Selasa, 30 September 2008

Laskar Pelangi


Ibu Muslimah (Cut Mini) tokoh yang menjadi point of interest dalam film ini. Foto: Miles Production.


Setiap hari Lintang (Ferdian) harus menempuh puluhan kilometer dan melewati seekor buaya untuk sampai ke sekolahnya. Foto: Miles Production.


Harun (Febriansyah) menjadi penyelamat kesembilan temannya untuk bisa sekolah. Foto: Miles Production.


Mahar (Verrys Yamarno) tidak pernah lepas dari radionya setiap hari. Foto: Miles Production.


Laskar Pelangi ikut karnaval dengan kostum suku Asmat. Foto: Miles Production.

Ikal (Zulfanny), Lintang dan Mahar berlatih untuk mengikuti cerdas cermat tingkat Belitong. Foto: Miles Production.

Fotografer : Pool

Kisah film 'Laskar Pelangi' yang diangkat dari novel karya Andrea Hirata tak hanya soal pentingnya pendidikan. Warna-warni pershabatan 10 bocah Belitong dalam film ini juga cukup menarik dan bisa membuat penonton tertawa dan menangis.


Ketika Dakon Menjadi Alat Peraga Matematika...


KOMPAS/ALBERTUS HENDRIYO WIDI / Kompas Images 
Miratus Solikhah dan Naimatul Badiah, siswi kelas VI SD Negeri Tuyuhan, Kecamatan Pancur, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, memperagakan belajar Matematika dengan dakon, Selasa (23/9). Alat permainan tradisional yang sudah dikombinasi itu dapat digunakan untuk menghitung faktor persekutuan terbesar (FPB) dan kelipatan persekutuan terkecil (KPK). 


Selasa, 30 September 2008 | 03:00 WIB 


Setiap kali digelar pelajaran Matematika, para siswa kelas IV, V, dan VI SD Negeri Tuyuhan, Desa Tuyuhan, Kecamatan Pancur, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, selalu siap di kelas. Bahkan mereka antusias.

Mereka tak lagi takut dengan pelajaran Matematika terutama dalam menentukan faktor persekutuan terbesar (FPB) dan soal kelipatan persekutuan terkecil (KPK). Bagian ini menuntut kemampuan seseorang membayangkan sesuatu.

Pembelajaran itu dibuat agar menyenangkan. ”Pokoknya, yang kalah harus menggendong yang menang loh, ya,” kata Miratus Solikah kepada Naimatul Badiah, Selasa (23/9).

Setelah suit, kedua siswi Kelas VI SD Negeri Tuyuhan itu segera memainkan alat permainan tradisional yang disebut dakon itu. Alat itu terbuat dari tripleks sepanjang sekitar 100 sentimeter dan lebar 25 sentimeter.

Di badan tripleks itu terdapat 75 lubang kecil yang terbagi menjadi tiga baris menjadi 25 lubang pada setiap baris. Di atas setiap lubang di barisan teratas dituliskan angka 1-25.

Adapun di bawah baris terakhir terdapat tiga lubang besar untuk wadah biji dakon yang biasanya dari biji pohon asem, sawo, dan batu kerikil atau kapur. Lubang-lubang itu terbuat dari bekas wadah agar-agar atau jeli, penganan anak-anak.

”Kami menyebut alat peraga itu sebagai dakon FPB dan KPK lantaran alat itu bisa digunakan untuk menghitung bilangan-bilangan itu tanpa membuat deret dan pohon faktor,” kata guru SD kelas V SD Negeri Tuyuhan Dwi Kartikasasi di Rembang.

Ia mengatakan, alat peraga itu dibuat Slamet, salah seorang pengajar di SD Tuyuhan. Alat itu bisa dibuat sesuai kebutuhan bilangan yang mau dihitung dengan cara menambah lubang, baik yang memanjang maupun yang membujur.

Cara memainkannya adalah dengan meletakkan biji-biji dakon satu per satu di lubang dakon sesuai dengan kelipatan atau perkalian faktor.

Syaratnya, siswa harus hafal kelipatan dan perkalian yang sudah diajarkan di kelas IV.

Misalnya, untuk menentukan KPK 2 dan 3, siswa harus meletakkan biji dakon sejumlah kelipatan 2 di lubang-lubang baris pertama sesuai nomor lubang dakon dan kelipatan dua, yaitu 2, 4, 6, 8, dan seterusnya.

Saat menjabarkan kelipatan 3, siswa menaruh biji dakon di lubang-lubang baris kedua sesuai nomor lubang dakon dan kelipatan 3, yaitu 3, 6, 9, 12, dan seterusnya.

”Dari baris lubang pertama dan kedua, siswa bisa menentukan KPK dengan melihat biji dakon yang letaknya satu kolom atau berada pada nomor lubang dakon yang sama,” kata dia.

Miratus Solikah dan Naimatul Badiah mengaku terbantu memahami pelajaran itu. Namun, alat itu masih terbatas lantaran tidak bisa untuk menghitung FPB dan KPK lebih dari 50.

”Kalaupun bisa, dakon harus dibuat panjang dengan 50 lubang. Tangan kami jadi tak sampai nanti,” kata Solikah sambil tersenyum. Apa pun kekurangannya, setidaknya Slamet telah membuat inovasi demi kemajuan anak didik.... (HENDRIYO WIDI)

Pantau Hilal dari Situs Web


Wicak Hidayat - detikinet

Screenshot Bosscha.itb.ac.id


 
Jakarta - Hilal, penanda pergantian bulan dalam kalender Hijriah, bisa dipantau oleh masyarakat luas dari rumah masing-masing. Cukup akses situs tertentu, hilal pun bisa dipantau live dari rumah.

Demikian menurut siaran pers PT Telkom yang diterima detikINET, Selasa (30/9/2008). Telkom dan Telkomsel memberikan layanan tayangan langsung penampakan hilal dari sejumlah titik pada 29 dan 30 September 2008. 

Titik pemantauan dilakukan pada tujuh lokasi, yaitu Pantai Kupang, GTC Tanjung Bunga (Makassar), Bukit Condrodipo (Gresik), Pantai Tanjung Kodok (Lamongan), Masjid Agung Semarang, Observatorium Bosscha ITB Bandung dan Pantai Lhok Nga, Nangroe Aceh Darussalam. 

Teguh Budi Karyono, Senior Account Manager Divisi Enterprise PT Telkom, mengatakan Telkom mendukung penuh jaringan yang dibutuhkan. Telkom menyediakan layanan Astinet 512 kbps untuk menghubungkan teropong digital di titik pemantauan dengan server internet. Sedangkan dua titik di Lhok Nga dan Pantai Kupang menggunakan layanan 3G Telkomsel. 

Teguh mengatakan ada empat situs yang memiliki tautan ke pengamatan hilal secara langsung. Keempat situs itu yakni ITB.ac.id, Plasa.com dan Depkominfo.go.id serta Bosscha.itb.ac.id/hilal. 

Meski demikian halaman pemantauan hilal yang sesungguhnya bisa disaksikan di situs Bosscha.itb.ac.id. Untuk bisa menyaksikannya secara langsung, pengguna internet harus mengunduh Real Player atau plug-in Real Player pada piranti lunak browsernya. 
( wsh / wsh )

New York Segera 'Voting' Soal Libur Idul Fitri

Senin, 29 September 2008 pukul 16:48:00 


NEW YORK--New York City Council atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) New York pada 16 Oktober mendatang akan melakukan pemungutan suara (voting) terhadap sebuah resolusi yang akan menentukan apakah mereka akan meloloskan atau menentang permintaan kalangan muslim di New York, termasuk muslim Indonesia, agar New York menetapkan Iedulfitri dan Iduladha sebagai hari libur resmi bagi sekolah-sekolah di New York. 

"Resolusi yang dirancang oleh anggota DPRD muslim asal Harlem, Robert Jackson, telah didukung oleh delapan orang anggota lainnya. Itu artinya perjuangan kita untuk mendapat minimal tujuh dukungan suara agar permintaan itu dipertimbangkan, sudah terpenuhi," kata pemuka masyarakat muslim Indonesia yang juga dikenal sebagai salah satu tokoh Islam paling berpengaruh di New York, Syamsi Ali, ketika dihubungi ANTARA, Minggu. 

Robert Jackson, yang berasal dari Partai Demokrat, adalah ketua komite pendidikan di DPRD New York. 

Menurut Syamsi, resolusi yang dirancang Jackson telah didukung oleh delapan anggota DPRD lainnya --yang kesemuanya non-muslim. `

Voting` pertama-tama akan dilakukan di tingkat komite dan kemudian dilanjutkan di tingkat paripurna DPRD New York. 

Syamsi Ali sendiri merupakan salah satu tokoh di New York yang sejak awal gigih memperjuangkan usaha agar pemerintah daerah setempat meliburkan sekolah-sekolah di kota dan negara bagian New York pada saat perayaan Idulfitri dan Iduladha. 

"Kita kemarin (Sabtu, red) memberikan kesaksian di DPRD, yang intinya bertujuan untuk meyakinkan para anggota Dewan untuk mendukung kebutuhan libur bagi anak-anak sekolah pada Idulfitri dan Iduladha," kata sosok yang juga Ketua Dewan Masjid Al Hikmah --masjid Indonesia satu-satunya di New York. 

Kesaksian di depan DPRD diberikan oleh tiga imam, beberapa pelajar, pemimpin agama Kristen dan Yahudi. 

"Yang mengharukan adalah para pemimpin agama lain juga mendukung permintaan kita itu," ujar Syamsi. 

Perjuangan agar para siswa mendapat libur resmi pada Idulfitri dan Iduladha, cerita Syamsi, berawal pada tahun 2005. 

"Ketika itu kita sedang melaksanakan Iduladha dan pada saat yang sama, kota New York justru melaksanakan ujian (sekolah). Itu artinya seluruh anak-anak kita yang harusnya pergi saalat Iduladha, harus masuk sekolah," ujarnya. 

Bentrokan antara hari ujian dan pelaksanaan hari raya Islam tersebut kemudian menjadi masalah besar, yang antara lain disikapi oleh masyarakat muslim di New York dengan mengadakan demonstrasi. 

Demonstrasi yang diikuti lebih dari 300 peserta --70 persen di antara peserta unjuk rasa adalah non-muslim-- dilakukan di Balai Kota New York dan diikuti dengan jumpa pers oleh para pemuka agama, termasuk Syamsi Ali, di tangga gedung DPRD New York. 

Tuntutan yang mereka sampaikan agar tidak terjadi lagi ujian sekolah pada saat Idulfitri dan Iduladha akhirnya dikabulkan oleh pemerintah setempat. Melalui perundang-undangan ditetapkan bahwa sekolah-sekolah dilarang mengadakan ujian atau tes pada perayaan Idulfitri dan Iduladha. 

Sekarang, masyarakat muslim New York memperjuangkan agar Idulfitri dan Iduladha ditetapkan secara resmi sebagai hari libur sekolah. 

Penduduk New York yang saat ini berjumlah sekitar tujuh juta orang diperkirakan sebanyak satu juta di antaranya beragama Islam. 

Optimistis 

Syamsi Ali mengaku optimistis bahwa DPRD akan meloloskan permintaan kalangan muslim tersebut. 

Selain karena jumlah warga muslim di New York yang dinilainya signifikan dan telah banyaknya dukungan --bahkan dari berbagai kalangan non-muslim, juga karena keberadaan warga muslim makin dihargai pasca serangan teroris ke AS 11 September. 

"Secara umum, pengakuan terhadap umat Islam di AS, terutama di New York, semakin meningkat," katanya. 

Salah satu indikator penting yang diungkapkan Syamsi tentang pengakuan tersebut adalah bahwa pada Ramadhan tahun ini --untuk pertama kalinya, empat dari lima kecamatan (`borough`) di Kota New York: yaitu Manhattan, Queens, Bronx dan Brooklyn mengadakan buka puasa bersama. 

"Ini terobosan baru. Sebelumnya tidak ada kegiatan keagamaan seperti ini (buka puasa bersama, red)," katanya. 

Pengakuan terhadap Islam, juga terlihat dari makin banyaknya warga AS dan asing yang masuk agama Islam. 

"Puncaknya justru setelah peristiwa 11 September. Orang makin menghargai dan makin tertarik untuk mengetahui Islam yang sebenarnya," kata Syamsi. 

Sepanjang September 2007 hingga kini, setidaknya sudah 175 warga setempat yang mendatangi Islamic Center di New York untuk mengucapkan dua kalimat sahadat. 

Sementara di Masjid Al Hikmah sendiri, kata Syamsi, pihaknya sudah mengislamkan delapan warga setempat. antara/pur

Senin, 29 September 2008

Rencana Pemakaman Muslim Picu Kemarahan Camden.


By Republika Contributor
Minggu, 28 September 2008 pukul 14:34:00

Rencana untuk membangun pemakaman Muslim di lahan pemakaman Anglikan bersejarah di Sidney Barat Daya--seperti yang dilaporkan oleh harian The Sidney Morning Herarld-- memicu penentangan penuh amarah dari warga lokal.

"Sejarah saya dikubur di sana," ujar Len English, dari Persekutuan Gereja St Thomas. "Nenek dan kakek sya, orang tua, tante, paman, saudara, sepupu, keluarga kami di distrik ini sudah 200 tahun lalu. Mereka datang dari Taman Camden dan tinggal di sini," ungkap Len.

Asosiasi Muslim Libanon (LMA) telah membayar $ 1,5 juta kepada Pemakamanan Anglikan St Thomas, di Narellan untuk lahan pekuburan, tepatnya di dekat Camden.

"Gereja tidak berhak menjual tanah pemakaman di lahan pertama," ujar Len yang memiliki 33 kerabat dikuburkan di sana. "Saya akan mendatangi anggota dewan kota lokal, kalau tidak ke Walikota Camden," kata Len.

"Kami semua tahu mereka harus memakamkan keluarga mereka yang meninggal. Tapi saya pikir mereka dapat mencari area sekitar dan menemukan lahan lain seperti agama yang lain di sini," imbuh Len panjang lebar.

"Kami memiliki pemakaman Katolik, pemakaman Gereja Inggris, kami juga punya pemakaman umum tak jauh di luar Camden," ungkap Len. "Saya tidak bermaksud menentang imigran.

Sementara persiden LAM, Keysar Trad mengatakan pemakaman menjadi kebutuhan mendesak bagi Muslim karena mulai kehabisan jatah di pemakaman lain. "Sangat sulit mencari lahan lain," ungkap Keysar. "Kami harus membeli lahan itu dari pemeluk agama lain sedangkan mereka sendiri membutuhkan pula," imbuhnya.

Ia mengatakan jika pemerintah telah gagal mengalokasikan lahan bagi Muslim di Sidney. "Itu membuat kami mencari lokasi alternatif, dan akhir-akhir ini kami harus membayar untuk itu," kata Keysar yang juga ingin mempertahankan keberadaan makam Muslim yang sudah ada di pemakaman.

Kota Camden pernah mencuat di berita ketika warga lokal menentang keras rencana pembangunan sekolah Muslim di kota. Namun, di sisi lain mereka memberkati konstruksi pendirian sekolah Katolik di area tersebut./it

Nikmatnya Bersantap di Ampera


Laura - detikFood


Jakarta - Nama : Laura
Email : frslaura@yahoo.com
Alamat : Jl. Bangun Nusa 3 no.3


Masakan sunda memang sangat khas mulai dari lalapan, sambal dadak, sampai dengan berbagai jenis pepes. Mulai dari pepes ayam, pepes tahu, sampai dengan pepes oncom. Apalagi kalau dinikmati di dalam saung plus memandangi suasana pedesaan seperti dalam film Si Kabayan. Pasti bikin nafsu makan bertambah!

Warung Nasi Ampera ini telah beberapa kali menjadi pilihan saya dan suami saat menjamu makan keluarga suami, keluarga saya, ataupun saat menjamu makan tamu kami. Hal ini bukannya tanpa alasan, karena tempat makan ini mampu menciptakan suasana yang nyaman dan kekeluargaan disamping rasa makanan dan harganya yang sangat terjangkau.

Untuk dapat menikmati makanan disini, kita dapat memilih duduk secara lesehan atau menggunakan kursi. Meja lesehan yang berukuran besar mampu menciptakan suasana yang hangat ketika kita makan dalam kelompok besar bersama keluarga atau
teman-teman. Terkadang kita tidak menyukai duduk lesehan karena bisa bikin kaki kita akan merasa pegal atau kesemutan.

Tetapi tidak bila duduk lesehan ditempat ini. Rahasianya ada pada bagian bawah lantai, ada ruangan dibawah meja sehingga kita bisa menurunkan kaki tanpa harus duduk dengan melipat kaki. Lantai di bagian lesehan ini cukup bersih, karena bila ingin duduk di area ini, kita harus menanggalkan alas kaki kita, tentu dengan tujuan agar tidak mengotori lantai.

Di salah satu sisi tembok, ditempelkan gambar-gambar yang memperlihatkan kehidupan masyarakat Sunda yang masih tradisional, misalnya terdapat gambar rumah penduduk, sawah, kegiatan penduduk seperti bertani atau para wanita yang menumbuk menggunakan alu. Gambar ini secara keseluruhan menggambarkan kehidupan masyarakat Sunda yang masih tradisional. Selain itu, alunan musik Sunda dengan suara serulingnya membuat kita seolah-olah berada di pedesaan.

Makanan yang disediakan merupakan makanan Sunda yang secara umum sering kita makan sehari-hari. Misalnya, sayur asem, pepes (pepes jamur, pepes ayam, pepes tahu, pepes oncom), jenis-jenis gorengan/bakar (ayam goreng/bakar, ikan gurame goreng/bakar, belut goreng, paru, tempe goreng, tahu goreng, bakwan jagung, bakwan udang), udang bakar, cumi bakar, pete, ati ampela goreng, sambel goreng ati, dll.

Banyaknya makanan yang disediakan membuat saya sempat bingung untuk memilih ketika pelayan memberikan daftar menu. Maka, saya ditunjukkan ke bagian kanan dari warung nasi ini. Disana, ada prasmanan yang berisi makanan yang ada di daftar menu dengan alas nampan dan daun pisang. Dengan melihat langsung makanan yang ada telah membantu saya menentukan pilihan.

Sebagai ciri dari makanan Sunda yang dilengkapi dengan lalapan, maka di bagian belakang warung nasi ini ada lalapan yang bisa kita ambil sepuasnya. Lalapan terdiri dari kacang panjang, selada, kol, labu dan yang mungkin jarang kita temui adalah daun poh-pohan yang harum dan memiliki rasa unik yang sulit diceritakan. Kalau coba saya ceritakan, rasa uniknya mirip saat kita memakan daun kemangi.

Di sebelah meja lalapan, terdapat sambal yang disediakan untuk menemani kita menikmati lalapan. Sambal diletakkan pada 4 cobek batu, yang masing-masing cobek berisi jenis sambal yang berbeda. Sesuai yang saya baca pada label di depan cobek batu, jenis sambal tersebut adalah sambal oncom, sambal godang, sambal dadak, dan sambal terasi goreng. Hmmâ?¦ sambal-sambal ini menggugah selera makan saya dan akhirnya saya memilih sambal oncom sebagai pelengkap makanan saya.

Untuk minuman, disediakan aneka macam jus dengan harga Rp 14.000,- atau air teh yang kita dapatkan secara gratis. Untuk range harga makanan berkisar dari Rp 3.000,- sampai Rp 12.000,-. Pada bagian depan, dekat kasir terdapat berbagai macam krupuk dan camilan lainnya yang sebagian tetap memperlihatkan ciri khas Sunda. Bagi anda yang mencintai makanan Sunda dapat
menjadikan tempat ini sebagai alternatif kunjungan anda ketika berbuka nanti.

Warung Nasi Ampera
Jl.Pesanggrahan Raya No.9
Meruya, Jakarta Barat
( dev / asy )

Asyik! Jalur Nagreg Bisa Ditempuh 60 Km/Jam


Erna Mardiana - detikBandung



CCTV Dephub pkl 11.02
Bandung - Arus lalu lintas di jalur Nagreg Senin pagi (29/9/2008) lancar. Tak ada penumpukan kendaraan, bahkan kecepatan kendaraan mencapai 60 km hingga 80 km per jam.

Menurut salah seorang pemudik kepada detikbandung, Hendro (34), lancarnya arus lalu lintas mulai terjadi dari Jalan Cibiru, Cileunyi hingga Nagreg. "Saya tadi berangkat dari Bandung pukul 10.45 WIB, jalanan lancar. Kecepatan kendaraan saya bisa sekitar 60 km hingga 80 km per jam," ujar Hendro yang menggunakan motor untuk mudik ke Tasikmalaya.

Menurutnya pemudik yang menggunakan motor sudah mulai banyak. "Banyak yang menunggu pemudik motor lainnya di pinggir jalan, biar berangkatnya rombongan," ujar Hendro.

Hal yang sama diungkapkan Kasatlantas Polwil Priangan Kompol Abdul Alex saat dihubungi secara terpisah. Menurutnya sejak pagi, arus lalu lintas di jalur Nagreg lancar.

"Kalaupun sedikit tersendat itu karena ada kereta api di Cicalengka yang lewat, sehingga terjadi penumpukan. Tapi itu hanya sesaat," ujarnya. Alex memprediksi, siang dan sore nanti arus lalu lintas akan mulai padat.(ern/ern)

Sabtu, 27 September 2008

Kubu Republik Hadang Proposal Presiden Bush


AP Photo/Pablo Martinez Monsivais / Kompas Images 
Presiden AS George Walker Bush (keempat dari kanan) dan sejumlah anggota kabinet mengadakan pertemuan dengan pimpinan Kongres, termasuk para calon presiden AS, John McCain dari Partai Republik dan Barack Obama dari Partai Demokrat, di Ruang Kabinet di Gedung Putih, Kamis (25/9), membahas krisis keuangan AS. Bush mengatakan ekonomi AS kini dalam bahaya. 


Sabtu, 27 September 2008 | 03:00 WIB 

Washington, Jumat - Kubu Republik di Kongres AS mementalkan proposal penyelesaian krisis keuangan di AS, yang diajukan Gedung Putih, dipimpin Presiden George W Bush. Kubu Republik tak mendukung proposal Presiden Bush, tetapi malah menciptakan skema tersendiri.

Penyelesaian krisis keuangan di AS itu melibatkan Kongres dari Partai Republik dan Demokrat, yang pada hari Kamis (25/9) dihadiri calon presiden dari Republik, John McCain, dan calon dari Demokrat, Barack Obama.

Pembicaraan itu kemudian berkembang menjadi perdebatan keras. Begitu kerasnya sehingga Menteri Keuangan Henry Paulson memohon para anggota Kongres agar jangan membeberkan perbedaan yang muncul.

Pada hari Jumat, Paulson kembali ke Capitol Hill untuk membujuk pihak Republik dan Demokrat menyelamatkan industri keuangan dari krisis.

Proposal Gedung Putih soal penyelesaian krisis itu adalah memberi dana talangan kepada semua perusahaan yang terjebak kredit macet di sektor properti. Demokrat setuju, tetapi meminta agar perusahaan yang diberi dana talangan menyerahkan sahamnya kepada pemerintah sebagai jaminan bahwa dana tersebut bisa kembali jika kemudian perusahaan pulih secara finansial.

Demokrat tidak ingin pemberian dana talangan berlaku secara gratis. Hal ini sesuai dengan sikap warga AS, yang memprotes dana talangan kepada warga kaya yang justru telah menghancurkan ekonomi negara.

Demokrat juga mengusulkan agar pemberian dana talangan itu dilengkapi dengan pengaturan soal penggajian para eksekutif korporasi. Misalnya, pemberian bonus tidak bisa dilakukan dalam keadaan perusahaan sedang goyang. Demokrat juga menginginkan agar ada sebuah badan khusus yang mengawasi perilaku korporasi supaya tidak melakukan penipuan keuangan.

Rencana tersendiri

Kubu Republik di Kongres, sebaliknya, malah menawarkan rencana penyelamatan baru, yang sama sekali lain dari usulan awal Presiden Bush. Beberapa pihak mengatakan McCain mendukung rencana tersebut. Karena itu, pertemuan soal paket penyelamatan keuangan telah berubah menjadi perdebatan.

Dalam pertemuan pada Jumat pagi waktu Washington, kubu Republik yang juga dihadiri oleh McCain menyampaikan usulan lain. Isinya antara lain pemungutan biaya tambahan kepada perusahaan yang memegang surat-surat berharga terkait pembiayaan sektor perumahan.

Dana yang didapat dari pemungutan itu dipakai untuk membentuk sebuah perusahaan asuransi. Badan asuransi ini menjamin perusahaan keuangan terhindar dari masalah kemacetan kredit di sektor perumahan. Republik juga meminta agar perusahaan keuangan tersebut tidak diatur. Republik juga meminta tidak boleh ada pencegahan dari perusahaan lain untuk menyuntikkan dana kepada perusahaan yang sedang sakit-sakitan.

Kebingungan pun terjadi. Barney Frank, anggota Demokrat dari Massachusetts yang juga Ketua Komite Jasa Keuangan DPR AS dan peserta dalam pertemuan di Gedung Putih itu, mengatakan, perundingan dengan Kongres dapat mundur karena kebingungan itu. (REUTERS/AP/AFP/joe)

Ciharegem, Cimaung, Harimau yang Menggeram


PATUNG "maung" di Jln. Wastukancana Kota Bandung yang menjadi salah satu simbol binatang asli Jawa Barat.* T. BACHTIAR

Maung, sebutan untuk harimau (Panthera tigris sondaica) di Tatar Sunda. Inilah binatang yang paling magis dan mistis di kawasan ini. Tahun 1960-an di Pameungpeuk-Garut, setiap bulan Maulid, selalu saja ada yang kawenehan, melihat hal yang tak biasanya, melihat tentara berkepala harimau berbaris melintas menuju ke selatan. Dan, siapa pun yang kawenehan-nya, tempat berjalannya tentara harimau itu selalu sama, dibelokkan dari arah Kaumkaler menuju Alun-alun. 


Padahal, dalam kenyataannya, ke arah utara dari belokan itu adalah Ci Palebuh, sungai yang membelah kawasan ini. Konon, itulah tentara yang berubah wujud menjadi harimau yang sedang bergerak menuju Cagar Alam Leuweung Sancang. Di Kecamatan Pameungpeuk, cerita maung tak ada habisnya. Masih pada bulan Maulud, sering ditemukan bekas kuku harimau yang mencakar-cakar dinding. Dan, bila terjadi hujan poyan, hujan gerimis berganti terang, masyarakat di sana selalu memandang ke arah Gunung Nagara. Di sanalah harimau putih berjemur bila hujan gerimis telah reda. Tentu, siapa pun orangnya, tak kuasa melanggar aturan lisan untuk mengucapkan nama binatang ini malam hari, maka banyak padanan kata bila terpaksa harus menceritakan binatang ini. 

Bila ada yang kasurupan, kemasukan roh halus, biasanya diawali dengan ngaharegem, menggeram dengan gaya seperti yang akan menerkam, dengan jari-jemarinya yang kaku seperti akan mencakar.

Masih di tahun 1960-an, kendaraan yang kemalaman di sekitar Gununggelap, jalan antara Cikajang-Pameungpeuk-Garut, sering melihat si belang melintas jalan. Kini, tahun 2008, kawasan itu sudah terang benderang. Hutanhujan tropis telah berganti menjadi kebun sayur. Karpet hijau perkebunan teh, di lereng-lerengnya yang curam, telah berubah menjadi garis-garis pematang tanah yang memotong garis ketinggian, berubah menjadi kebun sayur pula.

Ketika manusia belum serakah lahan seperti saat ini, ketika masyarakat masih menjaga tata lingkungan dengan baik, membiarkan hutan berjalan sesuai fungsi, maka keberadaannya dapat menopang kehidupan seisi hutan dan masyarakat yang ada di luarnya. Air terkendali hadirnya, cur-cor walau di musim kemarau.

**

Di Bandung pun ada nama tempat Ciharegem (e diucapkan seperti menyebut emas) dan Cimaung. Ini menunjukkan di kawasan ini sering terdengar haregem, geraman harimau yang menggetarkan bulu roma. Bila yang hadir hanya haregem-nya, yang terdengar hanya suaranya, kawasan itu dinamai Ciharegem. Sangat mungkin suara itu datang dari harimau dari Gunung Palasari, Gunung Manglayang atau dari Bukit Tunggul. 

Sedangkan di Cimaung, atau Cimacan, maung dan macannya sering turun gunung, jalan-jalan ke sekitar kampung yang pada awalnya kawasan itu memang daerah jelajahnya. Di kawasan itu masyarakat sering menyaksikan hewan jenis kucing besar ini.

Di Ciamis ada nama tempat Sadapaingan. Apakah ini berhubungan juga dengan harimau? Ketika pagi hari di kandang hewan hanya tersisa darah ternak yang berceceran, barulah masyarakat menghubungkan dengan suara tadi malam. Paingan, pantas ada ternak yang hilang tinggal ceceran darah karena tadi malam ada suaranya, suara harimau.

Harimau mampu berenang tanpa henti sejauh 5 km dengan warnanya yang terang. Badannya sedikit lebih besar dari harimau Sumatra. Karena perburuan yang yang tak terbatas, hewan ini mengalami nasib yang tragis. Dijebak dengan berbagai cara, untuk berbagai kepentingan, mulai sebagai tontonan pertunjukan dan pajangan di rumah-rumah, sama jahatnya.

Dalam laporan Thomas Stanford Raffles, seperti tertulis dalam buku "The History of Java", harimau banyak ditangkap untuk kesenangan raja, menjadi tontonan, diadu dengan kerbau. Secara rinci Raffles menguraikan tontonan ini, dan bagaimana agar kerbau dan harimaunya menjadi beringas dan terangsang untuk saling menyerang. Selain diadu dengan kerbau, harimau pun sengaja diadu dengan tahanan yang bersedia untuk diadu, dan ada tahanan yang mampu mengalahkan harimau, sehingga tahanan itu dapat pengampunan, direhabilitasi namanya, dan popularitasnya naik. Dalam setiap tontonan ini harimau mati mengenaskan demi memuaskan raja-raja saat itu. 

Ketika ada anjuran agar setiap provinsi, kota dan kabupaten mempunyai tumbuhan dan hewan yang menjadi simbol daerah, Jawa Barat agak kebingungan untuk menentukannya, terutama setelah badak menjadi hewan dari Provinsi Banten. Akhirnya macan tutul (Panthera pardus sondaicus) menjadi pilihan, karena Panthera tigris sondaica sudah musnah.

Penetapan hewan ini sesungguhnya mempunyai konsekuensi yang serius, bagaimana agar macan tutul tetap adanya. Salah satu caranya adalah menjaga hutan tetap menjadi hutan alam yang cukup untuk hidupnya. Salah satu tempat di Cekungan Bandung yang menjadi habitat macan tutul adalah Gunung Patuha. Oleh karena itu, keutuhan hutan hujan tropis di Gunung Patuha yang terus menipis terseret hutan produksi dan kebun sayur, perlu secara sungguh-sungguh dipertahankan keberadaannya. 

Usaha ini untuk menjaga fungsi ekologisnya, mengatur dan menjaga pasokan air ke dalam bumi, dan sebagai rumah berbagai tumbuhan dan binatang khas Jawa Barat yang masih tersisa. 

Alih fungsi hutan mempunyai andil yang sangat besar dalam memusnahkan maung lodaya (Panthera tigris sondaicus), dan mendesak habitat macan tutul yang saat ini jumlahnya terus berkurang, sehingga menjadi sangat langka dan terancam punah. 

Macan tutul termasuk keluarga felidae. Panjang tubuh hewan karnivora ini antara 1-2 meter dengan berat badan 30-70 kg. Corak bulunya yang kuning mendekati jingga dengan bintik-bintik hitam berpola rossete (kotak) di hampir seluruh bagian tubuhnya merupakan ciri khas yang menonjol dari kucing besar ini.

Macan tutul dapat kawin sepanjang tahun, sehingga dalam setahun dapat melahirkan 2-3 ekor anak. Namun sayang, tingkat kematiannya juga tinggi. Habitatnya perlu dijaga karena penghuni hutan lainnya dapat menjadi sumber makanannya, seperti monyet, kera, rusa, dan mamalia lain. 

Cara berburunya sangat efektif, diawali dengan bersembunyi di semak-semak sebelum mangsanya datang. Binatang buruannya itu disergap dengan cara ditekuk (digigit bagian lehernya dari belakang), sampai mangsanya lumpuh lalu dimakan di atas pohon.

Menjaga keberadaan macan tutul dan binatang lainnya adalah dengan cara menjaga hutan hujan tropis tempat hidupnya. Tanpa usaha itu, macan tutul sebagai simbol fauna Jawa Barat tak akan mempunyai arti apa-apa, sekadar dikenang sebagai nama tempat, Ciharegem, Cimacan, atau Cimaung. (T. Bachtiar, anggota Masyarakat Geografi Indonesia dan Kelompok Riset Cekungan Bandung)***

Jumat, 26 September 2008

1000 Guru Tonton Film 'Laskar Pelangi'

By Republika Contributor
Kamis, 25 September 2008 pukul 18:58:00

BANDUNG -- Sekitar 1000 guru SD, SMP dan SMA menonton gratis pemutaran perdana Film Laskar Pelangi di Blitz Megaplex, Bandung, Rabu.Acara ini dimaksudkan sebagai salah satu bentuk penghargaan bagi para insan pendidik, atas segala jerih payahnya yang telah mendidik murid-muridnya tanpa kenal lelah dan waktu, kata Rudi Ridwan, selaku Ketua Penyelenggara Acara dari Penerbit Mizan.

Menurutnya, film Laskar Pelangi ini merupakan sebuah pengingat bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya para guru, bahwa proses pendidikan itu harus tetap berlangsung dalam keadaan apapun dan di manapun."Kami harap, setelah menonoton film ini, masyarakat terbuka hatinya dan menyadari tentang begitu pentingnya peran pendidikan bagi kehidupan kita," katanya.

Selain dilaksanakan di Bandung, acara ini juga serentak digelar di Yogjakarta, Jakarta dan Surabaya.Salah seorang penonton yang juga seorang guru, Tuti Eko (50) menuturkan, film Laskar Pelangi telah berhasil mengangkat dan menggambarkan realita dunia pendidikan di Indonesia.

Dikatakannya, walaupun di daerah terpencil sarana serta prasana penungjang pedidikannya sangat minin, namun hal itu janganlah dijadikan sebagai alasan para bagi guru agar tidak patah semangat dalam menyebarkan ilmu kepada anak-anak didiknya.Dalam acara ini, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan juga sempat menyaksikan pemutaran perdana Film Laskar Pelangi di Kota Bandung.

Dalam sambutannya, Gubernur mengingatkan bahwa peran guru sangat stategis dalam memajukan kemajuan bangsa ini. Oleh karena itu, keberadaa para guru harus senantiasa diperhatikan oleh pemerintah, katanya. ant/kp

Intelektual Spanyol Nyaman Dengan Islam


By Republika Contributor
Jumat, 26 September 2008 pukul 14:17:00

MADRID — Ribuan warga Spanyol terutama kaum intelektual, akademisi, dan aktivis anti globalisasi mengaku menemukan kenyamanan dan kedamaian di dalam Islam.

Penerimaan terhadap Islam meningkat terlepas dari kampanye kebencian media Barat," ujar Abdul Nour Barado, kepala Masyarakat Islam Catalonia seperti yang dikutip oleh IslamOnline.net.

Perkiraan menyatakan antara 3.000 hingga 4.000 warga Catalonoia memeluk Islam akhir-akhir ini. "Bisa jadi angka yang sesungguhnya lebih tinggi dari itu," ujar Barado.

Media lokal melaporkan, mereka mencatat jumlah cukup masif di kalangan intelektual, akademisi, dan aktivis anti globalisasi yang menjadi Muslim di Spanyol.

Catalonia pertama kali menerima Islam yaitu pada tahun 1960, saat itu jumlah Muslim masih sangat sedikit. Kini ribuan warga Catalonia percaya dan jumlah yang bergabung dengan Islam berlipat ganda.

Catalonia,propinsi otonom di Spanyol meliputi area seluas 31,950 km² dengan jumlah populasi resmi sebesar 6,3 juta. Ibu kota negara Barcelona, terletak dalam propinsi itu. Wilayah itu merupakan rumah bagi sekitar 10.000 imigran Maroko, terlebih secara geografis berdekatan dengan Maroko.

Negara Eropa selatan ini diperkirakan memiliki warga minoritas Muslim sekitar 1,5 juta dari populasi total sebesar 40 juta penduduk. Islam menjadi agama kedua setelah Nasrani dan telah diakui oleh undang-undang kebebasan beragama yang dikeluarkan pada 1967.

Bukan hanya Catalonia, lebih banyak warga Spanyol di Palencia, propinsi Utara--tepatnya di bagian utara komunitas otonom Castile dan Leen, juga banyak yang mengaku menemukan kedamaian dalam Islam.

"Sekitar 4.000 orang di Palencia menerima Islam setiap tahun," ujar Saed Al Ruttabi, kepala Dewan Islam Palencia. Ia mengatakan jika mereka sering kali mengawali dengan pencarian pribadi dan menemukan kesan mendalam sebelum berpindah ke Islam.

"Dan ketika mereka melakukan itu, mereka menemukan jika keimanan dalam Islam sangat berbeda dengan presepsi awal yang mereka miliki," ungkap Saed.

Saed juga menambahkan jika dari 150.000 Muslim di Palencia, hanya 90.000 yang memiliki latar belakang imigran. Ini mencerminkan trend global, tidak hanya di Spanyol, melainkan di seluruh Eropa dan juga Amerika Serikat.Namun jumlah muslim yang bertambah menciptakan 'masalah budaya' di negara Eropa Selatan itu.

"Muslim baru (muallaf) cenderung tidak mendatangi sholat jamaah di masjid mayoritas Imigran Muslim," ujar Barado merujuk pada perbedaan budaya. "Ini karena para muallaf mempercayai jika masjid semacam itu telah menjadi pusat masyarakat untuk Muslim Imigran," kata Barado lagi.

Sementara Mohamed Halhul, jurubicara Dewan Kebudayaan Islam Catalonia malah melihat sisi baik hal tersebut. "Perbedaan antara Muslim imigran dan muallaf adalah tanda positif dalam sebuah negara demokrasi," tekan Mohamed./it


foto : Para Muslim di Spanyol sedang sholat berjamaah.

Kamis, 25 September 2008

Kunyit Bisa Mencegah Alzheimer


By Republika Contributor
Rabu, 24 September 2008 pukul 15:40:00 

JAKARTA-- Indonesia dikenal dengan kekayaan akan hasil bumi termasuk rempah-rempah. Salah satunya adalah kunyit atau curcuma lorga telah lama dikenal bermanfaat bagi tubuh.

Kunyit merupakan famili Zingiberange yang hidup pada ketinggian 1300-1600 m diatas permukaan laut. Tanaman ini berasal dari Bibnar, India yang kemudian dibudidayakan di Thailand, Amerika Tengah, China selatan, Filiphina dan Indonesia.

Manfaat kunyit sudah dikenal selama ribuan tahun untuk dikonsumsi baik sebagai bumbu masak maupun obat tradisional seperti jamu.

Penelitian yang dilakukan oleh Departemen Biologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI), berhasil menemukan khasiat lain kunyit yakni mencegah alzheimer atau kepikunan yang merupakan sejenis penyakit penurunan fungsi saraf otak yang kompleks dan progresif.

Menurut Rosela Idris dari Departemen Biologi FK UI, kandungan Kurkumin di dalam kunyit, diyakini dpat mencegah penyakit Alzheimer jika dikonsumsi sejak dini dalam bentuk obat maupun bumbu sayuran. 

Komposisi yang terkandung dalam kunyit antara lain, protein, kalium, besi, fosfor, vitamin C dan kurkumin.

Selain mencegah alzeimer, kunyit juga bermanfaat sebagai anti oksidan, mengobati kOlesterol dan trigeserol, menyembuhkan radang lambung akut dan kronis, mengatasi rematik dan encok, mengobati diabetes melitus dan mencegah kanker Usus serta mencegah sekaligus mengobati katarak.(cr2/ri)

Astronom AS Temukan Tabrakan Antarplanet


By Republika Contributor
Kamis, 25 September 2008 pukul 02:21:00 


LOS ANGELES -- Dua planet sekitar 300 tahun cahaya jauhnya dari Bumi saling bertabrakan belum lama ini, para astronom AS menyatakan Selasa, bukti pertama tabrakan katastropik semacam ini yang pernah disaksikan para ilmuwan. Para astronom dari Universitas California, Los Angeles (UCLA) dan Institut Teknologi California (Caltech) mengemukakan benturan ini melibatkan dua planet yang mengorbit di konstelasi Aries.

Tabrakan terungkap ketika para astronom berupaya mengkur usia bintang itu dan menemukan sangat banyaknya debu yang mengorbit bintang tersebut. "Itu seolah-olah Bumi dan Venus saling bertabrakan," ujar Benjamin Zuckerman, profesor fisika dan astronomi UCLA. "Mereka tak pernah menyaksikan apa pun seperti ini sebelumnya. Tampaknya, tabrakan besar katastrofik dapat terjadi dalam sebuah sistem planet yang sudah mapan." 

Penelitian para astronom ini akan disiarkan dalam Astrophysical Journal edisi Desember. Tabrakan itu merupakan "peristiwa kepunahan yang luar biasa yang dapat menyapu kehidupan di masing-masing planet dalam tempo beberapa menit.

Nasib Bumi
Kemungkinan Bumi mengalami tabrakan yang berakibat luar biasa (apokaliptik) dengan planet lainnya atau asteroid telah menjadi santapan lezat para penulis fiksi ilmiah atau sutradara film sejak munculnya novel "When Worlds Collide" karya Philip Wylie dan Edwin Balmer pada 1933. Namun demikian, para astronom mengemukakan tabrakan seperti ini tetap kecil kemungkinannya.

Astronom Universitas Negara Bagian Tennessee, Gregory Henry mengatakan para ilmuwan di AS dan Prancis telah lama mengkaji stabilitas berbagai orbit planet. "Model komputer mereka meramalkan gerakan planet di masa depan yang jauh dan mereka menemukan kecilnya kemungkinan tabrakan antara Merkurius dan Bumi atau Venus pada masa miliaran tahun mendatang atau lebih," tutur Henry.

Akan tetapi, Zuckerman melihat tabrakan-tabrakan seperti ini telah terjadi dalam sistem tata surya kita di masa lalu. "Banyak astronom merasa yakin Bulan kita terbentuk dari tabrakan dua planet, Bumi yang masih muda dan sebuah benda langit seukuran Mars, benturan yang menghasilkan debu luar biasa banyaknya, beberapa di antara sangat padat sehingga membentuk Bulan dan yang lainnya bergerak menjauh menuju orbit Matahari yang masih muda," katanya.ant/afp/kp

Waspada! Mie Berformalin Beredar di Pasar Tradisional


Baban Gandapurnama - detikBandung



Bandung - Masyarakat Bandung agar waspada karena saat ini beredar mie berformalin di pasar-pasar tradisional. Rabu, (24/9/2008) malam sekitar pukul 21.00 WIB jajaran Reskrim Polsek Bandung Wetan menangkap HS (68) yang diketahui memproduksi mie berformalin.

HS ditangkap di rumah yang sekaligus tempat produksi mie tersebut di Jalan Mekarsari, Kecamatan Kiara Condong, Kota Bandung. Dari tempat tersebut, petugas menyita barang bukti berupa 2 buah jerigen kosong berisi formalin dan satu bal mie berformalin seberat 5 kilogram.

Menurut, Kanit Reskrim Polsek Bandung Wetan, Ipda Deden Achmad Yani, tersangka sudah menjalankan usaha memproduksi mie dengan menambahkan bahan berformalin sejak 2 tahun lalu. Mie tersebut dijual ke para pedagang di pasar Cicadas, Kiara Condong dan Kosambi.

Menurut keterangan tersangka kepada polisi, dirinya membeli bahan pengawet berupa formalin kepada seseorang yang berinisial B yang merupakan penjual mie juga. Dirinya membeli formalin sebanyak satu jerigen dengan kapasitas 22 liter seharga Rp 275 ribu.

Dalam proses pembuatannya tersangka mencampurkan 1 karung terigu seberat 25 kilogram, 5 kilogram tepung tapioka, serta 1 kilogram garam yang kemudian dicampur dengan air dan diaduk dengan rata.

Setelah tercampur rata, adonan tersebut dimasukkan dalam mesin pres, lalu dimasukan ke mesin pemotong. Pencampuran formalin dilakukan tersangka saat mie direbus dalam tungku setengah liter formalin.

"Setengah liter formalin bisa dipergunakan untuk 5 kali proses perebusan," kata Deden berdasarkan keterangan dari HS.

HS saat ini sudah mendekam di tahanan Mapolsek Bandung Wetan. Dirinya telah melakukan tindak pidana yakni sengaja mengedarkan makanan yang tidak memenuhi standar dan membahayakan kesehatan. Serta dengan sengaja menggunakan bahan yang dilarang digunakan sebagai bahan tambahan pangan.

HS dijerat pasal 80 ayat 4 UU RI No 23 tahun 1992 tentang kesehatan dan pasal 55 UU RI nomer 7 tahun 1996 tentang pangan. dirinya terancam hukuman 5 tahun penjara.

"Diharapkan masyarakat agar waspada dan hati-hati dalam membeli produk mie," pungkas Deden.(afz/ern)

Menggambar, tak Perlu Bakat


SISWA belajar menggambar di Sanggar Olah Seni Bandung di Jln. Babakan Siliwangi Kota Bandung, Rabu (24/9). Dalam berkarya seperti menggambar atau melukis baik anak-anak, remaja, maupun dewasa bisa belajar tanpa memerlukan bakat alami.* ADE BAYU INDRA

Tangan Bani (9) tampak lincah memainkan krayon di atas kertas gambarnya. Gambar seekor kera yang memegang pisang diberi warna cokelat merata. Di atasnya ia menambahkan matahari berwarna kuning, seakan terasa teriknya.

"Ini sinar mataharinya. Lagi panas nih," ujar Bani polos seraya menunjuk gambar matahari di atas kertasnya. Ia mengulaskan warna kuning untuk menuangkan imajinasinya pada matahari yang selama ini hanya ia lihat dari kejauhan.

Dua bulan terakhir, Bani dan adiknya belajar menggambar dan melukis di Sanggar Olah Seni, Jln. Siliwangi Bandung. Tidak hanya Bani, setidaknya terdapat 10 orang yang sedang menekuni belajar menggambar dan melukis di sana. Usianya pun beragam, dari yang prasekolah sekitar berumur tiga tahun, hingga usia dewasa. Usia 50-an pun ada yang belajar menggambar.

"Biarkan saja mereka mengeluarkan imajinasinya. Mereka bebas menggambar apa saja yang mereka suka," kata Susentono, salah seorang pengajar di sanggar tersebut. Menurut dia, menggambar tidak memerlukan bakat khusus. Selama mempunyai ketertarikan pada seni menggambar, setiap orang pasti bisa mempelajarinya. 

Di sanggar ini, anak-anak diperkenalkan berbagai teknik menggambar. Namun, setiap anak akan dikembangkan sesuai dengan potensinya masing-masing. "Belajar di sini tidak untuk mencetak robot-robot yang mempunyai hasil karya seragam. Kalau muridnya ada sepuluh, akan ada sepuluh karya yang beragam," tutur Sento.

Anak-anak dibiarkan menggali imajinasinya masing-masing dan sebisa mungkin mereka tuangkan di atas kertas. Hasilnya akan beragam. Setiap anak mempunyai gayanya sendiri-sendiri. "Kalau sudah belajar dengan intensitas yang cukup, mereka akan menemukan garisnya masing-masing," katanya.

Menurut Sento, proses kreatif pada anak seperti ini yang harus dijaga dan dikembangkan. Beruntung, Sanggar Olah Seni merupakan salah satu tempat berkumpul para seniman sehingga murid-murid bisa bertanya secara langsung kepada ahlinya. Lukisan-lukisan yang dipajang di hampir semua dinding sanggar juga menjadi inspirasi bagi murid-murid di sana.

Ditemui di tempat yang sama, seniman Andi Sopiandi mengatakan, proses kreatif ini yang sekarang mulai tidak dihargai. Banyak anak-anak yang belajar menggambar sekadar untuk mendulang piala sebanyak-banyaknya. Prestasi seni diukur dari jumlah kejuaraan yang mereka menangi. "Banyak yang akhirnya mencuri umur supaya bisa menang. Padahal seharusnya, biarkan mereka berkreasi sesuai imajinasi mereka," katanya.

Andi mengatakan, mereka yang tidak dianugerahi bakat dalam hal menggambar, tetap bisa berkreasi melalui gambar dan lukisan. Selama terdapat keinginan kuat untuk belajar, menggambar dan melukis bukanlah hal yang sulit. (Catur Ratna Wulandari)***

Virus Industri Clothing Menyebar ke 94 Kota


Ema Nur Arifah - detikBandung



Bandung - Independen, sebuah kata sakti yang akhirnya bisa membangun budaya kreativitas di kalangan anak muda Bandung. Secara mandiri, mereka bahu membahu, merangkai jejaring tanpa menggantungkan diri pada uluran tangan pemerintah.

Itulah yang akhirnya membuat industri kreatif seperti clothing dalam tempo 10 tahun bisa menyebarkan virusnya di sekitar 94 kota di Indonesia. Dengan mengandalkan kekuatan community independent industri ini pun tersebar dari ujung Sumatera sampai Timika.

Seperti dituturkan Ketua Kreative Independent Clothing Kommunity (Kick) Tubagus Fiki Satari. "Community independent bisa turut menyebarkan industri clothing tanpa bantuan dari pemerintah," ujar Fiki.

Menurut Fiki di kota lain juga memiliki komunitas-komunitas independen. Melalui pergaulan antar komunitas itulah yang mendorong supaya orang-orang mau memakai produk clothing. Fiki mencontohkan di Sulawesi yang kini hampir semua kabupatennya terdapat industri clothing.

"Industri clothing membangun budaya secara komunal melalui program-programnya," jelas Fiki. 

Industri ini berawal dari tahun 94-an yang hanya menjual produk-produk dari luar negeri. Kemudian antara tahun 1996-1998 mulai tumbuh industri clothing yang menjual produk-produk buatan sendiri.

Pada masa itu, di Bandung ada 6-7 clothing. "Saat ini terdapat sekitar 1000-an industri clothing dan distro yang ada di Indonsia. Jumlah di Bandung sekitar 40 persennya atau sekitar 400-an," ungkap Fiki.

Maraknya industri clothing saat ini dinilai Fiki tak hanya sebatas persaingan anak muda dan komunitas tapi para pengusaha besar pun turut melirik industri ini.

Industri clothing tak hanya berbicara bisnis tapi juga menjual gaya hidup, distribusi, band independen, tempat nongkrong, komunitas dan menjual attitude. "Sayang kalau hanya menjual bisnis saja. Hal itu akan membunuh pelaku clothing lainnya," tutur Fiki.

Fiki menilai meski pelaku clothing dari kalangan anak muda dinilai memiliki keterbatasan modal untuk berpromosi tapi mereka memiliki kreativitas yang terus membuat mereka survive.

Fiki memprediksi industri clothing yang kini sedang booming akan memiliki daya hidup yang lebih panjang. "Kami tidak bisa disamakan dengan FO. Clothing punya merek sendiri," jelas Fiki.

Industri clothing berada di antara komersialisme dan idealisme. Dari sisi idealisme bisnis clothing pun mengikuti keinginan pasar. Di sisi lain clothing memiliki misi melakukan transfer knowledge pada konsumen. 
(ema/lom)

Tips Meringankan Encok dengan Pijat


By Republika Contributor
Senin, 22 September 2008 pukul 12:06:00 


Obat-obatan dapat mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh gangguan arthritis atau encok. Namun, pijatan yang lembut juga dapat turut membantu meringankannya.

Rekomendasi dari Arthritis Foundation memberikan saran pemijatan sebagai berikut:
Jika Anda merasakan sakit atau tidak nyaman ketika dipijat pada daerah sekitar pinggang, segera hentikan pijatan tersebut.
Hindari memijat tulang sendi yang bengkak atau sangat sakit.
Gunakan losion atau minyak khusus pijat pada kulit.
Jika Anda menggunakan gel beraroma mentol, pastikan untuk mencuci tangan dengan bersih sebelum menyalakan api. Hal itu untuk menghindari rasa terbakar.
Jika Anda mendatangi ahli pijat profesional maka pastikan mereka telah berpengalaman dengan orang yang mengalami penyakit encok. (healthdaynews/ri)Foto: dok republika

Idul Fitri

NU, Muhammadiyah, Persis Tentukan Lebaran, 1 Oktober


Kamis, 25 September 2008 | 00:18 WIB 

Jakarta, Kompas - Hal itu diungkapkan Ketua Lajnah Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH A Ghazalie Masroeri di Jakarta, Rabu (24/9). Harapan adanya kesamaan Idul Fitri tahun ini sangat besar mengingat awal Ramadhan juga dilalui secara bersama.

”Keseragaman hari raya lahir karena adanya kebijakan bersama untuk mengelola dan merangkum perbedaan yang ada,” katanya. PBNU mendukung adanya penyatuan perayaan Idul Fitri 1429 Hijriah.

Data hisab dari almanak NU menunjukkan ijtima’ (kesegarisan posisi Matahari-Bulan-Bumi) awal Syawal terjadi pada 29 September pukul 15.12 WIB. Saat matahari terbenam, ketinggian hilal mencapai -0,59 derajat. Dengan kriteria imkanur rukyat (visibilitas hilal), dipastikan hilal tidak dapat diamati sehingga umur Ramadhan digenapkan 30 hari dan 1 Syawal 1429 H jatuh pada 1 Oktober.

Data hisab ini akan dipastikan melalui rukyat sesuai landasan syar’i. Rukyat sekaligus menjadi sarana untuk mengoreksi sistem hisab yang digunakan. ”NU akan menyampaikan hasil rukyatnya ke sidang isbat Badan Hisab Rukyat Depag. Setelah ada keputusan, baru PBNU mengabarkan ke warganya,” kata Ghazalie.

Sementara itu, Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 04/MLM/I.0/E/2008 juga menetapkan Idul Fitri jatuh pada 1 Oktober. Keputusan sama ditetapkan Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis) melalui Surat Edaran Nomor 1428/JJ-C.3/ PP/2008.

Peneliti Observatorium Bosscha ITB, Hendro Setyanto, menyebutkan, Muhammadiyah dan Persis menggunakan kriteria wujudul hilal dalam penentuan awal bulan hijriah. Jika setelah terjadi ijtima’, bulan terbenam setelah terbenamnya matahari, maka malam itu ditetapkan sebagai awal bulan hijriah, berapa pun sudut ketinggian bulan pada saat matahari terbenam.

Namun, karena pada 29 September hilal tenggelam lebih dulu dibandingkan matahari, hilal belum terbentuk. Karena itu, 1 Syawal jatuh pada 1 Oktober. (MZW)

Rabu, 24 September 2008

Celah Ramadhan

Salim, Bermimpi Lebaran di Kampung Halaman 


KOMPAS/WAWAN H PRABOWO / Kompas Images 
Kuli panggul berebut naik ke Kapal Dobonsolo di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (18/9). Kapal ini mengangkut pemudik dari Makassar, Sulawesi Selatan. 


Selasa, 23 September 2008 | 03:00 WIB 

Runik Sri Astuti


Jarum jam menunjukkan pukul 16 lebih 40 menit saat Kapal Motor Dobonsolo merapat ke Dermaga Nilam di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Kamis (18/9).

Beberapa detik setelah pintu dibuka, ratusan pria berkaus kuning langsung menghambur lari menaiki tangga. Mereka berebut masuk ke dalam kapal, menembus barikade penumpang yang hendak keluar. Kegaduhan dan keributan tak terhindarkan.

Dalam hitungan detik, ratusan pasukan kuning telah berjalan keluar menyeruak kerumunan penumpang dengan ribuan barang yang bertengger di atas pundak mereka.

Di antara ratusan kuli panggul itu, tampak seorang pria separuh baya yang berjalan terhuyung membawa tiga kardus besar. Sesekali ia berhenti mengatur napasnya yang tersengal. Keringat mengucur deras dari dahinya yang mulai keriput.

Seorang ibu, yang ternyata pemilik barang, berjalan di belakangnya. Saat sampai di area parkir, wanita itu memintanya berhenti dan meletakkan barang. Selembar uang Rp 20.000 diberikannya kepada kuli itu.

Setelah mengantongi uang, kuli yang mengaku bernama Haji Salim ini kembali berjalan cepat ke dalam kapal mencari penumpang lain.

Sayang, usahanya tidak berhasil. Pria berusia 55 tahun ini pun berjalan gontai ke dermaga. Di trotoar, ia mengempaskan tubuhnya yang bersimbah peluh. ”Hari ini rezeki saya sedikit, cuma dapat Rp 20.000, padahal harus menabung buat Lebaran. Sudah beberapa tahun ini keluarga kami tidak pulang karena tidak ada uang,” katanya.

Menjadi kuli panggul telah dilakoninya sejak 1990. Ia terdaftar sebagai kuli dengan nomor 72. ”Dulu, kuli panggul belum banyak diminati. Sekarang hampir 300 orang,” ujarnya.

Dengan penghasilan Rp 20.000 per hari, Salim tak mampu menabung. Istrinya juga tidak kerja karena sibuk mengurus anak. Jika lagi mujur, ia bisa mendapat Rp 50.000 sehari. Namun, sudah mendekati Lebaran, penumpang tidak banyak.

Melihat tabungannya tak kunjung terisi, ia pun segera memupus harapannya merayakan Lebaran di kampung halaman di Sampang, Madura, bersama keluarga besarnya. ”Yah, mau apa lagi, saya akan merayakan di rumah saja. Semoga anak-anak mau mengerti,” ucapnya lirih.

Salim adalah potret kuli angkut yang hidupnya selalu pas-pasan walau telah membanting tulang memeras keringat.

Yayat Sudrajat, Ketekunan Tukang Las Baja


KOMPAS/AGUSTINUS HANDOKO / Kompas Images 
Yayat Sudrajat 


Rabu, 24 September 2008 | 03:00 WIB 

AGUSTINUS HANDOKO

Sebelumnya Yayat Sudrajat tidak pernah membayangkan bahwa hari-hari sulit bersama mata las selama tahun 1992-1997 akan berakhir indah. Kerja keras dan ketekunan, dengan modal Rp 400.000, telah mengantarkan Yayat menjadi salah satu bos perusahaan penyedia suku cadang sepeda motor dari Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Saya memulai usaha dari bengkel logam seluas 4 x 7 meter. Ketika itu saya mengerjakan pesanan pisau dari tetangga,” ujar Yayat membuka pembicaraan.

Seperti halnya pemilik bengkel logam lainnya, Yayat tak canggung mengelas sendiri baja untuk membuat berbagai produk yang dipesan konsumen.

Yayat menggunakan modal awalnya untuk membeli satu mesin pres manual dan sejumlah bahan baku logam. Di bengkel logam miliknya, Yayat terlibat langsung dalam setiap tahap pengerjaan pesanan kendati ada dua pekerja yang membantunya. Bagi Yayat, hanya dengan terlibat langsung dalam pekerjaan, kualitas produk akan terkontrol.

Karena terlibat langsung dalam pengerjaan pesanan, tidak jarang Yayat mengalami kecelakaan kerja, seperti terjepit jari tangannya, tertimpa pipa logam, bahkan tersundut api las.

Ia jugalah yang mencari pesanan, membeli bahan baku, menggambar pola, hingga mengantarkan pesanan agar produk yang dibuat sesuai dengan keinginan pemesan. Semuanya dilakukan karena Yayat ingin produknya sempurna.

Kesempurnaan produk itu pulalah yang membuat bengkel logam milik Yayat dikenal orang sehingga pesanan pun semakin banyak. Bengkel logam milik Yayat makin terkenal ketika dipercaya oleh pabrikan mobil Daihatsu untuk memproduksi pijakan kaki (footstep).

Saat keuntungan dari bengkelnya di Desa Cibatu, Cisaat, terus mengalir, Yayat tidak tergiur menggunakannya untuk melengkapi isi rumah. ”Keuntungan itu sebagian besar saya gunakan untuk menambah modal dan membeli bahan baku. Setelah saya yakin bahan baku cukup untuk satu periode berikutnya, sisa keuntungan baru saya serahkan kepada istri untuk kebutuhan rumah tangga,” ceritanya.

Saking ”pelitnya”, Yayat baru membeli televisi untuk keluarganya setelah dua tahun usaha bengkel logam miliknya itu berjalan.

Pada 1997 Yayat memanfaatkan peluang dengan mengambil program Astra Modal Ventura (AMV) berupa pinjaman dalam bentuk aset sebesar Rp 300 juta. Yayat dan dua pekerjanya kemudian pindah ke Sentra Industri Kecil Sukabumi (Sentris) yang dibangun Astra di Desa Cibatu.

”Setelah pindah ke Sentris, produksi makin baik sehingga pesanan juga semakin banyak. Namun, secara tak terduga krisis moneter menghantam negara kita dan sektor industri kolaps,” kata Yayat yang juga terkena dampak dari krisis moneter 1998 tersebut. Padahal, di Sentris saat itu ada 40 perajin logam yang mengambil program AMV.

Terjerat utang

Ketika krisis moneter menghantam Indonesia, dampaknya terasa sampai di lokasi industri kecil kerajinan logam di Cisaat. ”Waktu itu pesanan dari konsumen berhenti. Padahal, saya harus mencicil utang kepada Astra sebesar Rp 2 juta per bulan. Perkiraan saya mengenai kondisi ekonomi saat itu benar-benar meleset jauh,” ceritanya.

Yayat, seperti halnya para perajin logam lain di Sentris, hampir kehilangan akal untuk keluar dari utang yang membelit mereka.

Pada 1999 Astra melikuidasi aset milik para perajin logam karena kredit mereka telah macet selama satu tahun. Semua aset milik Astra ditarik, tetapi Astra juga mengganti semua biaya yang telah dikeluarkan oleh para perajin selama mengikuti program AMV.

Dari penggantian biaya dari Astra, Yayat mendapatkan dana sebesar Rp 62 juta. Uang itu kemudian langsung ia belikan dua mesin pengepres logam semiotomatis.

”Saya tetap yakin ’jalan’ saya ada dalam usaha logam. Walaupun pernah jatuh, saya tetap yakin bahwa usaha logam masih memiliki peluang,” ujar Yayat.

Keputusan Yayat itu berbeda dengan keputusan banyak perajin lainnya. ”Dari 40 perajin yang semula ada di Sentris, sekarang hanya tinggal 11,” katanya. Sebagian dari para perajin itu menggunakan penggantian biaya dari Astra untuk hidup mereka sehari-hari dan kini bisa dikatakan habis tak berbekas.

Pilihannya ternyata tidak keliru. Pada 2000 industri transportasi massal jalan raya kembali bergeliat. Peningkatan aktivitas ini membuat perusahaan karoseri bus kewalahan menerima pesanan sehingga sebagian suku cadang harus dipesan kepada para perajin logam di Cibatu.

Yayat yang sempat kembali menekuni pembuatan perkakas rumah tangga setelah mendapat penggantian dari Astra kemudian juga terjun dalam pembuatan suku cadang bus tersebut.

Jatuh-bangun

Selama kurun waktu 2000-2004 industri bus amat menjanjikan bagi para perajin logam. Yayat bahkan berani menambah pekerja sampai menjadi 40 orang.

”Saya juga menambah beberapa mesin lagi untuk kebutuhan operasional pabrik,” katanya.

Tidak disangka, badai krisis kembali menerpa sektor usaha pengolahan logam yang digeluti Yayat dengan bendera PT Barkah Jaya Mandiri itu. Pada 2004 industri karoseri bus terpuruk ketika maskapai penerbangan baru tumbuh bak cendawan pada musim hujan dengan tawaran harga tiket yang amat murah.

Pabrik pengolahan logam yang dirintis Yayat kembali oleng. Dalam keterpurukan usaha, ia kemudian memutuskan untuk terjun dalam pembuatan suku cadang sepeda motor. Padahal, ketika itu industri tersebut belum menampakkan prospek yang bagus. Yayat mengerjakan pesanan dari vendor sepeda motor Yamaha.

Pilihan yang diambil Yayat ternyata tidak keliru. Dalam waktu yang relatif singkat industri sepeda motor booming sehingga pesanan suku cadang pun tak surut hingga sekarang.

Kondisi itu ”memaksa” Yayat menambah jumlah pekerja di pabriknya menjadi 120 orang. Omzetnya pun rata-rata hampir mendekati Rp 1 miliar setiap bulan.

Dari jatuh-bangun usaha yang ia rintis itu pula Yayat bisa mengambil pelajaran yang baginya sangat berharga. ”Kalau kita jujur dalam mengerjakan segala sesuatu, usaha kita akan tetap lancar,” ujarnya berfilosofi.

Yayat memang benar, ketidakjujuran itulah yang belakangan ini menjadi masalah besar di Indonesia. Akibatnya, berbagai persoalan yang ada bisa dikatakan tak kunjung teratasi.

Sekuel 'Laskar Pelangi' Rilis 2009


Han Kristi - detikMovie

Laskar Pelangi (ist)

Jakarta - Meskipun film 'Laskar Pelangi' yang diadaptasi dari novel karya Andrea Hirata itu belum diputar di bioskop namun tersiar kabar kalau sekuelnya segera digarap. Rencananya 'Sang Pemimpi' akan dirilis tahun 2009.


"Insya Allah 'Sang Pemimpi' akan dirilis akhir tahun depan," ucap Mira Lesmana yang memproduseri film 'Laskar Pelangi' saat ditemui usai press screening 'Laskar Pelangi' di Planet Hollywood, Jl. Gatot Subroto, Jakarta, Senin (22/9/2008).

Hal itu diperkuat dengan munculnya tulisan "Nantikan Sang Pemimpi" di akhir credit title film 'Laskar Pelangi'. Namun saat ini istri dari aktor Mathias Muchus itu belum bisa memastikan kapan film 'Sang Pemimpi' akan diproduksi.

Film 'Laskar Pelangi' menceritakan perjuangan ibu Muslimah, seorang guru dari sebuah SD Muhammadyah di Bangka Belitong, bersama sepuluh muridnya. Mereka berjuang untuk mendapatkan pendidikan. Film 'Laskar Pelangi' bisa Anda nikmati di bioskop mulai 25 September 2008 mendatang. (hkm/hkm)

Peta Mudik 2008

Jabar

Jateng

Jatim

Jalur mudik untuk wilayah Banten dan Jawa Barat (sumber Bakosurtanal)

FIFA Umumkan Zakumi sebagai Maskot Resmi


EPA/Jon Hrusa / Kompas Images 
Mantan pemain sepak bola Afrika Selatan, Mark Fish (kiri), bersalaman dengan maskot Piala Dunia FIFA 2010, Zakumi, pada acara peluncuran di Johannesburg, Afrika Selatan, Senin (22/9). 

Rabu, 24 September 2008 | 03:00 WIB 


Johannesburg, selasa - Sekitar 600 hari lagi sebelum dimulainya ajang Piala Dunia pertama di Benua Afrika di Soccer City Stadium, Johannesburg pada 11 Juni 2010, selubung rahasia yang menyelimuti maskot resmi dibuka. Digelar pada acara langsung televisi bertema ”Afrika”, Senin (22/9), Zakumi diumumkan sebagai maskot resmi Piala Dunia 2010 dalam acara yang ditonton jutaan pemirsa televisi di Afrika Selatan.

Maskot itu adalah seekor macan tutul Afrika (leopard) berambut gaya afro berwarna hijau. Nama Zakumi merupakan gabungan dari huruf-huruf ”ZA” yang adalah kependekan Afrika Selatan dalam bahasa setempat dan kata ”kumi” yang berarti 10 dalam beberapa bahasa di kawasan Afrika.

”Zakumi mewakili masyarakat, kawasan, dan semangat Afrika Selatan, personifikasi dari esensi Piala Dunia 2010. Kami yakin akan bergembira dengannya dalam menyambut Piala Konfederasi dan Piala Dunia FIFA,” kata Jérôme Valcke, Sekretaris Jenderal FIFA.

Pencipta asli Zakumi adalah desainer bernama Andries Odendaal dari Cape Town, adapun kostum maskot itu diproduksi oleh Cora Simpson dari Cora’s Costumes di Boksburg.

Mantan pemain sepak bola Afrika Selatan, Lucas Radebe, yang menghabiskan waktu beberapa hari bersama Zakumi mengatakan, ”Ia ingin membawa kegembiraan untuk para pendukung. Ia adalah rakyat Afrika Selatan yang bangga dan ingin memastikan dunia hadir bersama di Afrika Selatan.”

Zakumi punya biografi untuk menunjukkan sejarah dan harapan Afrika Selatan. Ia diberi tanggal lahir 16 Juni 1994. Tahun ini sangat bersejarah karena adalah tahun berakhirnya apartheid di negara tersebut. Sedangkan 16 Juni adalah tanggal perayaan Hari Pemuda yang menandai kebangkitan di Soweto, hari saat para pemuda memberikan pukulan bagi kekuasaan kulit putih.

FIFA pertama kali memperkenalkan maskot pada Piala Dunia 1966 bernama Willie—singa Inggris berkostum Union Jack. Maskot lain adalah Naranjito di Spanyol 1982 dan Footix di Perancis 1998. Singa Goleo di Jerman 2006 bukan karakter yang sukses secara komersial. (afp/ray)

Sajian Lebaran Istimewa dari PKI


Ema Nur Arifah - detikBandung

Bandung - Peuyeum ketan, makanan tradisional hasil fermentasi ini selalu mengingatkan pada masa-masa Lebaran di kampung halaman. Sering juga ditemukan menjadi salah satu suguhan dalam hajatan tradisional. Rasanya yang asam, manis dengan bau khas yang kadang begitu menyengat.

Mungkin banyak yang tidak tahu rasa istimewa peuyeum ketan ini terus dikembangkan seorang pengusaha peuyeum ketan di Jalan SMP No. 1 Cimahi. Dengan nama Peunyeum Ketan Istimewa disingkat PKI, penganan ini menjadi usaha kuliner warisan dari tahun 1966.

Adalah Endah Gandjarsari yang kini mengelola usaha PKI ini dari ayahnya, H.A. T. Soetardjo.

"Otaknya adalah almarhum Ayah saya yang dulu pernah menjadi tentara PETA. Saat itu mencari peluang uang tambahan dengan membuka usaha peuyeum ketan," tutur Ibu dua anak ini.

Endah sendiri mulai terjun secara serius mengelola usaha PKI sejak tahun 2005. Dia mengaku nama PKI yang melekat pada usaha peuyeum ketannya menjadi kebanggaan tersendiri karena bisa membuat orang lebih mengenal dengan cepat.

"Kadang-kadang orang kalau menyebut peuyeum ketan PKI pasti langsung tertuju ke tempat ini," tuturnya. 

Sejak dulu diakui pengusaha yang juga penyiar di salah satu radio di Bandung ini untuk menghasilkan peuyeum yang istimewa dimulai dengan pemilihan beras ketan yang berkualitas. "Dengan beras yang berkualitas rasanya juga akan berbeda. Makanya harga kami juga cukup mahal. Karena kami ingin mempertahankan kualitas," jelas wanita berjilbab ini.

Selain itu air yang digunakan adalah air sumur yang belum terkontaminasi bahan kimia. "Saya pernah mencoba menggunakan air yang sudah diberikan kaporit rasa ketannya berbeda," ujar Endah.

Perbedaannya juga terletak dari proses pengolahan. Jika biasanya untuk menghasilkan peuyeum yang lembut beras ketan direndam terlebih dahulu tidak di PKI.

Di PKI setelah beras dicuci kemudian ditanak sampai setengah matang. Beras diangkat kemudian diaron atau diberikan air sampai beras mengembang. Setelah itu beras kembali ditanak. Selepas tanakan yang kedua kali beras ketan diangin-anginkan.

Setelah dingin campurkan ragi lalu ratakan, ketan pun siap memasuki tahap fermentasi selama tiga hari. Butiran-butiran beras pun masih terlihat utuh meski sudah melalui berbagai proses. Beras ketan yang digunakan yaitu beras hitam dan putih. Beras ketan putih nantinya dicampur dengan daun katuk sehingga menghasilkan peuyeum ketan berwana hijau.

"Pelanggan lebih banyak memilih peuyeum hitam daripada ketan hijau maka produksinya bisa 5:1," ucapnya.

Diakui Endah produksi di bulan ramadan pun lebih meningkat. Jika di luar ramadan hanya memproduksi sekitar 8 kuintal per bulan maka di bulan ramadan bisa mencapai 3 ton sampai lepas Hari Raya Idul Fitri. Bahkan jumlah tersebut bisa dikatakan kurang karena banyaknya permintaan. Otomatis dengan banyaknya permintaan dan jumlah produksi pegawai yang biasanya hanya 4 orang jadi meningkat sekitar 8 orang.

"Biasanya selepas ramadan masih ada saja pembeli yang akan membawa peyeum ketan ini sebagai oleh-oleh," ujar lulusan Fikom Unpad ini.

Para pelanggan PKI, selain masyarakat umum banyak dari instansi-instansi di Jakarta. Bali pun menjadi salah satu wilayah tempat pemasaran PKI ini.

"Seorang pelanggan bahkan membawa menjual peuyeum ini ke Singapura," jelas Endah yang mengaku belum berani untuk melakukan ekspor karena belum memahami proses penjualan jika dibawa dalam perjalanan lintas negara.

Jika ada pesanan dari luar kota biasanya yang dikirim adalah peuyeum ketan mentah yang belum di fermentasi. Maka untuk mendapatkan ketan yang segar pembeli baru boleh membuka paket pesanan setelah tiga hari atau tanggal yang sudah ditentukan.

Selain dengan pesan antar untuk memenuhi permintaan pelanggan, untuk mempermudah pelanggan mendapatkan PKI Endah pun membuka outlet di Istana Plaza, Jalan Pasirkaliki yang baru berjalan sekitar dua minggu. Ke depannya Endah merencanakan penjualan dengan menggunakan mobil keliling agar masyarakat lebih mengenal istimewanya rasa PKI ini.(ema/afz)

Ramadan Memberi Makan Gelandangan London


By Republika Contributor
Selasa, 23 September 2008 pukul 16:23:00
 

Spirit Ramadan membuat pemuda Muslim Inggris berbagi kenikmatan Ramadan kepada para pengemis dan gelandangan London dengan memberi makanan berbuka (iftar) gratis. 

"Selama Ramadan, kami para Muslim ikut merasakan sesaat bagaimana rasanya lapar," ujar Miqdad Asaria, pemilik ide iftar untuk para gelandangan, seperti yang dikutip oleh The Guardian. 
"Saya kira, Kapan waktu yang lebih baik lagi untuk berbagi dengan mereka yang selalu kelaparan sepanjang tahun?"

Setiap hari Selasa, Asaria dan pemuda Muslim datang ke Lapangan Lincoln di London di mana banyak gelandangan pria dan wanita mendunggu pengunjung dermawan mereka. Begitu mereka tiba, para pemuda itu menyebar ke penjuru taman dengan berbagai macam minuman dan makanan untuk dibagi dengan mereka yang kurang beruntung.

Kemudian mereka melakukan sholat Maghrib di salah satu sudut taman, sementara kelompok yang lain menawarkan makanan hangat untuk para gelandangan non Muslim yang kelaparan.

Asaria, pemuda berusia 27 tahun, sekaligus ahli komputer itu percaya jika inisiatif tersebut membawa keuntungan ganda, membantu pemuda Muslim menjalin hubungan dengan komunitas lokal dan menciptakan kesadaran lebih besar.

"Saya ingin menyatakan jika Muslim tidak seharusnya hanya melihat keluar jika mereka berpikir tentang masalah--banyak masalah pula di dalam negara ini," papar Asaria. "Para Muslim yang berharap tidak mengenal satu sama lain, sehingga ini adalah media bersosialisasi pula bagi kita," imbuhnya.

Begitu Asaria mengadakan iftar gratis dua minggu lalu, ia pun membuat halaman di Facebook khusus untuk kegiatan inisiatif tersebut. Hanya dalam waktu seminggu, seratus pemuda Muslim bertanya bagaimana cara ikut berperan. Minggu berikut, pengunjung halaman Facebook telah mencapai lebih dari 150 Muslim.

Sebuah film dokumenter pendek juga dipasang pada YouTube dengan tujuan menyebarkan pesan itu. Ide tersebut menarik perhatian komunitas lain dengan restoran India. Mereka menanyakan kelompok Muslim itu kemungkinan membawa ide iftar lebih jauh

Asaria masih teringat pertama kali ia bersama tim mendatangi taman dengan makanan. "Para gelandangan itu lumayan terkejut. Mereka biasa mendapat makanan yang dilempar dari belakang van," tutur Asaria. "Tapi kami berniat berbagi, maka kami menjalin komunikasi dengan mereka yang makan bersama kami," kata Asaria menekankan.

"Ini adalah contoh yang menginspirasi dari nilai-nilai yang kami pegang dan menggunakan itu untuk menerima komunitas lebih luas," ujar Asaria lagi.

Inggris saat ini adalah rumah bagi sejumlah multi etnis Muslim sekitar 2 juta orang, terutama dari latar belakang Pakistan, Bengali, dan India./it

Tips Aman Tinggalkan Rumah

1. Hindari hal-hal yang dapat menunjukkan rumah Anda kosong agar tidak menarik perhatian si pencuri. Tindakan tersebut misalnya dengan meminta kepada agen koran untuk tidak mengirimkan koran selama Anda pergi. Menghidupkan salah satu lampu ruangan juga bisa dilakukan untuk mengelabui orang bahwa penghuni rumah sedang tidak ada di tempat. Letakkan sandal/sepatu di depan pintu rumah.

2. Jangan biarkan barang-barang berharga seperti uang tunai dan perhiasan diletakkan di lemari. Sebaiknya uang dan perhiasan ditaruh di bank agar lebih aman.

3. Pastikan semua pintu dan jendela terkunci.

4. Matikan semua listrik yang tidak digunakan, PAM, dan cabut selang gas serta kompor untuk menghindari arus pendek yang dapat mengakibatkan kebakaran.

5. Titipkan rumah kita kepada tetangga yang tidak mudik atau informasikan kepada petugas keamanan di lingkungan rumah. Minta nomor telefon tetangga terdekat yang tidak mudik agar bisa tetap berkomunikasi dan memberi tahu jika terjadi sesuatu. Beri nomor telefon yang bisa dihubungi kepada tetangga.

6. Beri uang tip petugas keamanan agar "lebih" mengawasi rumah kita.

7. Pasang alarm untuk mencegah masuknya pencuri ke rumah. Anda juga bisa menggantungkan kerincingan atau kaleng susu berisi batu pada gagang pintu sehingga akan berisik jika ada yang berniat membongkar pintu.

8. Jika perlu, pasang kamera tersembunyi di titik tertentu seperti kamar tidur dan ruang keluarga selama Anda bepergian.

Khusus untuk rumah yang hanya ditunggu pembantu atau kerabat dekat, ada hal-hal yang perlu dipesankan:

1. Jika suatu saat ada orang yang tak dikenal menelefon ke rumah menanyakan keberadaan tuan rumah, katakan agar penjaga rumah menjawab kalau Bapak sedang tidur, atau sedang berada di rumah tetangga, karena bukan tidak mungkin penelefon adalah orang yang sengaja mengecek apakah rumah terdapat penghuni atau tidak. Modus ini biasa digunakan oleh pelaku yang selalu memanfaatkan momen Lebaran untuk tujuan yang tidak diinginkan. Tuan rumah disarankan untuk selalu berkomunikasi dengan penjaga rumah dengan tujuan untuk memonitor setiap perkembangan.

2. Jika ada tamu datang, penjaga agar membuat kesan bahwa tuan rumah ada di tempat. Jika tamu itu tak dikenal, disarankan selalu menerima di luar rumah dan mengatakan Bapak atau Ibu sedang istirahat. Jangan banyak pembicaraan, kalau tamu ingin memaksakan menunggu disarankan untuk datang di lain waktu. Tanyakan keperluannya, hal ini untuk memanfaatkan kesempatan komunikasi dengan tuan rumah yang lagi mudik.

3. Jika malam hari, penjaga rumah juga disarankan untuk menghidupkan radio atau televisi agar menimbulkan kesan bahwa di rumah masih terdapat penghuni. (Dety Yektiningsih, dari berbagai sumber)***

Mendunia Lewat Budaya Sunda

"THINK globally, act locally". Adagium itu tampaknya bisa dilekatkan pada kiprah Lingkung Seni Sunda (Lises) , salah satu unit kegiatan mahasiswa (UKM) "kojo" di lingkungan Unpad. Mendukung konsep akademik lewat diplomasi budaya menuju universitas kelas dunia. 

"Itu mungkin peran yang bisa diambil Lises dalam tantangan Unpad untuk setaraf dengan perguruan tinggi internasional," ungkap Drs. Aceng Abdullah, M.Si., mengenai peranan Lises dalam menyejajarkan Unpad setaraf dengan perguruan tinggi internasional.

Menurut pengalaman dia ketika memboyong Lises beserta unit kesenian Unpad sekitar bulan Mei 2008 lalu ke Warsawa Polandia, apresiasi warga setempat begitu antusias. "Sampai-sampai kami selama satu pekan lebih di sana terus-terusan diundang untuk mementaskan atraksi seni budaya Sunda oleh stasiun televisi, kampus, hotel berbintang, dan Konsulat Jenderal Jerman," katanya. 

Seni budaya Sunda ternyata mempunyai daya tarik bagi warga di sana, ungkap Aceng. Dampak positif terhadap pendidikan, tambah Pembantu Dekan III Fikom Unpad ini, ada mahasiswa Universitas Warsawa yang ingin mempelajari kesenian Sunda. Dengan demikian, seni budaya Sunda dapat menarik minat warga asing untuk menuntut ilmu di Indonesia.

Keberadaan Lises untuk mendukung Unpad menuju WCU juga dingkapkan oleh salah seorang mantan dewan pertimbangan pengurus Lises, Bhawika Hikmat Prasetya. "Kalau Unpad mau menjadi WCU, harus mempunyai keunikan tersendiri yaitu identitas kesundaannya," tutur dia. 

Ketua Lises angkatan ke-26, Heli Apriani mengatakan, Lises mempunyai beberapa angkatan yang beranggotakan mahasiswa dari luar negeri seperti Malaysia. 

"Akan tetapi, yang paling penting saat ini, bagaimana menanamkan kecintaan warga Jabar terhadap seni dan budaya Sunda," ungkap mahasiswa jurusan antropologi itu. Jangan sampai antusiasme bangsa lain mempelajari budaya Sunda malah melebihi semangat warga pituin. (Novianti Nurulliah) ***

Selasa, 23 September 2008

Nun di London, Mereka Memilih Islam


By Republika Contributor
Minggu, 21 September 2008 pukul 17:04:00 


LONDON -- Dalam ruang tamu rumah teras di London Utara, Islington dengan terbata-bata Tony, pria Inggeris belajar mengaji dengan metode Iqro dibimbing Muhammad Hilaal Abubakar, pria kelahiran Singapura yang beribu asal Yogyakarta. Sore itu di tengah hujan rintik rintik, Tony yang baru masuk Islam beberapa bulan lalu bertekad untuk belajar dan mengetahui lebih banyak mengenai Islam. 

Sejak kejadian pemboman di kota London, 7 Juli 2005, dan juga gencarnya media massa memojokan Muslim dan Islam tidak menyurut keinginan masyarakat Inggeris dan lainnya mencari tahu mengenai agama yang dianggap agama jahat dan teroris. Di ruang tamu yang tidak terlalu luas itu, selain Tony dan Gaffar asal Inggris juga ada Ciraan dan Cullan, keduanya dari Irlandia, dan wanita semampai Aisya dari Ceko yang baru tamat belajar Iqra, buku kecil metode belajar Al Qur'an yang diterbitkan di Indonesia. 

Buku Iqro yang biasa digunakan mereka yang baru belajar membaca Al Qur'an di tanah air itu digunakan Hilaal untuk mengenal dan membaca ayat ayat suci Al Qu'ran. Ahli hukum yang mendirikan komunitas pengajian yang "Step to Allah" itu khusus ditujukan bagi kaum muallaf yang multinatioanal dan warna itu untuk belajar dasar-dasar rukun agama Islam serta fondasi dengan Tauhid dan Aqidah. 

Banyak pria lainnya seperti Lukman, pria Inggeris asal Lagos, dan James yang kini menjadi Jamal mengikuti pengajian setiap dua mingguan di ruang tamu rumah Hilaal yang bermula dari acara minum kopi kelompok Laywers muda di perusahaan Advokasi di kawasan Euston, London. Mereka adalah Mohammad Hilaal, Simon, Farhana, Yunus dan lainnya sering berkumpul untuk makan bersama atau sekedar minum kopi yang akhirnya membentuk kelompok pengajian. 

Acara minum kopi memberikan inspirasi bagi Hilaal untuk membuat suatu pengajian kecil-kecilan yang kini berkembang dan bahkan mereka juga melakukan umroh bersama. Pengajian yang dimulai ba`da Asyar, Hilaal yang sebelumnya tidak pernah belajar bagaimana berdakwah memberikan ceramah mengenai Islam dan melakukan shalat bersama dan diakhiri makan malam. 

Meskipun ia bukan seorang pendakwah, Hilaal yang merupakan seorang ahli hukum yang dulunya adalah seorang dokter gigi dengan mahirnya menyampaikan ajaran Muhammad kepada muallaf Inggris. Berkumpul bersama sambil mempelajari Islam dan yang telah melahirkan rasa persaudaraandan keakraban di antara mereka. 

Dari Hukum ke Agama
Tidak pernah terfikir dibenak Hilaal di saat ia harus menterjemahkan bahasa agama dalam bahasa Inggris dari bahasa Melayu.Menurutnya cukup pening mempelajari bahasa-bahasa hukum yang tengah ia geluti saat itu. Karenanya, tak pernah terlintas bahwa ia akan berhadapan dengan orang-orang atau teman-temannya yang bertanya dan minat tentang agama Islam. 

Hilaal, seperti kebanyakan kaum muda yang hari-harinya sibuk bekerja membina karir, rasa-rasanya tak mungkin melakukan kegiatan ekstra di akhir pekan sampai pada suatu hari ia dituntut oleh suatu keadaan. Simon teman seprofesi sering main ke rumah begitu tertarik tentang Islam. Buku-buku, leaflet, literature tentang Islam yang bertumpuk dirak buku atau meja kecil di ruang tamu itu menarik bagi Simon. 

Konon Simon, pada saat itu tidak memiliki agama apapun, ia meminta izin pada Hilaal untuk membawa pulang beberapa literatur agama Islam dan ia juga banyak bertanya karena begitu minatnya dengan Islam.Hal ini membuat Hilaal terpaksa belajar istilah agama Islam dalam bahasa Inggris, yang membuatnya tertantang. 

Selang beberapa pekan Simon begitu yakin dengan agama Islam, lalu ia meminta Hilaal untuk menemani dan mengantarnya untuk bersyahadat, pergilah mereka ke masjid besar Regent Park Mosque, di Park Road, London. Usai bersyahadat Imam masjid menyarankan untuk bergabung dengan "Islamic Circle" mendengarkan ceramah yang berlangsung setiap hari Sabtu diselenggarakan di mesjid raya London itu. 

Hilaal pun merasa bertanggung jawab mendampingi Simon yang berganti nama menjadi Syaiful. Ia mengajarinya bagaimana berwudhu, shalat, melafazkan surat-surat pendek saat shalat serta doa-doa yang mudah. Di masjid, Hilaal banyak bertemu dengan para muallaf baik yang muda, setengah baya dan ia merasa banyak teman dan terasa bersaudaraan yang mendalam di antara mereka. 

Seringnya mereka berteman dengan kelompok yang berjumlah enam orang ini, sambil berdiskusi dan belajar agama terbesitlah untuk membentuk sebuah peguyuban, "circle" atau pengajian untuk belajar agama. Di kelompok itu tidak semua muallaf, bahkan ada yang lahir Muslim, namun tidak mempraktikkan shalat dan puasa dengan ikut pengajian mereka mulai shalat dan belajar agama Islam. 

Datanglah James, Jason, Peter, Gavin, Stewart dan sebagainya yang kini namanya berubah. Jamal adalah nama yang paling banyak disukai muallaf Inggris yang kebanyakan berasal dari James. Kelompok yang berjumlah enam orang membengkak dan kian membesar hingga mencapai 25-30 orang. 

Akhirnya terbentuklah pengajian kecil yang diselenggarakan setiap hari Ahad atau Minggu yang juga kunjungan rutin ke masjid setiap hari Sabtu untuk mendengar ceramah dari para ustadz yang yang datang dari berbagai bangsa dan banyak memilki ilmu agama.Menurut Nizma Agustjik yang dari awal pembentukan pengajian ikut membantu penuh mengatakan tadinya mereka tidak berminat untuk diberi nama untuk kelompok pengajian. 


Umroh Bersama 
Mereka juga sepakat untuk memberi nama kelompok pengajian dengan nama "Langkah Menuju Allah" atau "Steps to Allah" dan sekaligus mereka mendirikan mailing list terbentuk di pekan ketiga Mei 2006. Saat ini menurut Nizma, "Steps to Allah" akan mencapai tiga tahun pada bulan Desember tahun ini dan anggotanya berjumlah 79 walaupun tidak selau datang semua. "Saya tidak perlu kuantitas, jamaah yang banyak, namun kualitas adalah yang saya tekankan," ujar Hilaal.

Keseharian Hilaal yang penuh dedikasi terhadap kegiatan dakwahnya yang cukup unik. Dia selalu berada di masjid usai bekerja untuk shalat maghrib lalu dilanjutkan mengajar Iqro dari buku Iqro Indonesia pada teman-teman muallaf hingga beberapa muridnya telah tamat dan bisa membaca Juz`ama. Ramadhan tahun lalu Hilaal memimpin rombongan kecil sejumlah 12 orang untuk melakukan umrah pada 10 hari terakhir dan dirasakan bagaimana indahnya melakukan umrah bersama mereka. 

Mereka begitu bersemangat melakukan ibadah dan berupaya berada di garis terdepan pada saat shalat, baik di Masjid Nabawi atau di Masjidil Haram, Mekkah. Yang lebih uniknya lagi di antara mereka ada yang baru pertama kali melakukan ibadah puasa.Rombongan ini terdiri dari empat orang Inggeris, dua asal Filipina dan masing masing seorang dari Afrika, Malaysia dan Indonesia serta Bangladesh. 

Pada bulan Ramadhan tahun ini merupakan penyelenggaraan umroh kedua yang berjumlah 14 orang yang dipimpinnya yang juga dilakukan pada sepuluh hari terakhir, di antaranya Miya, wanita Indonesia dengan sang suami muallaf, Amin asal Belgia. Zeynita Gibbons/ant/kp

JermanTentang Konggres Anti Islam Cologne


By Republika Contributor
Senin, 22 September 2008 pukul 17:15:00 


COLOGNE, Jerman — ribuan warga Jerman turun ke jalan-jalan Cologne, kota di sisi Barat Jerman, Sabtu (20/9) lalu. Mereka berunjuk rasa menentang konggres anti-Islam yang digelar oleh kelompok ultra kanan Eropa. 

“Kami di sini untuk memperlihatkan kartu merah terhadap rasisem,” ujar Walikota Cologne Fritz Schramma dalam kerumunan kepada TheLocal.com, situs berita berbahasa Inggris di Jerman. Ia mengutuk Pro-Koeln, grup ultra kanan local yang mengorganisasi konggres tersebut, dan menyebut pertemuan itu sebagai tindakan rasis dan penyulut kriminalitas yang bersembunyi dibalik gerakan warga. 

Sambil membawa spanduk berbunyi “Kami adalah Cologne--Menyingkirlah Nazi” para pendemo berkumpul di luar katedral kota untuk menunjukkan penolakkan terhadap konggres.Beberapa pendemo terlihat membawa plakat yang bertuliskan “Nazi keluar dari Cologne” “Kuil, sinagog, gereja dan masjid-semuanya OK” , “Tidak terhadap Rasisme” dan “Cologne memberontak”.

Mereka memang bertujuan mengganggu kongres yang Pro Koeln, memastikan jika setidaknya 50 delegasi balik kandang dari pertemuan yang diadakan Sabtu pagi itu.Kongres tiga hari yang dibuka Jumat tersebut menghadirkan 150 politisi ekstrim kanan, penulis, pemublikasi dari seluruh daratan Eropa untuk memrotes kehadiran Muslim di Eropa. 

Perlawanan warga Cologne muncul bukan saja dalam bentuk demonstarasi. Sekitar 150 bar di Cologne misal, menyetop penjualan Kolsch, bir lokal yang cukup terkenal kepada anggota Pro Koeln. “No Kölsch for Nazis,” begitu tulis sebuah spanduk. Sekitar 200,000 tatakan gelas bir dicetak dengan pesan yang sama. 

Tidak hanya itu, banyak taksi dan pengemudi bis menolak mengantarkan delegasi menuju konggres. Satu hotel bahkan membatalkan pesanan kamar dengan alas an “Tidak diinginkan”“Rasis dan ekstrimis tidak diterima disini,” tegas Walikota Schramma

Fritz Schramma, memimpin dewan kota yang baru-baru ini memberikan lampu hijau untuk konstruksi bangunan yang kelak akan menjadi salah satu masjid terbesar di Eropa. Ia mengundang seluruh warga kota untuk memberikan “bahu dingin” kepada para anggota ultra kanan.

Polisi Jerman akhirnya melarang kongres maraton tersebut karena tidak semua aksi penolakan berakhir damai. Hanya beberapa saat sebelum dimulai, bentrokan antar pihak berlawanan langsung terjadi dan berakhir rusuh. “Konggres telah dilarang,” ujar juru bicara Kepolisian Jerman.

Juru bicara tersebut mengatakan keamanan public sangat dipertaruhkan, setelah polisi sempat bentrok dengan sayap kiri yang membanjiri pusat kota untuk menentang konggres. Polisi juga mengungkapkan jika beberapa petugas telah terkena sasaran pendemo yang melemparbatu.

Khusus untuk pengamanan konggres ini, sejumlah 3000 polisi didatangkan dan sebagian kota disegel oleh oleh otoritas demi kepentingan protes damai terhadap konggres. Polisi mengatakan 40.000 orang, turun ke jalan untuk aksi penolakan itu.

Pelarangan polisi akhirnya membuat pendemo merasa senang. “Ini kemenangan bagi kota Cologne dan kemenangan bagi kekuatan demokrasi di kota ini,” ujar Mayor Schramma kepada kantor berita DPA. 

Menghadapi keputusan pelarangan giliran protes muncul dari golongan sayap kanan., Salah seorang anggota Pro Koeln pun berkata "Ini sangat diktator”. Andreas Molzer, anggota dari Parlemen Eropa dan Grup ultra Kanan Austria yang mendatangi konggres menyebut pelarangan sebagai “skandal anti demokrasi” 

Meski sudah resmi dilarang, Pro-Koeln masih mengharapkan 1,500 orang akan datang pada konggres hari Sabtu di pusat kota untuk membahas penentangan masjid dan invasi imigran ke wilayah Eropa. 

Meskipun fakta jika Islam di Eropa adalah agama kedua, Muslim Eropa sering menghadapi propaganda para ultra-kanan yang mengklaim keberadaan masjid adalah tanda “Islamisasi” Eropa. 

Armin Laschet, Menteri untuk Minoritas di North Rhine-Westphalia state, mengatakan pada surat kabar Tagesspiegel, jika itu pertama kalinya seluruh anggota kota di Jerman, bangkit bersama untuk melindungi warga Muslimnya.  

Jerman kini menjadi tempat tinggal bagi sekitar 3,2 juta Muslim, negara di Eropa dengan populasi Muslim terbesar kedua setelah Perancis. /it

foto : sejumlah simpatisan pro ultra kanan saat kongres anti-Islam di Cologne/thelocal.com