Sabtu, 21 Juni 2008

Amerika Serikat

Yang Sudah Maju Saja Kurang, Apalagi...


/ Kompas Images
Metrobus- di Miami-Dade, Florida, Amerika Serikat, terasa nyaman dan aman.




Sabtu, 21 Juni 2008 | 03:00 WIB

Korano Nicolash LMS

Transportasi di Miami-Dade, salah satu kota besar di Negara Bagian Florida, Amerika Serikat, jauh lebih maju bila dibandingkan dengan Jakarta, misalnya. Tetapi, kalau dibandingkan dengan beberapa negara bagian lainnya di Negeri Paman Sam, masih saja muncul banyak keluhan karena sebagian warganya tetap dihantui dengan penyakit kota besar, kemacetan.

Miami ini sudah memiliki beberapa moda transportasi darat untuk angkutan massal, mulai dari metrorail, metromover, metrobus, hingga sistem paratransit. Tetapi, tetap saja jalan-jalan di Miami-Dade macet, kata Gundula Schtake, warga Miami-Dade, yang memiliki garis keturunan dari Jerman.

Memang kemacetan yang terjadi di kota yang menjadi salah satu tujuan wisatawan mancanegara itu hanya pada waktu-waktu tertentu. ”Bagi pendatang seperti Anda mungkin senang berada di sini. Tetapi, kami yang setiap hari hidup di kota ini rasanya ya setiap hari didera kemacetan, khususnya pada jam-jam warga mulai beraktivitas ke tempat kerja masing-masing atau ketika kami harus kembali ke kediaman masing-masing,” ujar Gundula.

Lama kemacetan di jalan-jalan di Miami-Dade memang tidak sampai hitungan jam seperti di Jakarta. ”Sebab, bila jalan tersendat hingga 15 menit saja, itu sudah sangat lama menurut saya,” tambah Gundula yang memiliki sapaan akrab Gundi.

Gundula menambahkan, sistem transportasi di Miami-Dade bila dibandingkan dengan sistem transportasi di beberapa kota lainnya di negara bagian Amerika Serikat masih tertinggal. ”Lihat saja seperti di Washington DC. Kalau Anda pernah pergi ke sana, di sana itu untuk metrorail-nya saja ada beberapa warna (jurusan),” kata Gundi yang pekerjaannya mengorganisaasi rencana perjalanan ke Amerika Serikat ataupun ke luar negeri.

Lima metrorail di Washington DC yang membuat para penikmat jasa angkutan umum bisa berkeliling kota dari utara ke selatan, timur-barat, timur laut-tenggara. ”Pokoknya ke mana pun kita hendak pergi, cukup meluangkan waktu dua atau tiga menit untuk mempelajari tujuan dan rute metrorail, tidak lama kemudian Anda sudah bisa tiba di tempat tujuan anda,” tuturnya.

Tahun 1960-an
Seperti sistem transportasi di Washington DC dan kota-kota besar lainnya, di Miami pun ada hubungan antara moda angkutan metrorail dan metrobus atau dengan metromover. Beragam moda transportasi itu memang disediakan Pemerintah Kota Miami-Dade untuk meningkatkan mobilitas warganya tanpa perlu mengeluarkan uang lagi.

Sistem transportasi di Miami-Dade telah dirancang sejak tahun 1960. Dengan kata lain, pengembangan kota tersebut mengikuti perencanaan yang sudah ditetapkan sejak tahun itu. Pemerintah Mimia-Dade juga menyediakan berbagai kemudahan dengan menyediakan tempat parkir yang besar di sejumlah lokasi yang menjadi pusat pertemuan antara metrobus, metrorail, dan metromover.

Dengan begitu, pengguna jasa angkutan yang tidak diburu waktu bisa lebih irit tenaga, bahan bakar minyak, hingga menghindari tekanan psikologis berupa stres karena mengendarai kendaraan sendiri yang dihadang kemacetan. ”Dengan memarkir kendaraannya di tempat koneksitas yang terdekat dari rumahnya, mereka tinggal menggunakan moda kendaraan umum yang ada.” kata Reinhard Henunk, seorang warga Miami-Dade yang bekerja di salah satu hotel di kota tersebut.

Memang sekali parkir di tempat parkir yang disediakan dipungut bayaran 4 dollar AS atau sekitar Rp 36.000. Tetapi, itu sudah langsung untuk satu hari. ”Tetapi, kalau kita memberi pas bulanan, kita hanya kena 6,25 dollar AS (sekitar Rp 55.250). Jadi, sangat-sangat irit,” tambahnya.

Sementara itu, tarif metrorail dan metrobus hanya sekitar 1,50 dollar AS (sekitar Rp 13.500). Hanya, kalau menggunakan metrobus express sedikit lebih mahal karena mencapai 1,85 dollar AS atau sekitar Rp 16.650. Khusus untuk para penyandang cacat dan pelajar, selain penumpang yang berusia 1 hingga 12 tahun, mereka hanya dikenai separuh dari tarif yang telah ditetapkan.

Fasilitas istimewa juga diberikan kepada setiap warga negara yang sudah mencapai usia lebih dari 65 tahun dan para veteran. ”Sebab, mereka itu tidak perlu membayar bila menggunakan fasilitas angkutan umum. Cukup menunjukkan kartu jaminan sosial bagi mereka yang usia lebih dari 65 tahun atau menunjukkan patriot passport bagi para veteran,” kisah Reinhard.

Bagi warga catat, Pemerintah Kota Miami-Dade juga menyediakan sistem angkutan antar hingga ke alamat, yakni paratransit atau lebih dikenal dengan sebutan STS. Mungkin karena langsung di antar ke alamat tujuan sehingga setiap penggunanya dikenai biaya sebesar 2,50 dollar AS (Rp 22.500) untuk satu kali perjalanan.

Karena di Negara Bagian kadang terjadi serangan angin topan, yang kerap menerpa ke sejumlah kota di wilayah tersebut, maka metrorail, metrobus, metromover, hingga paratransit kadang-kadang juga bisa berhenti beroperasi. Itu pun bila embusan anginnya mencapai kecepatan tertentu, yang dianggap Pemerintah Kota Miami-Dade dapat membahayakan warganya.

Hal itu pun biasanya tidak akan terjadi secara mendadak. Sebab kini, melalui perangkat peramal cuaca yang jauh lebih peka, membuat Pemerintah Kota Miami-Dade akan menyampaikan hal tersebut biasanya tiga hari sebelum angin topan mengamuk.

Ya, sampai pada masalah seperti itu pun mendapat perhatian dari Pemerintah Kota Miami-Dade. Meski sudah jauh lebih baik, tetap saja masih ada warga Miami-Dade yang mengeluh. Bagaimana dengan sistem angkutan Jakarta yang tiap saat, bukan setiap hari, terus mendera warganya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar