Jumat, 05/04/2013 - 07:58
CIANJUR, (PRLM).- Tim Arkelogi Penelitian Gunung Padang meminta dukungan Pemkab Cianjur untuk segera melakukan pembebasan lahan seluas 15 hektare yang berada di zona inti Situs Gunung Padang untuk keperluan penelitian secara utuh.
Hal tersebut diperlukan untuk menindaklanjuti beberapa temuan pada lapisan-lapisan berupa bangunan yang terkubur beberapa meter dibawah permukaan tanah, yang diindikasikan berusia 4.500 SM.
"Pemerintah Kabupaten Cianjur dalam jangka waktu yang tidak lama diharapkan dapat membebaskan lahan seluas 15 hektare yang merupakan zona inti situs ini", kata Ketua Tim Arekologi Penelitian Mandiri Gunung Padang, Ali Akbar kepada "PRLM", Kamis (4/4/13).
Ali menuturkan setelah hampir tiga bulan sejak Januari-Maret 2013 Tim Terpadu Riset Mandiri melakukan penelitian lanjutandi Gunung Padang melalui alat-alat geofisika, foto satelit, serta pengambilan data interferometric synthetic aperture radar (IFSAR), tim harus memasuki fase penelitian selanjutnya.
Fase selanjutnya adalah dilakukan survei arkeologi, ekskavasi lokal di beberapa titik lapisan gunung telah selesai dilakukan. Pasalnya, tim berhasil mengidentifikasi bangunan purbakala seluas 15 hektare, sehingga diperlukan pembebasan lahan seluas itu untuk segera diteliti," tuturnya.
Lokasinya, kata Ali berada di sebelah timur situs. Tim menemukan beberapa bagian dari bangunan yang lebih tua di lereng timur, yakni berusia 4.500 SM. Bangunan ini berusia lebih tua, namun memiliki teknologi yang lebih canggih yakni menggunakan perekat atau semen purba.
"Keperluan pembebasan lahan nantinya untuk meneliti lebih lanjut temuan dari bangunan ini. Setidaknya kami membutuhkan lahan seluas 3000 meter persegi di sebelah lereng timur situs untuk melakukan penelitian fase lanjutan dari penelitian pertama yang sudah mendapat kesimpulan bahkan disampaikan ke beberapa pihak," ucapnya.
Ali menuturkan pada akhir April atau awal Mei 2013 akan melakukan pembersihan semak belukar dan tanah tipis yang menutupi bangunan seluas 15 hektar bersama dengan masyarakat setempat dan siapapun sukarelawan yang akan terlibat bersama TNI dan Polri di bawah arahan tim arkeologi dan tim arsitektur. (A-186/A-88)***
WILUJENG KHARISMA/"PRLM" |
SITUS Megalitikum Gunung Padang, Desa Karyamukti, Kecamatan Cempaka,
Kabupaten Cianjur yang masih diteliti oleh Tim Arkeologi Mandiri.*
CIANJUR, (PRLM).- Tim Arkelogi Penelitian Gunung Padang meminta dukungan Pemkab Cianjur untuk segera melakukan pembebasan lahan seluas 15 hektare yang berada di zona inti Situs Gunung Padang untuk keperluan penelitian secara utuh.
Hal tersebut diperlukan untuk menindaklanjuti beberapa temuan pada lapisan-lapisan berupa bangunan yang terkubur beberapa meter dibawah permukaan tanah, yang diindikasikan berusia 4.500 SM.
"Pemerintah Kabupaten Cianjur dalam jangka waktu yang tidak lama diharapkan dapat membebaskan lahan seluas 15 hektare yang merupakan zona inti situs ini", kata Ketua Tim Arekologi Penelitian Mandiri Gunung Padang, Ali Akbar kepada "PRLM", Kamis (4/4/13).
Ali menuturkan setelah hampir tiga bulan sejak Januari-Maret 2013 Tim Terpadu Riset Mandiri melakukan penelitian lanjutandi Gunung Padang melalui alat-alat geofisika, foto satelit, serta pengambilan data interferometric synthetic aperture radar (IFSAR), tim harus memasuki fase penelitian selanjutnya.
Fase selanjutnya adalah dilakukan survei arkeologi, ekskavasi lokal di beberapa titik lapisan gunung telah selesai dilakukan. Pasalnya, tim berhasil mengidentifikasi bangunan purbakala seluas 15 hektare, sehingga diperlukan pembebasan lahan seluas itu untuk segera diteliti," tuturnya.
Lokasinya, kata Ali berada di sebelah timur situs. Tim menemukan beberapa bagian dari bangunan yang lebih tua di lereng timur, yakni berusia 4.500 SM. Bangunan ini berusia lebih tua, namun memiliki teknologi yang lebih canggih yakni menggunakan perekat atau semen purba.
"Keperluan pembebasan lahan nantinya untuk meneliti lebih lanjut temuan dari bangunan ini. Setidaknya kami membutuhkan lahan seluas 3000 meter persegi di sebelah lereng timur situs untuk melakukan penelitian fase lanjutan dari penelitian pertama yang sudah mendapat kesimpulan bahkan disampaikan ke beberapa pihak," ucapnya.
Ali menuturkan pada akhir April atau awal Mei 2013 akan melakukan pembersihan semak belukar dan tanah tipis yang menutupi bangunan seluas 15 hektar bersama dengan masyarakat setempat dan siapapun sukarelawan yang akan terlibat bersama TNI dan Polri di bawah arahan tim arkeologi dan tim arsitektur. (A-186/A-88)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar