Jumat, 12 November 2010

Merah Putih Berkibar di Guangzhou

Asian Games XVI
Kamis, 11 November 2010 | 19:55 WIB


lina
Bendera Merah putih dikibarkan bersama bendera peserta Asian Games XVI lainnya di Perkampungan Atlet di Guangzhou, Kamis (11/11/2011).

GUANGZHOU, KOMPAS.com — Kontingen Indonesia secara resmi bergabung dengan 45 negara lain pada Asian Games 2010 Guangzhou. Hal tersebut ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih dalam upacara di Perkampungan Atlet di Guangzhou, Kamis (11/11/2010).

Pengibaran bendera Merah Putih itu dilakukan bersamaan dengan pengibaran bendera India dan Lebanon, dan diikuti sekitar 50 atlet perwakilan kontingen Indonesia yang mengenakan pakaian training berwarna merah putih. Upacara tersebut juga dihadiri oleh Ketua Umum KONI-KOI Pusat Rita Subowo dan Wakil Komandan Satuan Tugas Asian Games Aslizar Tanjung.

Selepas upacara, Rita menerangkan bahwa biaya yang digunakan Pemerintah China khusus untuk membangun perkampungan atlet tersebut adalah berkisar Rp 16 triliun. Perkampungan atlet itu sendiri berupa 50 blok bangunan yang masing-masing bertingkat 13.

"Saya kebetulan mengikuti persiapan Asian Games ini dan beberapa kali diundang Komite Olimpiade Asia untuk meninjau ke sini. Seluruh kompleks apartemen ini sudah terjual dengan nilai Rp 32 triliun atau dua kali lipat," kata Rita, seperti dilansir milis pers NOC.

Dari kemegahan perkampungan atlet ini, ia mengambil kesan bahwa tuan rumah China telah mempersiapkan pesta olahraga empat tahunan ini dengan sangat baik.

Sementara di tempat yang berbeda, sebelum upacara pengibaran bendera juga dilakukan pertemuan anggota Komite Olimpiade Asia di Guangzhou. Rita yang hadir dalam pertemuan itu menyatakan, OCA mendorong lebih banyak lagi pembina-pembina olahraga dari Asia untuk menjadi anggota IOC.

Sampai saat ini tercatat jumlah anggota IOC dari Asia saat ini hanya 20 orang, sedangkan dari Eropa terdapat 53 orang. "Karena itulah, OCA mendorong generasi muda Asia untuk aktif menjadi ketua cabang-cabang olahraga, federasi cabang olahraga di Asia maupun di dunia," tandasnya.

Penulis: Angelina Merlyana Ladjar   |   Editor: Aloysius Gonsaga Angi Ebo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar