Waduk Cirata
merupakah satu danau buatan yang dibangun dengan cara membendung Sungai
Citarum. Pembangunan waduk dengan luas 43.777,6 ha yang terdiri atas 37.577,6
ha wilayah daratan dan 6.200 ha wilayah perairan ini direalisasikan pada 19 Mei
1984. Waduk yang dikelilingi perbukitan ini terbilang cukup besar karena
genangannya tersebar di tiga Kabupaten, meliputi Kabupaten Bandung Barat,
Kabupaten Cianjur, dan Purwakarta.
Saat air Sungai
Citarum dan Cisokan mulai menggenangi Cirata pada 1 September 1987, sebanyak
6.335 keluarga harus merelakan tanah kelahiran mereka menjadi genangan air.
Selain itu, ada sebanyak 3.766 keluarga lain yang terpengaruh proyek itu. Warga
yang terpengaruh proyek secara langsung maupun tidak langsung, sebagian besar
memilih kegiatan ekonomi baru di sekitar waduk dan sebagian kecil memilih
bertransmigrasi atau kegiatan ekonomi terarah.
Fungsi utama
waduk ini adalah sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang awalnya
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Jawa-Bali. Namun akhirnya,
berbagai kegiatan lainnya turut berkembang di kawasan ini. Mulanya, pada tahun
1986 diaplikasikan sebuah teknologi budi daya jaring apung di Waduk Cirata. Hal
tersebut dilakukan guna memberikan lapangan kerja bar bagi penduduk yang
terkena dampak proyek pembangunan PLTA tersebut. Pada tahun 1999, perkembangan
jumlah keramba apung berkembang pesat hingga 28.739 unit.
Budi daya
perikanan dengan teknologi jaring apung di Waduk Cirata ini tidak bergantung
pada musim karena memiliki debit air yang stabil sehingga meski musim kemarau
datang, kegiatan budi daya ikan tetap berjalan. Sekitar 30 persen ikan-ikan
tawar di wilayah Jawa Barat berasal dari hasil budi daya perikanan di Waduk
Cirata.
Seiring dengan
berjalannya waktu, tak hanya budi daya perikanan yang dijadikan lahan ekonomi
bagi penduduk sekitar. Keindahan panorama alam Waduk Cirata pun dikembangkan
menjadi potensi pariwisata, seperti berperahu, memancing, atau sekadar untuk
berfoto-foto dan menikmati keindahannya.
Akan tetapi,
berdasarkan penelitian tahun 1996-2000, waduk ini mengalami sedimentasi tinggi
di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum Tengah. Hingga tahun 2000, endapan di
Waduk Cirata sudah mencapai 62,8 juta m3. Sementara batas ekstrem
yang dirancang bagi endapan di waduk tersebut volumenya 79,3 juta m3.
Khusus tahun 2001 sedimentasi di Waduk Cirata mencapai 15 juta m3.
Akibat sedimentasi yang parah, pada tahun 2009 diperkirakan sisa usia Waduk
Cirata tinggal enam puluh tahun lagi, sedangkan dalam skenario normal, Waduk
Cirata bisa bertahan hingga delapan puluh tahun lagi.
(Mayang Ayu
Lestari/Periset “PR”)***
Ilustrasi: Fian
Afandi/”PR”
Lokasi : Kecamatan
Manis, Kabupaten Bandung Barat
Luas Area : 6.200 ha
Lokasi Ketinggian : 221 mdpl
Daya Tampung : 2.165 miliar m3
Kedalaman : 106 m
Maudong judi
BalasHapusThanjs infonya, https://bit.ly/2NXBPmQ
BalasHapus