Sabtu, 31 Mei 2008

Triliuner Berutang di Mana-mana

Sabtu, 31 Mei 2008 | 08:34 WIB

TRIBUN JABAR/Ferri Amiril Mukminin
Ahmad zaini Suparta (tengah) mengaku memiliki dana triliunan rupiah



JAKARTA, SABTU - Ahmad Zaini Suparta, pria yang mengaku akan membagikan warisan orangtuanya senilai Rp 18.000 triliun, dicari-cari sejumlah pengusaha hotel, katering, dan hiburan karena ngemplang ratusan juta rupiah.

Sementara itu, Kapolda Jawa Barat Irjen Susno Duadji mengimbau warga masyarakat tidak mudah terpancing dengan kabar tentang triliuner yang akan membagi-bagi uang.
Sejumlah pengusaha yang tertipu Ahmad Zaini melaporkan pria yang mengaku tinggal di Pulomas, Jakarta Timur, tersebut ke Polresta Cimahi. Ahmad Zaini antara lain menunggak pembayaran sewa hotel tempat ia menyelenggarakan public expose rencana penyaluran dana Rp 18.000 triliun tersebut.
Grup musik tradisional terkemuka, Saung Angklung Mang Udjo, juga mencari-cari Ahmad Zaini karena belum membayar honor pentas. Melalui Yayasan Galuh Pakuan yang beralamat di Jalan Aria Timur, Bandung, beberapa waktu lalu Ahmad Zaini minta Saung Angklung Mang Udjo menghibur hadirin di public expose di Villa Istana Bunga, Parongpong, Bandung Barat, Kamis (29/5).
”Kami dikontrak Rp 20 juta, tapi uangnya hingga kini belum dibayar,” kata Maulana, staf marketing Saung Angklung Mang Ujo, Jumat (30/5). Maulana telah mengecek ke alamat Ahmad Zaini yakni di Jalan Aria Timur. Ternyata, alamat itu adalah alamat Yayasan Galuh Pakuan. ”Galuh Pakuan lepas tanggung jawab,” imbuhnya.
Polisi juga menerima laporan dari 30 gadis yang bertugas sebagai penerima tamu pada public expose Kamis lalu. Para gadis tersebut dijanjikan honor Rp 1 juta per orang. ”Kami yakin dia sudah kabur. Kami kesal dan melaporkan kejadian ini ke polisi,” kata Dewi (20), salah satu gadis yang dikontrak Ahmad Zaini.
Secara terpisah, Kapolda Jawa Barat Irjen Susno Duadji minta masyarakat berpikir jernih dengan tawaran seperti yang ditawarkan Ahmad Zaini. ”Orang gila kok ditanggapi. Masih banyak pekerjaan lebih penting. Masyarakat jangan ikut gila,” katanya.
Seperti diberitakan, Ahmad Zaini yang mengaku sebagai pengusaha asal Tasikmalaya dan tinggal di Jakarta Timur, pada Kamis (29/5) menggelar public expose multiproject di sebuah vila di Bandung Barat. Ahmad Zaini mengaku memiliki warisan Rp 18.000 triliun yang akan ia salurkan ke pemerintah daerah, perusahaan, maupun perorangan agar digunakan untuk menyejahterakan masyarakat.
Namun, seorang tokoh masyarakat Tasikmalaya mengaku asing dengan Ahmad Zaini. Selain itu, ada beberapa hal pada Ahmad Zaini yang terkesan misterius. Kondisi ini mirip dengan Djoko Suprapto, pria asal Nganjuk, Jawa Timur, yang mengaku bisa mengubah air laut menjadi bahan bakar untuk kendaraan. Namun Djoko tak pernah mengizinkan temuannya yang diberi nama blue energy itu untuk diuji secara ilmiah.
Hingga kemarin, Djoko masih mengurung diri di rumahnya. Padahal, hari itu dia dijadwalkan memaparkan temuannya di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di istana. Selain menerima Djoko, SBY juga dijadwalkan menerima tim energi dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Namun pertemuan itu urung dilaksanakan karena, menurut Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng, Presiden SBY masih batuk dan harus istirahat.
Lebih jauh, Andi membantah bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tertipu oleh Djoko Suprapto yang mengaku dapat mengubah air laut menjadi bahan bakar kendaraan.
”Saat dipresentasikan ke Presiden, Presiden mendorong agar riset itu ditindaklanjuti. Ditindaklanjutinya diserahkan masing-masing, ada yang ditindaklanjuti oleh swasta, lembaga penelitian, dan perorangan. Apakah riset itu gagal atau berhasil, (itu) urusan lain. Kalau gagal, ya jangan putus asa,” katanya di Gedung DPR, Jumat (30/5).
Di tempat terpisah, Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta bangsa Indonesia tidak menganggap remeh sebuah penelitian, termasuk penelitian blue energy yang saat ini sedang dilakukan oleh Djoko Suprapto. ”Jangan anggap remeh semua penelitian ekstrem seperti itu. Semua penelitian ekstrem, awalnya selalu dilihat konyol, dianggap gila,” katanya. (Ant/yog)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar