Sabtu, 20 September 2008

Taman Ganesha Kini Lebih Asri


Ema Nur Arifah - detikBandung



Bandung - Taman Ganesha yang dulu bernama Ijzermanpark dibangun pada tahun 1919. Nama Ijzermanpark diberikan karena pada saat itu seorang warga Belanda bernama Ijzjerman memiliki jasa yang cukup besar dalam pendirian Technische Hogeshool-THS (ITB). Maka dibuatlah taman di Jalan Ganesha di depan THS atau ITB dengan nama Ijzjermanpark.

Sampai tahun 1950-an patung Ijzerman masih berdiri kokoh di depan jalan masuk Taman Ganesha. Tapi tahun 1960 patung tersebut diganti dengan patung Ganesha.

Diakui Roso (37) penjaga Taman Ganesha, sebelum seasri sekarang Taman Ganesha tidak beraturan.

"Semasa saya kecil dulu taman ini pabalatak (tidak beraturan-red). Kalau sekarang menurut saya taman ini paling bagus di antara taman-taman lain di Bandung," jelas Roso yang sejak kecil tinggal di daerah Tamansari.

Menurut Roso yang sudah 10 tahun menjadi penjaga taman ini keadaan Taman Ganesha sekarang sudah jauh lebih baik dan teratur. Sepengetahuannya taman ini sudah mengalami renovasi sebanyak dua kali. Meskipun dia mengeluhkan septitank kamar mandi yang sudah tidak layak lagi.

Taman selias 980 meter perseg ini direnovasi terakhir adalah dua bulan yang lalu. Dalam renovasi tersebut dibangun jalur-jalur untuk jalan kaki yang baru, fasilitas listrik dan bangku-bangku taman yang lebih sejuk dengan atap dan hiasan pohon rambat. Termasuk pembuatan tugu perusahaan yang menjadi sponsor renovasi taman.

Dengan fasilitas listrik, pengunjung bisa bebas menggunakan laptop. Jika ingin menambah fasilitas internet tinggal membeli voucher yang disediakan oleh petugas di Masjid Salman ITB.

Namun menurut Roso pengunjung yang datang ke Taman Ganesha masih terbilang sedikit. "Sepertinya tidak banyak yang tahu tentang taman ini," jelasnya. Dalam sehari pengunjung hanya bisa mencapai 100 orang meskipun ketika akhir pekan bisa lebih banyak lagi.

"Rata-rata pengunjung adalah mahasiswa baik dari ITB, Unisba. Kalau setahun sekali banyak orang Jepang yang suka transit di sini.

Namun Roso menyayangkan masih kurangnya kesadaran pengunjung untuk membuang sampah pada tempatnya. Padahal puluhan tong sampah yang dengan rapih dipisahkan antara organik dan anorganik sudah tersedia.

Sampah-sampah yang ada, diakui Roso sampai saat ini hanya tidak diangkut ke manapun. Roso dan penjaga lainnya cukup membakarnya saja. Sehingga cukup disayangkan di beberapa sudut terlihat sisa pembakaran yang agak mengganggu keasrian taman.
(ema/ema) 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar