Penulis : Yunanto Wiji Utomo | Jumat, 19 April 2013 | 12:23 WIB
KOMPAS.COM — Ikan coelacanth adalah ikan purba yang pernah ditemukan di perairan Sulawesi, Indonesia. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa ikan ini berevolusi sangat lambat, yang membantu ilmuwan menguraikan proses evolusi hewan darat.
Dalam evolusi, dipercaya bahwa hewan-hewan darat berevolusi dari lautan. Kaki pada hewan darat berkembang dari adaptasi hewan laut yang perlahan bermigrasi ke darat. Evolusi menciptakan hewan yang disebut tetrapoda, mempunyai empat alat kaki atau alat gerak.
Dalam publikasi di jurnal Nature, Kamis (18/4/2013), ilmuwan menyatakan keberhasilan mengurai gen ikan coelacanth. Genom coelacanth menyimpan tiga miliar "pesan" kode DNA, yang membuatnya seukuran dengan manusia.
"Kami menemukan bahwa secara umum gen coelacanth berevolusi lebih lambat dari seluruh jenis ikan dan hewan bertulang belakang di daratan," kata Jessica Alfoeldi, ilmuwan dari Broad Institute, Massachusetts Institute of Technology, seperti dikutip AFP, Rabu (17/4/2013).
National Geographic, Kamis, memberitakan bahwa coelacanth hidup di tempat yang relatif tak mengalami perubahan dalam jutaan tahun terakhir. Hal itulah yang menbuat evolusi coelacanth lambat.
Coelacanth hidup di kedalaman 700 meter di bawah permukaan laut. Ukuran hewan ini bisa mencapai 2 meter. Hewan ini sebelumnya diduga telah punah 65-70 juta tahun lalu hingga akhirnya ditemukan lagi di Afrika pada tahun 1938 dan Indonesia pada tahun 2000-an. Kini, ditemukan 300-an coelacanth yang tersebar di beberapa wilayah.
Salah satu yang fakta tentang coelacanth yang menarik perhatian adalah sirip yang berbentuk lobus. Ada spekulasi bahwa coelacanth adalah salah satu ikan yang punya alat gerak pendek dan gemuk yang kemudian membantu hewan-hewan laut bermigrasi ke darat.
Studi terbaru menemukan bahwa kerabat terdekat coelacanth adalah ikan air tawar yang ditemukan di Australia dan Afrika, disebut lungfish. Sementara fosil coelacanth tertua yang berhasil diidentifikasi sendiri berumur 375 juta tahun.
Menurut ilmuwan, coelacanth membantu memecahkan misteri evolusi hewan darat. Dari studi genetik coelacanth, bisa dilihat gen yang punah dan muncul dalam evolusi hewan darat. Evolusi dari laut ke darat bukan hal mudah. Perubahan harus terjadi, seperti kekebalan tubuh serta kemampuan untuk mendeteksi molekul di udara.
Coelacanth
KOMPAS.COM — Ikan coelacanth adalah ikan purba yang pernah ditemukan di perairan Sulawesi, Indonesia. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa ikan ini berevolusi sangat lambat, yang membantu ilmuwan menguraikan proses evolusi hewan darat.
Dalam evolusi, dipercaya bahwa hewan-hewan darat berevolusi dari lautan. Kaki pada hewan darat berkembang dari adaptasi hewan laut yang perlahan bermigrasi ke darat. Evolusi menciptakan hewan yang disebut tetrapoda, mempunyai empat alat kaki atau alat gerak.
Dalam publikasi di jurnal Nature, Kamis (18/4/2013), ilmuwan menyatakan keberhasilan mengurai gen ikan coelacanth. Genom coelacanth menyimpan tiga miliar "pesan" kode DNA, yang membuatnya seukuran dengan manusia.
"Kami menemukan bahwa secara umum gen coelacanth berevolusi lebih lambat dari seluruh jenis ikan dan hewan bertulang belakang di daratan," kata Jessica Alfoeldi, ilmuwan dari Broad Institute, Massachusetts Institute of Technology, seperti dikutip AFP, Rabu (17/4/2013).
National Geographic, Kamis, memberitakan bahwa coelacanth hidup di tempat yang relatif tak mengalami perubahan dalam jutaan tahun terakhir. Hal itulah yang menbuat evolusi coelacanth lambat.
Coelacanth hidup di kedalaman 700 meter di bawah permukaan laut. Ukuran hewan ini bisa mencapai 2 meter. Hewan ini sebelumnya diduga telah punah 65-70 juta tahun lalu hingga akhirnya ditemukan lagi di Afrika pada tahun 1938 dan Indonesia pada tahun 2000-an. Kini, ditemukan 300-an coelacanth yang tersebar di beberapa wilayah.
Salah satu yang fakta tentang coelacanth yang menarik perhatian adalah sirip yang berbentuk lobus. Ada spekulasi bahwa coelacanth adalah salah satu ikan yang punya alat gerak pendek dan gemuk yang kemudian membantu hewan-hewan laut bermigrasi ke darat.
Studi terbaru menemukan bahwa kerabat terdekat coelacanth adalah ikan air tawar yang ditemukan di Australia dan Afrika, disebut lungfish. Sementara fosil coelacanth tertua yang berhasil diidentifikasi sendiri berumur 375 juta tahun.
Menurut ilmuwan, coelacanth membantu memecahkan misteri evolusi hewan darat. Dari studi genetik coelacanth, bisa dilihat gen yang punah dan muncul dalam evolusi hewan darat. Evolusi dari laut ke darat bukan hal mudah. Perubahan harus terjadi, seperti kekebalan tubuh serta kemampuan untuk mendeteksi molekul di udara.
Sumber :AFP, National Geographic
Editor : yunan