Jumat, 30 Mei 2008

Awas! Banjir 3 Juni

Jumat, 30 Mei 2008 | 09:35 WIB

KOMPAS/ARBAIN RAMBEY
Daerah Cawang dan sekitarnya terendam air cukup parah seperti terlihat dari helikopter. Foto diambil saat banjir melanda Jakarta awal Februari 2007.



JAKARTA, JUMAT-Selama dua hari, mulai 3 Juni mendatang, wilayah pesisir Jakarta diperkirakan dilanda banjir akibat pasang laut. Bila kondisi tersebut benar-benar terjadi, berarti genangan pada 8 Mei lalu, yang antara lain menyebabkan terputusnya jalan tol menuju Bandara Soekarno-Hatta, bakal terulang.

Bahkan, bisa jadi banjir akibat pasang laut atau rob pada 3-4 Juni mendatang lebih parah. Pasalnya, pada saat itu permukaan air laut akan naik dan mencapai titik ekstrem akibat siklus astronomi. Tinggi pasang diperkirakan mencapai 1,21 meter dan berpotensi menimbulkan gelombang di atas 2 meter.

Lead Infrastructure Specialist The World Bank Hongjoo Hahm mengatakan, pasang air laut secara ekstrem merupakan siklus 18,6 tahun dan terjadi di seluruh dunia. Untuk pesisir Jakarta, titik tertinggi pasang laut akan terjadi pada Selasa (3/6) pukul 21.47 dan Rabu pukul 22.24.

Menurut Hongjoo Hahm, potensi gelombang laut tinggi pada 3-4 Juni juga timbul akibat besarnya angin. Oleh karena itu, ia minta masyarakat dan pemerinta lebih siaga menghadapi fenomena alam pada dua hari tersebut. Namun, Hongjoo Hahm menolak mengomentari antisipasi yang sudah dilakukan Pemprov DKI, yakni membangun tanggul setinggi 250 meter di Muarabaru dan Pluit.

Hongjoo Hahm yang berbicara di kantornya di Menara 2 Gedung Bursa Efek Indonesia, SCBD, Kamis (29/5), juga mengatakan dari beberapa kota pantai di dunia, Jakarta termasuk kota yang merasakan dampak besar banjir pasang yang terjadi akibat pengaruh siklus astronomi (matahari dan bulan berada dalam satu garis lurus).

Buruknya tata guna lahan dan bangunan di kawasan pantai Jakarta turut menyebabkan banjir pasang atau rob itu menimbulkan dampak besar. Selain itu, eksploitasi air tanah secara besar-besaran selama 25 tahun terakhir telah membuat penurunan tanah 40-60 cm per tahun. "Inilah mengapa siklus astronomi yang membuat air laut pasang akan berpengaruh cukup besar di Jakarta, namun tak terlalu berpengaruh di Amsterdam dan Korea," kata Hongjoo Hahm.

Beberapa wilayah di Jakarta yang berpotensi dilanda banjir pada 3-4 Juni mendatang adalah Pasar Ikan, Muarabaru, Pluit, Ancol, Cengkareng, Kepulauan Seribu, serta sepanjang Jalan Prof Sedyatmo. "Besar dan luasnya genangan air tak bisa dipastikan. Namun beberapa wilayah akan banjir, itu iya," ujar Hongjoo Hahm.

Konsultan Infrastruktur World Bank Risyana Sukarma berharap laut akan segera normal setelah pasang tinggi pada 3-4 Juni. Tentang langkah Pemprov DKI membangun tanggul untuk mencegah rob, Risyana mengatakan," Kita lihat saja apakah tanggul itu cukup baik untuk menahan pasang atau tidak." (Warta Kota/bum)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar