By Republika Contributor
Selasa, 01 Juli 2008 pukul 09:24:00
Dalam salah satu riwayat diceritakan, ada seorang suami yang mengeluh karena isterinya selalu melahirkan anak perempuan. Hingga anak yang keenam dia tetap mendapatkan anak perempuan. Terbersit dalam pikirannya untuk mencari wanita lain. Dan ia mengancam isterinya, jika melahirkan anak perempuan lagi, maka ia akan mencari penggantinya.
Sang suami kemudian beranjak tidur. Dalam tidurnya, ia bermimpi bahwa dunia telah kiamat, dan dia dimasukkan ke dalam neraka. Saat akan dimasukkan neraka pintu pertama, ia diselamatkan putri pertamanya. Kemudian malaikat memindahkannya ke pintu neraka yang kedua. Hal yang sama pun terjadi, putri kedua menjadi penghalang dirinya masuk neraka. Begitu seterusnya hingga pintu keenam.
Ketika akan dibawa ke pintu neraka yang terakhir (ketujuh), suami ini terbangun. Buru-buru ia meminta maaf kepada isterinya atas sikapnya selama ini. Ia merasa bersyukur, karena anak-anak putrinya telah menjadi penghalang dirinya masuk neraka, kendati baru dalam mimpi. Ia pun kemudian tidak berharap anak laki-laki lagi. Apa pun yang diberikan Allah kepada isterinya, baik anak laki-laki maupun perempuan, dia akan menerimanya dengan senang hati.
Cerita di atas diungkapkan oleh Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (IKADI), KH Prof Dr Ahmad Satori Ismail, sebagai sebuah pembelajaran bagi setiap pria agar jangan sekali-kali meremehkan wanita. ''Sebesar apapun kekurangan yang dimiliki isteri maupun anak perempuan, seorang suami tidak boleh putus asa. Termasuk anak yang buta, tuli maupun cacat fisik seperti tidak punya kaki atau pun tangan,'' tuturnya.
Ia mengajak kita berkaca kepada Hee Ah Lee, seorang gadis asal Korea yang hanya memiliki empat jari, masing-masing dua buah di tangan kiri dan kanan. Ia juga tidak memiliki dengkul dan betis. Ia menderita Lobster Claw Syndrome (capit kepiting).
Namun, dengan ketulusan dan kasih sayang orang tuanya dalam mendidiknya, terutama Woo Kap Sun, sang ibu, Hee Ah Lee pun akhirnya menjadi seorang pianis (pemain piano) terkenal. Bahkan, ia sudah manggung di sejumlah negara termasuk Indonesia.
Dengan segala kekurangan dan keterbatasannya, ia mampu memainkan puluhan tuts piano tanpa mengalami kesulitan. ''Allah menciptakan segala yang ada di dunia ini bermanfaat. Tidak ada yang sia-sia, termasuk makhluk sekecil apapun seperti semut atau nyamuk,'' jelas Satori.
Wanita adalah pencipta para juara! n saya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar