Di Jabar Berikan Kontribusi 15 Persen
Rabu, 10/04/2013 - 14:06
BANDUNG, (PRLM).- Sebanyak 245 juta wisatawan
domestik telah menyumbangkan pemasukan bagi Indonesia dengan total
kontribusi sebesar Rp 100 triliun dalam sektor pariwisata sepanjang
Tahun 2012. Dari total kontribusi tersebut, 60 persen atau sekitar Rp 60
triliun merupakan pemasukan dari wisatawan domestik yang melakukan
meeting, incentive, convention, dan exhibition (MICE).
Demikian disampaikan CEO Rajamice, Panca R. Sarungu kepada wartawan pada Press Conference Indonesia MICE and Corporate Travel Mart di Harris Hotel and Convention Festival Citylink, Jln. Peta, Bandung pada Rabu (10/4/2013). “Dari nilai Rp 60 triliun tersebut, transaksi dari MICE di Jabar memberikan kontribusi sekitar 15 persen atau sekitar Rp 9 triliun,” katanya.
Sementara itu, daerah di Jabar yang paling diminati untuk MICE adalah Bandung. Menurutnya, Bandung merupakan kota terfavorit kedua setelah Bali untuk kegiatan tersebut. “Kota pertama yang diminati adalah Bali, selanjutnya Bandung, dan yang ketiga adalah Yogyakarta,” kata Panca. Bahkan menurutnya, dari sekitar 250 hotel yang ada di Bandung, 70 persen telah memiliki fasilitas untuk MICE.
Dengan demikian, tidak heran bila pemasukan hotel yang fokus terhadap kegiatan MICE justru mendapatkan pemasukan yang lebih besar dari kegiatan tersebut. “Pemasukan dari MICE 500 persen lebih banyak daripada pemasukan dari aktivitas menginap. Sebabnya, MICE akan lebih mengoptimalkan fasilitas hotel sehingga memperbesar pemasukan hotel,” kata Panca.
Ketika ditanyakan mengenai kontribusi terbesar untuk MICE, Panca mengatakan, saat ini pihak perusahaan menyumbang sekitar 70 persen untuk kegiatan tersebut. Sementara sisanya adalah lembaga pemerintah, asosiasi, dan partai politik. “Oleh karena itu, pada kegiatan hari ini kami lebih banyak mendatangkan pihak perusahaan sebagai pembeli,” ujarnya.
General Manager Harris Hotel and Convention Festival Citylink, Anton Susanto mengatakan, saat ini perbandingan pemasukan di hotel yang fokus di MICE adalah 60 : 40 antara kegiatan MICE dengan aktivitas untuk menginap. “Namun demikian, untuk hotel yang belum fokus pada kegiatan MICE, ya kebalikannya, 40 : 60,” ucapnya.
Pada hotel tersebut, Anton mengungkapkan kontribusi terbesar MICE didapatkan dari lembaga pemerintah. “Dulu relatif seimbang, tapi lambat laun lembaga pemerintah memberikan kontribusi lebih besar dibandingkan dengan perusahaan. Sebabnya, kecepatan pembayaran saat ini sudah tidak menjadi kendala dan hal tersebut menjadikan transaksi lebih cepat. Sekitar 2 minggu segala sesuataunya sudah rampung,” tutur Anton. (A-207/A-147)***
Demikian disampaikan CEO Rajamice, Panca R. Sarungu kepada wartawan pada Press Conference Indonesia MICE and Corporate Travel Mart di Harris Hotel and Convention Festival Citylink, Jln. Peta, Bandung pada Rabu (10/4/2013). “Dari nilai Rp 60 triliun tersebut, transaksi dari MICE di Jabar memberikan kontribusi sekitar 15 persen atau sekitar Rp 9 triliun,” katanya.
Sementara itu, daerah di Jabar yang paling diminati untuk MICE adalah Bandung. Menurutnya, Bandung merupakan kota terfavorit kedua setelah Bali untuk kegiatan tersebut. “Kota pertama yang diminati adalah Bali, selanjutnya Bandung, dan yang ketiga adalah Yogyakarta,” kata Panca. Bahkan menurutnya, dari sekitar 250 hotel yang ada di Bandung, 70 persen telah memiliki fasilitas untuk MICE.
Dengan demikian, tidak heran bila pemasukan hotel yang fokus terhadap kegiatan MICE justru mendapatkan pemasukan yang lebih besar dari kegiatan tersebut. “Pemasukan dari MICE 500 persen lebih banyak daripada pemasukan dari aktivitas menginap. Sebabnya, MICE akan lebih mengoptimalkan fasilitas hotel sehingga memperbesar pemasukan hotel,” kata Panca.
Ketika ditanyakan mengenai kontribusi terbesar untuk MICE, Panca mengatakan, saat ini pihak perusahaan menyumbang sekitar 70 persen untuk kegiatan tersebut. Sementara sisanya adalah lembaga pemerintah, asosiasi, dan partai politik. “Oleh karena itu, pada kegiatan hari ini kami lebih banyak mendatangkan pihak perusahaan sebagai pembeli,” ujarnya.
General Manager Harris Hotel and Convention Festival Citylink, Anton Susanto mengatakan, saat ini perbandingan pemasukan di hotel yang fokus di MICE adalah 60 : 40 antara kegiatan MICE dengan aktivitas untuk menginap. “Namun demikian, untuk hotel yang belum fokus pada kegiatan MICE, ya kebalikannya, 40 : 60,” ucapnya.
Pada hotel tersebut, Anton mengungkapkan kontribusi terbesar MICE didapatkan dari lembaga pemerintah. “Dulu relatif seimbang, tapi lambat laun lembaga pemerintah memberikan kontribusi lebih besar dibandingkan dengan perusahaan. Sebabnya, kecepatan pembayaran saat ini sudah tidak menjadi kendala dan hal tersebut menjadikan transaksi lebih cepat. Sekitar 2 minggu segala sesuataunya sudah rampung,” tutur Anton. (A-207/A-147)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar