Senin, 26 Mei 2008

Sentuhan Ibu Selamatkan Bayi Prematur


Getty Images


Senin, 26 Mei 2008 | 10:04 WIB

BAGI Anda khsusnya para ibu yang melahirkan bayi prematur, sering-seringlah memeluk atau bersentuhan kulit dengan si kecil. Kontak dan kasih sayang yang Anda lakukan ternyata sangat membantu bayi melewati masa-masa sulit.

Menurut hasil penelitian terbaru para ahli dari Kanada, melakukan kontak kulit dengan bayi yang sangat prematur sekalipun dapat mengurangi tingkat stres dan rasa sakit yang diakibatkan tindakan atau prosedur medis yang biasanya harus dijalani para bayi kecil di rumah sakit.

Seperti ditulis dalam jurnal BMC Pediatrics, tim dari McGill University mengindikasikan bahwa sentuhan atau kontak kulit sang ibu dengan bayi akan sangat membantu proses pemulihan.

Di banyak rumah sakit, para petugas unit khusus perawatan bayi (unit neonatal) masih jarang yang menganjurkan para ibu untuk melakukan kontak atau bersentuhan dengan buah hatinya. Padahal, ini akan sangat penting bagi pemulihan dan perbaikan kondisi bayi yang lahir prematur.

Beberapa riset lain telah membuktikan bahwa inisiatif ibu untuk memeluk bayinya secara rutin, bahkan pada bayi harus dirawat dalam inkubator, tidak hanya akan meningkatkan kualitas kesehatan, namun memperkuat ikatan batin yang sangat penting untuk perkembangan di masa pertumbuhan.

Para ahli dari McGill University melalui risetnya telah mengungkapkan betapa sentuhan kasih sayang ini penting. Kesimpulan ini diambil setelah mereka memantau perkembangan bayi prematur yang lahir pascakehamilan 28- 31 minggu.

Awalnya, para ahli menyangka para bayi prematur ini tidak akan mendapat cukup manfaat dari sentuhan dengan orang tuanya. Para bayi prematur yag di rawat di unit neonatal biasanya harus melewati tes darah dengan tusukan jarum pada tumit kaki guna mengecek kadar gula darah.

Untuk ukuran bayi, tes ini jelas sangat menyakitkan dan pada beberapa kasus efeknya bisa cukup serius. Dibutuhkan waktu beberapa menit untuk meredakan stres pad bayi dan bisa menjadi ancaman bila kesehatannya sedang terganggu.

Tim dari McGill melakukan tes pada sejumlah bayi yang sering disentuh atau dipeluk oleh ibunya, menganalisis ekspresi wajah, mencatat detak jantung rate dan kadar oksigen dalam darah untuk mengukur tingkat rasa sakit yang dialami bayi.

Nilai rasa akit setelah 90 detik pada bayi yang dipeluk lebh rendah dibanding mereka yang tidak disentuh orang tuanya. Setengah dari bayi yang disentuh juga tidak menunjukkan ekspresi kesakitan ketika menjalani tes darah.

Pimpinan riset, Celeste Johnston, mengatakan pendeknya masa pemulihan dapat membantu mempertahankan kondisi kesehata bayi. "Respon rasa sakit paada bayi yang sangat prematur tampaknya berkurang dengan sentuhan atau kontak kulit dengan ibunya," ujar Johsnton seperti dikutip BBC .

AC
Sumber : BBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar