Rabu, 28 Mei 2008

Seminar Budaya Islam Nusantara-Tiongkok Pererat Hubungan

Rabu, 28 Mei 2008 | 10:49 WIB

JAKARTA, RABU - Untuk mengenal lebih dekat budaya Islam antara Indonesia dan Tiongkok dan juga untuk mempererat hubungan silaturahmi antarmasyarakat kedua negara, Indonesia Marketing Association (IMA) bekerja sama dengan Nahdlatul Ulama, menggelar seminar Internasional Budaya Islam Nusantara-Tiongkok.

Ketua Panitia M Paiman mengatakan, agama Islam masuk ke kepulauan Nusantara bukan saja berasal dari daratan Arab, India dan Persia, namun juga berasal dari negeri Tiongkok yang dibawa oleh utusan-utusan kaisar dan para pedagang Tionghoa.

"Oleh karena itu dirasakan pentingnya untuk menelusuri kembali jalan sutra dengan tujuan untuk memelihara budaya dan sejarah masuknya Islam di Indonesia ini, sebagai bentuk dari kepedulian kita akan pelestarian nilai budaya dan sejarah bangsa," katanya, Rabu (28/5) di Jakarta.

Menurut Paiman, dengan terjadinya perubahan yang begitu besar di segala bidang dalam hubungan antarmanusia dan antarbangsa dalam globalisasi, berbagai permasalahan perlu diselesaikan dengan cara berpikir dan pola pandang yang terbuka, melalui kerja sama budaya antar bangsa dalam pemecahan masalah perekonomian, lingkungan hidup dan lain sebagainya.

NAL
Sumber : Kompas
                                                                       ***

Indonesia Jadi Ranah Pertemuan Peradaban


Rabu, 28 Mei 2008 | 10:44 WIB
JAKARTA, RABU -- Bangsa Indonesia sesungguhnya memiliki keluwesan, keleluasaan, dan kreativitas yang amat tinggi untuk menampung dan menyintesakan berbagai elemen budaya luar yang masuk. Indonesia merupakan ranah temu peradaban dari berbagai budaya.

Sejarah telah menunjukkan, dalam bidang kebudayaan, Tiongkok turut memberi warna terhadap kebudayaan Nusantara. Bahkan dalam bidang agama, para musafir dari Tiongkok dan sebagian para Walisongo yang juga keturunan Tionghoa telah berperan penting dalam penyebaran Islam di Indonesia.

Demikian dikatakan President Indonesia Marketing Association (IMA) YW Junardy, pada Seminar Internasional Budaya Islam Nusantara - Tiongkok, Rabu (28/5) di Jakarta. "Indonesia dan Tiongkok, sebagai negara dengan penganut Islam terbesar di dunia merupakan potensi luar biasa untuk dikembangkan, mencapai kemajuan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya," katanya.

Menurut Junardy, pemahaman dan kesadaran akan pluralitas dinamis semakin menjadi penting ketika kita menyadari sebagai bagian masyarakat global, berbagai masalah hanya mungkin diselesaikan dengan cara pikir dan kerja sama lintas bangsa. Bangsa dan negara yang tidak mau belajar, bekerja keras dan cerdas dilandasi spiritual yang kuat, akan terpinggirkan dan tergilas dalam percaturan global.

NAL
Sumber : KOMPAS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar