Jumat, 23 Mei 2008

Fosil Katak-Salamander Ditemukan


Michael Skrepnick/University of Calgary
Rekaan artis menggambarkan Gerobatrachus hottoni



Kamis, 22 Mei 2008 | 11:09 WIB

CHICAGO, KAMIS - Katak jelas berbeda dengan salamander. Tetapi, keduanya memiliki kemiripan, yakni bisa hidup di air dan darat dan memiliki empat kaki. Namun, yang ditemukan kali ini sungguh menakjubkan karena merupakan perpaduan keduanya.

Para peneliti Kanada telah menemukan fosil berusia 290 juta tahun yang disebut frogamander. Nama itu mengacu pada kata frog atau katak dan salamander. Temuan tersebut diharapkan memberi petunjuk mengenai nenek moyang katak dan salamander yang merupakan hewan amfibi itu.

Amfibi modern-katak, salamander, dan caecilian serupa cacing-merupakan hewan-hewan yang diduga memiliki hubungan kekerabatan. Namun, ketiadaan catatan fosil yang menunjukkan perkembangan evolusi mereka menjadi bahan perdebatan di ranah ilmu pengetahuan.
Temuan fosil Gerobatrachus hottoni atau "katak tua" yang dideskripsikan dalam jurnal Nature mungkin menjadi satu-satunya petunjuk yang ada mengenai kekerabatan keduanya.

"Ini adalah mata rantai yang hilang antara fosil purba dan fosil modern yang menjadi nenek moyang hewan-hewan amfibi itu," ujar Jason Anderson dari University of Calgary yang memimpin penelitian. "Inilah yang kita sebut sebagai katak-salamander."

Gerobatrachus memiliki bentuk antara katak dan salamander, dengan tulang pergelangan kaki serupa dengan tulang salamander, tengkorak lebar serupa katak, dan tulang belakang yang serupa perpaduan keduanya.

Fosil tersebut memunculkan dugaan bahwa amfibi modern mungkin berasal dari dua kelompok, di mana katak dan salamander berasal dari amfibi purba yang disebut temnospondyl, sementara caecilian serupa cacing adalah keturunan lepospondyls.

Gerobatrachus hottoni sendiri ditemukan di Texas tahun 1995 oleh tim peneliti dari Institusi Smithsonian, yang salah satu anggotanya adalah almarhum Nicholas Hotton. Dari situlah fosil tersebut diberi nama.

Pekerjaan tim yang dilanjutkan oleh Anderson kemudian berhasil memunculkan anatomi fosil itu secara penuh. "Fosil tersebut nyaris lengkap," ujar Anderson. "Ia mati dalam posisi terlentang. Kaki-kakinya terlipat di bagian perut."

Walau masih menjadi perdebatan yang harus dibuktikan melalui lebih banyak temuan, Anderson yakin penemuan ini akan memberi petunjuk untuk menjawab pertanyaan apakah katak dan salamander memiliki nenek moyang sama yang lebih modern dibanding perkiraan sebelumnya. (Nature)

WSN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar