NASA/JPL
Foto yang dirilis NASA 26 Mei 2008, memperlihatkan sebagian badan wahana robotik Phoenix Mars Lander di planet Mars.
Foto yang dirilis NASA 26 Mei 2008, memperlihatkan sebagian badan wahana robotik Phoenix Mars Lander di planet Mars.
Kamis, 29 Mei 2008 | 08:12 WIB
TUCSON, KAMIS - Phoenix Mars Lander akhirnya memulai tugasnya di Mars untuk menggali tanah yang diduga mengandung es di bawah permukaannya. Pusat pengendali NASA sempat putus hubungan selama sehari sejak wahana tersebut mendarat Senin (26/5) WIB karena sistem komunikasi wahana pengorbit yang meneruskan sinyal dari Bumi mati.
Transmiter radio UHF pada wahana Mars Reconnaissance Orbiter (MREO) yang berada di orbit Planet Mars mati sejak Selasa (27/5). Padahal MRO adalah penyampai pesan dari Bumi ke Phoenix maupun sebaliknya.
Fuk Li, manajer program eksplorasi Mars di Laboratorium Propulsi Jet NASA, memprediksi hal tersebut mungkin disebabkan terjadinya pancaran radiasi sinar kosmos. Namun, ia menilai masalah tersebut tidak terlalu besar sehingga pada malam harinya sistem komunikasi MRO sudah dapat aktif kembali. Phoenix juga sudah kembali mengirimkan foto-foto pemandangan Mars ke Bumi.
Kalaupun masalah di MRO cukup pelik, NASA masih memiliki wahana pengorbit lainnya Mars Odyssey sebagai penyampai pesan. Wahana tersebut digunakan untuk meneruskan perintah kepada Phoenix hari ini, Kamis (29/5) WIB . Perintah pertama yang tertunda sehari dari rencana sebelumnya itu adalah manuver untuk merentangkan lengan robotik sepanjang 2,4 meter dari kotak penyimpannya.
Lengan robotik tersimpan dalam kotak sains khusus untuk melindunginya dari pengaruh getaran saat peluncuran dan mendarat. Sebelum Phoenix dapat merentangkan lengannya, ia harus memutar bagian pergelangan tangan untuk membuka kuncian antara lengan bawah dan sikunya dan bergerak menekuk seperti tangga bertingkat untuk membuka lapisan pelindungnya, ujar Bob Bonitz , manajer lengan robotic dari JPL NASA.
Lengan robotik merupakan komponen paling penting dalam misi Phoenix karena digunakan untuk menggali tanah. Phoenix akan menggali hingga menyentuh lapisan es yang diperkirakan berada antara 2,5 centimeter hingga 30 centimeter di bawah permukaan tanah berpijaknya di dekat kutub utara Mars tersebut.
Sampel es yang diambil akan dianalisis langsung pada laboratorium mini yang dibawa Phoenix. Hasil analisis diharapkan dapat mengungkap apakah material tersebut mengandung jejak makhluk hidup atau dapat mendukung kehidupan.
WAH
Sumber : NASA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar