Kamis, 11 September 2008

Berbuka Puasa di Masjid Istiqomah


Ema Nur Arifah - detikBandung

Bandung - Banyak tempat di Bandung dengan ragam kulinernya yang bisa dijadikan pilihan untuk berbuka puasa. Kenapa tidak kesempatan itu juga dijadikan sebagai ajang kongkow-kongkow bersama kawan-kawan lama. Reuni sekaligus silaturahmi.

Seperti yang dilakukan oleh Troy, Widi, Radel dan Set yang memilih berbuka puasa di depan Masjid Istiqomah Jalan Citarum.

Ditemui sedang berbuka sambil duduk di akar-akar pohon dekat tenda di depan Masjid Istiqomah, alasan mereka memilih kawasan itu untuk berbuka karena dekat dengan almamater mereka SMA 20.

"Ya, kebetulan kita alumni SMA 20, sengaja untuk kumpul dengan teman-teman di sini," tutur Widi yang mengaku alumni SMA 20 angkatan 2000.

Menurut Widi, dirinya hampir setiap hari berbuka di tempat ini. "Kalau malam minggu biasanya lebih banyak lagi yang ngumpul," ucapnya. Widi menuturkan biasanya dia dan kawan-kawan menghabiskan waktu di tempat ini sampai shalat tarawih usai.

"Ya sekalian tarawih di Mesjid Istiqomah," ungkapnya.

Menu timbel dan ayam bakar diakui Troy menjadi menu yang biasa dipilih. "Ya kalaupun tidak makan di sini (warung tenda-red), kami bisa memilih Ampera," tutur Troy menyebut rumah makan Ampera yang juga ada di kawasan tersebut.

Ragam alasan tentunya melatarbelakangi kedatangan setiap orang yang datang ke kawasan Masjid Istiqomah. Rata-rata pengunjung datang secara rombongan. Entah itu bersama rekan kerja atau bersama mengkhususkan bertemu dengan kawan lama.

Kala sore, tenda-tenda di kawasan itu masih sepi. Namun beranjak maghrib, pengunjung mulai sesak. Sepeda motor mulai berderet di depan tenda. Kendaraan roda empat pun berdempet terparkir memenuhi areal luar masjid.

Menurut pengelola Timbel Sawargi, Fauzi (33) para pengunjung biasanya berdatangan ketika menjelang maghrib. Meski terkesan padat tapi Fauzi mengungkapkan dari segi jumlah tidak ada bedanya dengan bulan-bulan biasa.

"Hanya saja masalah waktu saja. Jika biasanya kami buka dari pagi, pada bulan biasa kalau sekarang mulai pukul 15.00 WIB," ungkap Fauzi.

Hal yang sama dituturkan salah seorang tukang parkir yang menyatakan saat bulan puasa kendaraan yang terparkir lebih ramai.

"Biasanya pas siang banyak mobil yang terparkir. Tapi pas maghrib lebih banyak lagi. Ada yang buka puasa di sini atau untuk shalat," ujarnya.

Jika anda mau mencoba berbuka di kawasan ini atau kebetulan melewati kawasan ini ketika waktu berbuka, banyak pilihan menu yang bisa anda temui.

Untuk tajil, satu mangkuk kolak campur tersedia di warung tenda dengan harga Rp 4.000 per porsinya. Untuk makanan berat, satu porsi ayam tulang lunak lengkap dengan tahu tempe Rp 10 ribu. Begitupun dengan menu timbel di Warung Timbel Sawargi satu porsinya Rp 10 ribu. Tersedia juga menu sirup, es kelapa dan jus.

Jika enggan makan di warung tenda di seberang anda bisa menemukan rumah makan Ampera, bakso malang Mandeep, juga mpek-mpek.

Bergeser sedikit� ke arah Jalan Ciliwung, ada juga menu ayam goreng dan bebek goreng di warung tenda. Di seberangnya sajian lezatnya menu melayu bisa anda temukan di Raja Melayu. Berjalan lagi ke belokan Jalan Ciliwung anda akan menemukan warung tenda Timbel Istiqomah yang sudah pindah ke Jalan Ciliwung.

Siapa tahu berbuka selain di rumah bisa memberikan makna tersendiri untuk ramadan anda.(ema/lom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar