Kamis, 22 Mei 2008

Yang Ditunggu-Tunggu Bobotoh

Pemancangan Patok Pertama SOR Gedebage

WALI KOTA Bandung Dada Rosada, beserta perwakilan warga setempat, Widia Asih, bersama-sama memancang patok pertama Sarana Olah Raga (SOR) Gedebage sebagai tanda dimulainya pembangunan West Java Stadium, Rabu (21/5). Stadion bertaraf internasional seluas 25 hektare ini merupakan tahap pertama pembangunan SOR Gedebage.* WINA/"PR"


BANDUNG, (PR).-
Wali Kota Bandung H. Dada Rosada mengatakan, pembangunan fisik Sarana Olah Raga (SOR) Gedebage bisa dilaksanakan pada 2009. Pembangunan ini diharapkan bisa selesai sebelum 2011, bertepatan dengan menjadi tuan rumah SEA Games.

"Paling utama pembangunan stadion. Namun, jika dalam pelaksanaan nanti dibutuhkan juga untuk venue cabor lain, kenapa tidak," ujar Dada saat pemancangan patok pertama SOR Gedebage di Kompleks Griya Cempaka Arum, Gedebage, Bandung, Rabu (21/5).

Belum terealisasinya pembangunan SOR Gedebage karena terkendala pembebasan lahan. Menurut Dada, masih ada masyarakat yang menolak pembangunan SOR karena satu kompleks dengan areal pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa). Mereka khawatir jika pembangunan SOR diboncengi pembangunan PLTSa.

Dada mengatakan, kemungkinan besar, pada tahap selanjutnya akan ada tambahan pembiayaan untuk venue cabor lain. Oleh karena itu, kepada para pengembang yang nantinya akan menjalankan projek ini, sambil berjalan dalam pembangunan SOR, pembangunan tempat olah raganya bisa diselesaikan terlebih dahulu. "Meski pembangunan masih berjalan, masyarakat sudah bisa mempergunakan sarana olah raganya," tutur Dada.

Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (Distarcip) Kota Bandung Yuniarso Ridwan mengatakan, saat ini pembebasan lahan sudah mencapai 80%. "Kami sudah deal dengan sekitar 50 pemilik tanah. Tinggal pembayarannya. Pembebasan lahan ini akan dilakukan secara bertahap. Saat ini yang menjadi prioritas utama adalah pembebasan lahan untuk jalan penghubung dari Darwati ke Panyileukan," tutur Yuniarso.

Selain pembebasan lahan, tahap awal pembangunan SOR, seperti studi kelayakan dan detail desain pembangunan juga telah disiapkan. Pemkot tinggal mengundang para kontraktor untuk mengikuti pelelangan projek senilai Rp 350 miliar itu. Pembiayaan projek ini nantinya akan menerapkan sistem pembayaran multiyears.

Pemkot dan pemprov akan mendanai pembangunan SOR secara bertahap dalam tiga tahun anggaran hingga tahun 2010. Tahap pertama (2008) akan membutuhkan dana Rp 104 miliar. Tahap kedua (2009) Rp 124 miliar dan sisanya Rp 122 miliar akan dibayarkan pada 2010.

Pemancangan patok itu sebagai tanda dimulainya pembangunan. Stadion bertaraf internasional seluas 25 hektare ini merupakan tahap pertama pembangunan SOR Gedebage yang rencananya, meliputi sekitar 40 hektare di daerah Rancanumpang dan Cimincrang, Kec. Gedebage.

Pada acara itu dihadiri oleh para pemain, pelatih, manajer, dan ofisial Persib, kepala SKPD, warga sekitar, serta para bobotoh Persib.

Rombongan wali kota yang juga Ketua Umum Persib tersebut disambut aksi unjuk rasa puluhan warga Kompleks Griya Cempaka Arum (GCA) yang mayoritas wanita dan anak-anak. Mereka mendukung pembangunan SOR, namun menolak pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa). Mereka membentangkan spanduk dan poster-poster yang antara lain bertuliskan "Persib Yes, PLTSa No!". (A-161/A-156/A-65)***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar