Sabtu, 24 Mei 2008

Motor Pakai Bahan Bakar Gas!

Kenaikan BBM 2008



Sebentar lagi harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik. Tapi, Sugianto maju tak gentar membela yang benar. Sudah punya persiapan, menciptakan motor Bahan Bakar Gas (BBG) atau Liquified Petroleum Gas (LPG) yang biasa dikonsumsi ibu-ibu untuk memasak.
Risetnya sudah diterapkan di Yamaha Vega 2006. Tentunya juga sudah dipakai harian untuk bekerja dan keperluan keluarga. Tanpa kendala dan lebih hemat dibanding menggunakan Premium (baca Analisis Biaya).

“Akan lebih hemat lagi jika harga Premium sudah naik,” semangat Sugianto yang menempelkan foto Bung Karno dengan tulisan Bangkit Indonesiaku...Bisa...di Vega miliknya itu.
Awalnya MOTOR Plus mengira Sugianto adalah seorang peneliti atau dosen. Tapi, taunya doi mantan mekanik alat berat. Kenal alat angkat fork lift yang menggunakan BBG dari perusahaan penyedap rasa, PT Mitra Tama Kencana Sejahtera.
Katanya kalau menggunakan Premium akan mencemari makanan. “Begitu pula jika menggunakan fork liftpenggerak listrik. Akan menimbulkan asam amoniak semacam ragi yang bikin basi atau makanan asam,” jelas lelaki 46 tahun itu.

Solusi yang pas adalah menggunakan BBG yang lebih ramah lingkungan. Berbekal dari pengalaman itu, coba diterapkan di Yamaha Vega. “Awalnya riset menggunakan LPG tabung besar. Ketika itu belum ada tabung LPG ukuran 3 kg,” timpal Rina Novianti, istri Sugianto.
Namun part yang dicangkok tidak ambil dari alat berat yang harganya selangit. “Hanya meniru cara kerjanya. Cukup menggunakan teknologi manual, kerja sama dengan tukang bubut,” jelas bapak yang lama kerja di Padang dan kini tinggal di Perumahan Pondok Ungu, Bekasi.
Hebatnya hasil riset alumni STM 6 Jakarta ini bisa dipakai bareng Premium. “Jika LPG habis, pindahkan switch untuk pakai bensin. Tinggal isi tangki bensin, motor hidup lagi,” jelas mantan pegawai alat berat PT Hexindo Adiperkasa yang kini jadi freelancer.


TABUNG BBG DAN REGULATOR



Untuk menkonversi Yamaha Vega jadi pakai BBG perlu peralatan khusus. Peralatan yang dibutuhkan sederhana dan bisa dibikin mekanik biasa.

Misal menampung gas sudah tentu harus punya tabung. Cukup ukuran 3 kg biar nggak repot dan tidak berat. Tabung ukuran ini pernah dibagikan pemerintah gratis lengkap dengan regulator, slang dan kompor.

Kalau beli tabung berikut isinya sekitar Rp 175 ribu. Setelahnya, kalau abis tinggal isi ulang seharga Rp 15.000 sudah tukar tabung. Sekalian beli regulator yang juga berfungsi sebagai klep yang menyalurkan gas ke slang.
Penting diingat! Harus pakai regulator max 0-8 kg/hour. Jangan meggunakan regulator standar BBG, suplainya masih kurang dan tersendat pada rpm tinggi. Regulator bisa disetel dengan memutar knob yang ada di atas. Cara menyetelnya gaber mesin sampai gas mentok, putar knobsampai putaran mesin tidak tersendat.


SLANG SECUKUPNYA


Fungsi slang meyalurkan gas dari regulator menuju kran. “Jangan salah beli slang, biasaya yang bagus dilengkapi klep bola-bola di dalamnya. Tapi, tidak bisa dipakai untuk instalasi di motor. Beli yang biasa sekitar 2 meter,” anjur Sugianto.


KRAN GAS


Keran atau klep fungsinya untuk mengatur debit BBGyang diperlukan. Diatur buka-tutupnya berdasarkan pelintiran gas. Makin dipelintir dalam, kran membuka semakin lebar. Sedang sebagai penghubung terhadap grip gas menggunakan kabel. Diparalel kabel gas yang menuju karburator.

Sebagai pembalik kran supaya menutup lagi setelah ditarik gas, dipasang pegas. Untuk pegangannya diikatkan di sasis atau underbone Yamaha Vega. Mekanisme kerjanya seperti tuas kopling di bak girboks.


TALI GAS MOTOR 2-TAK



Supaya karburator tetap berfungsi dibarengi kran gas bisa buka-tutup, harus pasang tali gas bercabang. Satu menuju kran dan satu lagi ke skep karburator. “Untuk itu perlu tali gas motor 2-tak. Kan di mesin 2-tak kabelnya menuju karbu dan pompa oli samping,” ungkap lelaki yang sudah banyak dikontek pebisnis nasional karena temuannya ini.


ADAPTOR ATAU CORONG KARBU


Satu lagi peralatan yang diperlukan. Adaptor semacam corong karburator sebagai media untuk mengalirkan BBG moncong karburator. Di corong ini terdapat lubang input dari slang gas dan ada juga lubang output kecil yang dialirkan ke arah mulut karbu.


Di corong juga dilengkapi sekrup pengatur aliran gas BBG. Tinggal diputar ke kanan atau kiri. Kanan ngecilin dan kiri untuk bikin gede aliran.


CARA KERJA

Untuk memfungsikan sistem BBG, aliran bensin harus dihentikan dulu. Tepatnya, slang dari tangki bensin yang menuju karbu dimatikan. Setelah instalasi dari tabung BBG, regulator, slang, kran dan adaptor dipasang, mesin bisa dihidupkan.

BBG dari tabung mengalir melewati ragulator. Gas menuju slang dan besar-kecilnya aliran diatur oleh kran. Buka-tutup kran dipengaruhi permainan tangan pada handgrip gas.
Aliran BBG dari kran masuk menuju adaptor atau corong karburator. Di dalam venturi karbu, gas dan udara bercampur masuk menuju ruang bakar. Saat langkah kompresi dan ada letikan api busi, terbakarlah campuran gas dan adara itu. Dan selanjutnya meledak, duuaaar… mendorong piston turun-naik.

Lebih jelas lihat diagram instalasi pemasangan.


KELEBIHAN MENGGUNAKAN BBG

  • Ruang bakar lebih bersih karena tidak banyak kerak
  • Lebih ramah lingkungan lantaran minim hidrokarbon
  • Mesin lebih awet dan jarang servis besar
  • Kalau mau mesin lebih adem, gunakan busi dingin
  • Tetap ada 2 pilihan. BBG atau Premium?
  • Tidak mengandung timbel
  • Tarikan atau tenaga motor lebih responsif

Reporter : Aong Cangkol Ulinnuha
Fotografer : Endro Suryono

http://www.motorplus-online.com/articles.asp

1 komentar:

  1. mungkin ini perlu dipertimbangkan
    1. mampu ditanjakan ?
    2. start,stop saat macet di jalan, mensin nggak mati ?
    3. tidak merubah spesifikasi di stnk (bahan bakar:bensin) ?
    4. jika lpg habis, dorong ?
    5. asklerasi kontan: saat menyeberang atau nyalip ?
    nah jika bisa semua, berarti motor anda OK
    jawabannya ada di bensinvslpg.blogspot.com
    silahkan di baca, kalau bisa dibikin, murah, mudah
    saya share koq

    BalasHapus