Rabu, 21 Mei 2008

Arry Akhmad Arman Bikin Situs Bisa "Bicara"



Dunia pendidikan Indonesia sebentar lagi bakal disemarakkan oleh kehadiran situs CrayonPedia (http://www.crayonpedia.org), sebuah situs ensiklopedia terbuka berbahasa Indonesia yang dibangun menggunakan engine wikipedia. Sesuai namanya, Create your Open Education Encyclopedia (Crayon Pedia), setiap orang bisa menyumbangkan konten-konten pendukung pendidikan dari berbagai tingkatan, mulai pendidikan dasar hingga lanjutan.

Situs yang kini sedang dibangun itu merupakan ide kreatif beberapa orang yang bergerak di bidang teknologi informasi dan wartawan di Bandung. Salah satunya Dr. Arry Akhmad Arman (43) yang sebelumnya sudah dikenal sebagai pembuat teknologi text to speech bahasa Indonesia.

"Ide awal pembuatan situs ini adalah the powerfull of knowledge sharing melalui internet. Pertukaran pengetahuan diyakini dapat meningkatkan pengetahuan seluruh orang dalam komunitas sehingga memajukan komunitas tersebut," jelas ayah dua anak yang akrab dipanggil Aa ini.

Situs ini menggunakan template wikipedia yang memungkinkan siapa saja untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman di bidang pendidikan. Namun, dibanding dengan wikipedia, situs ini nantinya akan lebih istimewa karena adanya "sentuhan" teknologi text to speech.

"Dengan memanfaatkan teknologi text to speech, Crayon Pedia nantinya akan menjadi situs yang bisa `berbicara`. Sehingga, konten pengetahuan dari situs itu dapat diakses pula oleh saudara-saudara kita yang tunanetra," tutur peraih Anugerah Telematika ini.

Situs yang dapat "berbicara" tak hanya bermanfaat bagi para tunanetra. Siswa yang mengakses situs ini juga akan lebih mudah menyerap pengetahuan. Pasalnya, suara yang keluar dari situs tersebut fungsinya sama dengan suara guru yang sedang menerangkan pelajaran di depan kelas.

Bagi Arry, keikutsertaannya dalam membangun dan mengembangkan Crayon Pedia merupakan bentuk kepedulian dan sumbangsihnya untuk pendidikan di Indonesia. "Ini adalah upaya untuk menciptakan pendidikan bagi semua orang. Termasuk para tunanetra," katanya. (Ida Farida/PDR "PR") ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar