Thursday, 01 February 2007
DALAM agama Islam, sunat atau sirkumsisi disebut khitan merupakan kebiasaan yang merupakan kelanjutan dari millah atau ajaran Nabi Ibrahim as.Kala itu,Nabi Ibrahim as,saat usia 80 tahun,disunat dengan alat yang disebut qadum.
Sesungguhnya, tujuan utama dari bersunat adalah membersihkan diri dari berbagai kotoran serta penyebab penyakit yang mungkin melekat pada ujung penis atau zakar yang masih ada kulupnya.Ketika bersunat, kulup yang menutupi jalan ke luar urine dibuang sehingga kemungkinan kotoran untuk menempel atau berkumpul di ujung penis jadi lebih kecil. Ini karena penis lebih mudah dibersihkan.
Sunat dapat menghindari timbulnya berbagai penyakit. Misalnya, fimosis, parafimosis, kandidiasis, serta tumor ganas dan pra-ganas pada daerah alat kelamin laki-laki. Para ahli di American Academy of Pediatric sejak 1975 menyatakan,secara medis,tidak ada keharusan bagi bayi laki-laki yang baru lahir untuk bersunat, kecuali bila ada indikasi khusus. Misalnya,ia menderita fimosis.Begitu juga, jika bayi atau si kecil yang berusia di bawah lima tahun menderita infeksi saluran kemih. Sebagai catatan, kelainan pada kulup penis, khususnya fimosis, biasanya dialami oleh satu dari 20 bayi laki-laki.Makanya, ia sudah bisa disunat sebelum usia dua bulan.
Namun,dalam tradisi agama Islam disebutkan,anak laki-laki yang sehat harus disunat begitu menginjak usia akil balik,yakni setelah mimpi basah.Umumnya, ini terjadi ketika ia berusia lebih dari 10 tahun. Manfaat sunat atau sirkumsisi (circumcision) amat disadari dan justru dipraktikkan di negara Barat. Hutchinson pada 1855 melaporkan bahwa sunat mungkin sekali dapat mencegah seseorang tertular sifilis. Banyak penelitian kemudian membuktikan (evidence based medicine) bahwa sunat dapat mengurangi risiko kanker penis, infeksi saluran kemih, dan mencegah penularan berbagai penyakit menular seksual, termasuk HIV/AIDS dan juga mencegah penularan human papilloma virus. Untuk diketahui,sebanyak 80% bayi di Amerika Serikat disunat,dan setiap tahun sekitar 1,2 juta bayi laki-laki di sana disunat.
Di Kanada, 48% dari laki-laki disunat. Sebaliknya, kebiasaan sunat tidak banyak dikenal di Eropa,Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Seperti diketahui, sesuai ajaran agamanya, sunat rutin dikerjakan untuk setiap laki-laki muslim dan yahudi. Sunat terbukti menurunkan risiko infeksi saluran kemih.Penelitian menunjukkan,tujuh sampai 14 per 1.000 bayi yang tidak disunat mengalami infeksi saluran kemih.Bandingkan dengan hanya 1 sampai 2 per 1.000 bayi yang disunat. Bahkan,di majalah kedokteran yang terbaik di dunia, New England Journal Medicine, melaporkan hasil penelitian yang amat meyakinkan. Diteliti sebanyak 1913 pasangan studi kasus terkontrol yang terkait dengan kanker leher rahim yang berasal dari lima negara.
Hasilnya sebagai berikut: infeksi HPV pada penis ditemukan pada 166 orang dari 847 laki-laki yang tidak disunat (19,6%). Bandingkan dengan hanya 5% infeksi HPV pada laki-laki yang disunat (16 dari 292 laki-laki yang disunat). Diketahui bahwa infeksi HPV merupakan salah satu penyebab terjadinya kanker leher rahim. Dengan demikian, sunat akan menurunkan risiko kanker leher rahim pada pasangan karena menurunkan risiko infeksi HPV pada penis.(berbagai sumber/nuriwan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar