Sabtu, 24 Mei 2008

Komputer Rakitan Akan Gunakan Software IGOS


Kompas/Priyambodo
Perangkat lunak Indonesia Go Open Source (IGOS) Nusantara 2006 dan Repositori: IGOS-Source diluncurkan bersamaan peresmian Laboratorium Test Bed IGOS di BPPT Jakarta pada pengujung 2006.



Jumat, 23 Mei 2008 | 18:48 WIB

JAKARTA, JUMAT - Komputer rakitan yang dijual di toko-toko komputer seluruh Indonesia akan dijual dengan peranti lunak IGOS (Indonesia Go Open Source). Boleh menjual dengan sistem operasi propietary seperti Windows namun harus versi legal.

"Boleh saja menggunakan Microsoft tetapi ada biaya tambahan yang lumayan besar yang untuk operating system-nya saja tambah Rp1 juta. Kalau mau tambah Microsoft Office tambah Rp4 juta," kata Sekjen Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) Sutiono Gunadi di sela Penandatanganan MOU antara Kementerian Ristek dan Apkomindo (Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia) di Jakarta, Jumat (23/5).

Jika tidak ingin tambahan biaya pembelian peranti lunak Microsoft untuk setiap pembelian komputer, ujarnya, pelanggan diminta menggunakan IGOS-Apkomindo yang telah disiapkan pemerintah. Ia mengingatkan, dengan cara menggunakan IGOS-Apkomindo maka devisa negara yang bisa dihemat sedikitnya Rp7,5 triliun per tahun.

Angka itu berdasarkan jumlah penjualan komputer secara nasional baik branded, rakitan, PC maupun laptop sebanyak 1,8 juta tahun lalu (2007). Angka ini terus naik dari tahun 2006 mencapai 1,4 juta dan 2005 sebanyak 1,2 juta.

Sudah bertahun-tahun pihaknya mengakui, komputer yang dijual toko-toko di Indonesia dipasang dengan Microsoft Windows bajakan seharga kisaran Rp25 ribu saja.

"Sudah beberapa waktu ini kami tidak mau lagi seperti itu," katanya dan menambahkan bahwa sudah tujuh toko komputer di Jakarta yang diproses kepolisian karena komputer dagangannya menggunakan Microsoft bajakan.

Sementara itu, Ketua Umum Apkomindo Henky Tjokroadhiguno mengatakan Apkomindo memiliki 43 Dewan Pengurus Daerah dengan sekitar 2.500 toko komputer yang tersebar di seluruh Indonesia. Melalui jaringan ini, lanjutnya, pihaknya akan menyosialisasikan IGOS-Apkomindo dengan mendirikan Igos Center dengan nama Linux yang menyertakan help desk, pelatihan dan lain-lain.

Pihaknya juga akan membagi CD-CD IGOS gratis kepada toko-toko di jaringannya, baik perangkat lunak Operating System maupun berbagai aplikasinya seperti Open Office, agar mereka memasang komputer dagangannya dengan IGOS.

"Bahkan toko-toko itu juga boleh menambah-nambah IGOS ini dengan program buatannya sendiri dan diberi nama toko masing-masing," katanya.

Staf Ahli Menteri Negara Ristek Bidang Teknologi Informasi dan Teknologi Prof. Dr. Engkos Koswara mengatakan IGOS-Apkomindo berbasis IGOS Nusantara yang berbasis Linux Fedora dan sudah cukup baik dan layak menggantikan Microsoft Windows.

Namun pihaknya tidak mengharuskan masyarakat menggunakan IGOS, karena di luar IGOS banyak peranti lunak open source lainnya misalnya Ubuntu, dan lain-lain.

"Yang penting adalah legal dan kebanggaan menggunakan buatan bangsa sendiri," katanya.(ANT)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar