Rabu, 24 November 2010

Sariban Tergolek di Tempat Tidur


WAKIL Wali Kota Bandung Ayi Vivananda menjenguk Sariban (67) yang sakit di rumahnya di Jln. Cikondang No. 30, RT 05 RW 20, Kel. Sadangserang, Kec. Coblong, Kota Bandung, Selasa (23/11). Sukarelawan lingkungan Kota Bandung ini menderita infeksi saluran kencing.* ANDRI GURNITA/"PR"


Sepeda ontel yang dilengkapi megaphone dan tempat sampah yang menempel di kanan kiri beserta sapunya siang itu tidak terlihat di teras rumah Sariban (67) di Jln. Cikondang 30 RT 5 RW 20 Kel. Sadangserang Kec. Coblong Kota Bandung. Biasanya, setiap tengah hari sepeda andalan Sariban diparkir di depan rumahnya. Itu berarti Sariban turun minum, setelah sejak pagi beredar di Kota Bandung untuk membersihkan jalanan.

Sudah hampir satu bulan, Sariban tidak terlihat di jalanan. Di Jalan Pahlawan tempatnya sehari-hari mencurahkan tenaga membersihkan lingkungan di sana, pun tak terlihat. Lebih dari tiga minggu Sariban terbaring tidak berdaya di rumahnya. Ia didera sakit pinggang yang membuatnya tidak lagi leluasa bergerak. Sehari-harinya ia lebih banyak berbaring di tempat tidur. Jika ingin duduk atau berjalan ke toilet, ia harus dibantu dengan tongkat. Kelincahan sosok bertubuh mungil itu saat ini tak terlihat lagi.

"Katanya bapak terkena infeksi saluran air kencing," kata Wahyu Nurwati, anak kedua Sariban saat ditemui di rumahnya, Selasa (23/11).

Ia bercerita, Sariban pertama kali mulai merasakan ada yang tidak beres dengan dirinya saat berada di Wonogiri, Jawa Tengah pada 24 Oktober silam. Seperti biasa ia ke Wonogiri untuk menjumpai istrinya, Sukiyem, di sana. Ayahnya menjadi sering buang air kecil. Setiap jam bisa dua kali buang air kecil. Saat di Wonogiri, Sariban sempat memeriksakan diri ke dokter sampai dua kali. Dokter mengatakan, ia terkena infeksi saluran air kencing.
**

Tidak seperti biasanya, Sariban menanggalkan seragam kebesarannya yang berwarna kuning. Caping yang biasa ia gunakan diganti dengan kopiah. Ia terbaring di atas tempat tidur, ditutup selimut hingga atas pinggul. "Pinggang kanan kiri sakit," ujarnya. 

Selama 27 tahun Sariban mengabdikan diri sebagai surelawan lingkungan hidup di Kota Bandung. Sejak 1983, ia berkeliling Bandung. Sariban menyapu jalanan, membersihkan pohon dari berbagai tempelan-tempelan. Belasan karung paku yang tadinya menempel di pohon-pohon untuk merekatkan iklan atau selebaran apa saja ia pindahkan ke rumahnya. Sejak 2007 ia fokus bebersih di Jln. Pahlawan. Menurut dia, jalan itu seringkali dilewati pejabat, mulai wali kota sampai gubernur. Tetapi kondisinya kotor, saluran airnya mampet. Ia mencoba untuk memperbaikinya.

Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda yang menjenguk siang itu meminta Sariban berobat ke rumah sakit. Sariban tak perlu risau dengan biaya pengobatan. Sepeninggal Ayi, seorang aparat bahkan menawarkan membawa dokter ke rumah Sariban. Sehingga Sariban tak perlu repot-repot ke rumah sakit.

Sariban pun membantah jika ia akan melelang sepeda ontelnya untuk biaya berobat. "Tidak, itu hanya bercanda. Saya tidak akan menjual sepeda. Sepeda itu bersejarah, dia alat perjuangan saya. Tidak akan saya jual," katanya. (Catur Ratna Wulandari/"PR")***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar