PENJAGA gawang Persib, Edi Kurnia, berhasil menyerobot bola mendahului pemain depan 007 FC, dari Divisi III PSSI, pada pertandingan uji coba di Stadion Persib, Jln. A. Yani, Bandung, Rabu (28/5). Stadion Persib yang telah direnovasi, untuk pertama kalinya digunakan pada pertandingan tersebut.* ANDRI GURNITA/"PR"
BANDUNG, (PR).-
Selain menunggu kedatangan pemain asing yang berlaga di Kompetisi Malaysia, Persib kini sedang menanti kehadiran striker Julio Alcorse. Striker asal Argentina berusia 27 tahun ini, sebelumnya bermain di klub Marsaxlokk Liga Malta.
Marsaxlokk menjadi runner-up Liga Malta. Alcorse mencetak 12 gol dari 28 pertandingan. Pemain kelahiran 19 September 1981 ini memiliki tinggi 191 cm. Dikabarkan, Persiba Balikpapan juga tertarik untuk melihat kualitas pemain ini.
Nama Julio Alcorse ini pernah disebutkan oleh wakil manajer H. Umuh Muchtar. Namun, saat itu yang muncul ke media hanya nama depannya, Julio.
Pelatih Jaya Hartono mengaku tertarik dengan penampilan dia, setelah melihat rekaman permainannya. Namun, Persib harus bersabar menunggu dia karena dijadwalkan baru datang ke Indonesia pada pertengahan Juni mendatang.
"Persib butuh striker berpostur tinggi. Depan harus banyak pilihan. Karena itulah Persib masih memerlukan striker asing. Akan tetapi, kalau dilihat dari segi kekompakan, saat ini lini depan sudah cukup baik," ujar Jaya, seusai uji coba Persib melawan klub Divisi III Jabar, 007 FC di Stadion Persib, Rabu (28/5). Persib menang 11-0.
Keinginan Jaya memiliki striker jangkung ini bukan tanpa alasan. Pada sesi uji coba kemarin, penyerang Persib, Zaenal Arif, Airlangga, dan Hilton Moreira dinilai masih lemah dalam sundulan, terutama dalam memanfaatkan umpan-umpan silang matang dari sayap kiri dan kanan. "Tadi banyak peluang yang harusnya bisa lebih cepat menjadi gol. Umpan dari Atep (sayap kanan) dan Siswanto (sayap kiri), cukup memanjakan striker," ujarnya.
Sayangnya, sundulan pemain depan Persib itu tidak akurat sehingga terkadang bola tepat ke arah kiper atau jauh dari sasaran gawang. Untuk itu, Jaya akan mengasah lagi ketajaman pemain depan dan tengah, sambil menunggu kedatangan pemain asing baru.
"Pada menit-menit pertama, sedikitnya lima pelaung Zaenal Arif gagal berbuah gol. Kalau terjadi pada pertandingan resmi, ini sangat berbahaya. Pemain bisa frustasi. Ini bahan evaluasi yang harus diperbaiki Persib sebelum menghadapi Sriwijaya FC," kata Jaya
Permainan meningkat
Dalam permainan selama 2 X 60 menit kemarin, skema yang sudah dirancang pelatih sudah mulai terlihat. Tampil dengan pola 4-4-2, peran pemain lini tengah dan depan, sudah cukup baik. Pada babak pertama, Atep menempati gelandang kanan, sedangkan Siswanto di kiri. Salim Alaydrus dan Suwita Pata di tengah. Serangan yang dibangun dari kedua sayap cukup rapih. Atep dan Siswato bisa memberikan umpan silang akurat ke kotak penalti. Empat pemain belakang sejajar, ditempati Harri Salisburi (kiri), Gilang Angga (kanan), Edi Hafid dan Nyeck Nyobe (tengah). Sementara itu, posisi striker ditempati Hilton dan Zaenal.
Pada babak kedua terjadi perubahan total pemain. Namun, permainan menjadi berubah. Eka Ramdani (kanan), Lorenzo Cabanas (kiri), Hilton dan Hariono ditarik ke tengah. Dengan materi ini, permainan Persib menjadi lebih sering bermain bola-bola bawah pendek, sehingga umpan-umpan silangnya lebih sering datar.
"Karakter pemain berbeda-beda, sehingga permainan pun bisa berubah. Tapi, memang harus seperti itu, sehingga serangan-serangan lebih bervariasi," ujar Jaya.
Gol Persib masing-masing dicetak Zaenal Arif (5 gol) pada menit ke-13, 50, 66, 84, dan menit ke-120, Hilton Moreira dari titik penalti menit ke-47 dan 48, sementara gol lainnya dilesakkan gelandang Lorenzo Cabanas pada menit ke-62, 88, dan 109 dari titik penalti. Selain itu, striker Airlangga pun melesakkan gol pada menit ke-80. (A-65/A-150)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar