Sabtu, 31 Mei 2008

Jabar Masih Defisit Listrik

Danny Setiawan Akan Temui Pimpinan PLN


OPERATOR mengatur pemadaman sementara sejumlah wilayah Kota Bandung di kantor Area Pengatur Distribusi Bandung PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat & Banten di Kota Bandung, Jumat (30/5). Proses pemadaman secara bergiliran ini masih dilakukan PLN tanpa batas waktu yang ditentukan hingga pasokan kebutuhan listrik kembali optimal.* M. GELORA SAPTA/"PR"


BANDUNG, (PR).-
Perkiraan defisit daya listrik di wilayah Jabar dan Banten hingga Jumat (30/5) sebesar 455 mw, turun 39% jika dibandingkan defisit pada Kamis (29/5) yang mencapai 750 mw. Meski begitu, sekitar 15% pelanggan PLN di wilayah Jabar dan Banten masih akan mendapat jatah pemadaman. Demikian keterangan dari staf Humas PT PLN Distribusi Jabar dan Banten (DJBB) Agus Yuswanta dan Adang Zarkasih, di Ruang Humas PT PLN DJBB, Jln. Asia Afrika Bandung, Jumat (30/5).

Di Bandung, pemadaman kemarin terjadi di wilayah Cicaheum dan sekitarnya, Bandung kota bagian utara, pusat Kota Bandung, Palasari, Dayeuhkolot, Cisirung, Kota Bandung bagian timur dan tengah, Buahbatu, Turangga, serta Cicalengka. Pemadaman yang terjadi sejak Senin (26/5), rata-rata berlangsung selama tujuh jam.

"Kalau pelanggan bisa menghemat pemakaian listrik sebesar 50 watt sehari saja, itu akan sangat membantu, dan durasi pemadaman bisa berkurang," kata Agus.

Baik Agus maupun Adang belum dapat memprediksi kapan pemadaman akibat defisit pasokan ini akan berakhir. Alasannya, mereka mengaku belum mendapat kabar tentang kondisi terakhir pembangkit listrik Muara Tawar (di Bekasi), Tambak Lorok (Semarang), dan Grati (Pasuruan) yang mengalami kerusakan. Namun, Agus mengaku telah memberitahukan jadwal pemadaman kepada para pelanggan. Selain itu, pelanggan juga dapat melihat jadwal pemadaman di laman (website) resmi PLN DJBB www.pln-jabar.co.id yang di-update setiap hari. "Kami juga punya call center 123 dan SMS center 08112233123, setiap hari penuh dengan keluhan, pertanyaan, dan informasi dari pelanggan sejak pemadaman karena defisit," ujarnya.

Agus menambahkan, pemadaman listrik dilakukan berdasarkan standar operasional prosedur (SOP), sehingga kecil kemungkinan suatu daerah terkena pemadaman dua hari berturut-turut. Kecuali jika pasokan sangat rendah, sedangkan permintaan sangat tinggi.

Adang mengungkapkan, saat ini jumlah pelanggan PLN DJBB sebanyak 7,9 juta, yang terdiri atas 7,4 juta pelanggan rumah tangga dengan pemakaian 856 juta kwh, 10.784 pelanggan industri dengan pemakaian 1,6 miliar kwh, 223.799 pelanggan bisnis dengan pemakaian 206 juta kwh, 168.736 pelanggan sosial dengan pemakaian 38 juta kwh, dan 32.420 pelanggan pemerintah dengan pemakaian 37 juta kwh.

"Beban pemakaian listrik industri sekarang dua kali lipat dari rumah tangga. Oleh karena itu, kami mengimbau pelaku industri untuk kembali menggunakan captive power," Adang menambahkan.

Momen pemadaman ini digunakan PLN DJBB untuk melakukan pemeliharaan jaringan yang biasanya dilaksanakan saat pemadaman terencana. Dengan begitu, saat pasokan listrik berangsur normal nanti, tidak akan ada pemadaman listrik terencana untuk pemeliharaan jaringan dalam jangka waktu tertentu.

Rugi

Menyusul defisit pasokan listrik yang melanda Jawa-Bali, kerugian terus diderita oleh para pelaku usaha akibat pemadaman. Pada Jumat (30/5) misalnya, pemadaman listrik di wilayah Bandung utara otomatis menghentikan aktivitas beberapa SPBU dan warnet.

Berdasarkan pemantauan "PR", salah satu SPBU yang berhenti beroperasi karena mati listrik adalah SPBU 3440111 Jln. Cipaganti 141 Bandung. Menurut pengawas SPBU Teguh Widadi, pemadaman listrik terjadi pada pukul 9.30-15.15 WIB. Dia mengaku PLN memberitahukan ada pemadaman di wilayah SPBU sehari sebelumnya. "Tetapi kami tidak tahu kalau pemadamannya hari ini," katanya.

Selain membuat mesin SPBU tidak beroperasi, pemadaman listrik juga membuat pengisian BBM dari mobil tangki ke SPBU terhenti. Akibatnya, mobil tangki itu tidak dapat meninggalkan SPBU hingga listrik kembali mengalir.

"Biasanya dalam sehari kami bisa menjual BBM sampai 30 ton. Tadi pagi sebelum pemadaman, kami baru menjual 3 ton, ditambah penjualan nanti malam, mungkin penjualan hari ini hanya mencapai 11 ton saja. Kerugian mencapai 180 jutaan," ungkapnya.

Hal yang sama dialami Tommy, pemilik warnet "Green Herb" di Jln. Dipatiukur 88 A Bandung. Pemadaman listrik selama sekitar enam jam itu membuatnya menderita kerugian sekitar Rp 600.000,00. Pasalnya, dari 23 komputer yang tersedia di warnetnya, dia memperoleh pendapatan rata-rata Rp 100.000,00 per jam.

Konsumsi naik

Dalam empat bulan pertama, konsumsi BBM pembangkit PLN sudah mencapai 42,24% dari kuota setahun atau sekitar 3,65 juta kiloliter. Permintaan tambahan BBM terkadang datang tiba-tiba sehingga Pertamina kewalahan melayani.

"Kalau ada permintaan dari PLN, kita kan harus lihat kondisi stok kita juga. Karena kita juga harus melayani BBM untuk yang lain," kata Dirut Pertamina Ari Soemarno dalam keterangan pers di Kantor Pusat Pertamina, Jumat (30/5).

Sementera itu, Pertamina dan PLN akhirnya sepakat menggunakan harga komersial untuk setiap BBM tambahan yang dipasok ke pembangkit-pembangkit PLN. Kuota BBM PLN dalam APBN-P 2008 sebanyak 9-10 juta kl.

"Kalau nanti perlu tambahan, kita akan deal business to business. Nggak dibedain dari pasar atau dari Pertamina. Mana yang lebih efisien," kata Wakil Dirut PLN Rudiantara.

Untuk memantau konsumsi BBM PLN, Pertamina dan PLN sepakat membuat tim kecil. Tim ini akan mengontrol gejala-gejala kenaikan konsumsi dan cara mengantisipasinya.

"Pertamina dan PLN sepakat membuat tim kecil bila terjadi lonjakan konsumsi BBM PLN. Karena kita nggak bisa serta merta ngasih. Makanya ada tim monitor, jangan sampai kebutuhan PLN mendadak, Pertamina nggak bisa suplai," kata Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Faisal.

Bertemu pimpinan PLN

Gubernur Jabar Danny Setiawan mengatakan, pihaknya akan bertemu General Manajer PLN Budiman Bachrulhayat, terkait meluasnya pemadaman aliran listrik dalam beberapa hari terakhir di Jawa Barat. Hal tersebut dikemukakan Danny, seusai mengikuti senam pagi di halaman Gedung Sate, Jln. Diponegoro Bandung, Jumat (30/5).

Danny menilai, pemadaman yang terjadi bisa jadi merupakan gangguan tak terduga sehingga tidak sempat diberitahukan oleh PLN kepada masyarakat. "Itu kan mungkin ada gangguan yang terduga yang bisa diberitahukan. Tapi, ada juga yang tak terduga, tahu-tahu energi berkurang karena kerusakan atau tenaga terganggu," ujarnya.

Namun, setelah dikonfirmasi kepada pihak PLN mengenai pertemuan tersebut, Deputi Manajer Komunikasi PT PLN DJBB Bambang Dwiyanto, melalui pesan singkat mengatakan, rencana pertemuan itu belum ada. General Manajer PT PLN masih berkonsentrasi untuk meminimalkan terjadinya pemadaman dan memantau kondisi lapangan.

Sementara itu, ditemui secara terpisah di gedung DPRD Jabar, anggota Komisi B DPRD Jabar Rahadi Zakaria mengungkapkan, dia akan mengusulkan kepada Ketua Komisi B DPRD Jabar, Hidayat Zaini, untuk segera meminta klarifikasi dari PLN. "Sebagai anggota dewan, saya sangat mengimbau kepada PLN agar keluhan masyarakat terhadap pemadaman listrik diperhatikan dan melayani masyarakat sebaik-baiknya," katanya.

Saat ini, lanjut dia, selain kalangan pengusaha, masyarakat pengguna listrik untuk kehidupan sehari-hari turut dirugikan. "Kalau mau ada pemadaman aliran dalam rangka penghematan energi, paling tidak harus ada informasi, sosialisasi jauh-jauh hari, dan berkoordinasi dengan pihak-pihak stakeholders," tandasnya.

Mengenai area pemadaman, menurut dia, tempat-tempat yang memiliki aspek strategis seperti rumah sakit, industri, dan lembaga penyiaran (telekomunikasi) sebaiknya tidak dimasukkan dalam daftar prioritas. "Industri skala kecil harus dilindungi dulu," ujarnya. (A-78/A-109/ CA-167/CA-180)***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar