Senin, 09 Juni 2008

Jual Indosat, Temasek Untung Besar


KOMPAS/ LUCKY PRANSISKA
Karyawan Indosat memantau jaringan komunikasi di ruang Single Network Operation Center (SNOC), Gedung Pusat Indosat, Jakarta, Jumat (5/10). Pengawasan tersebut untuk mengantisipasi kenaikan frekuensi komunikasi pelanggan Indosat yang mencapai 21,5 juta selama puasa dan Lebaran




Senin, 9 Juni 2008 | 06:04 WIB

JAKARTA,SENIN - Dari pada membayar kepada pemerintah Indonesia, Temasek Holding Pte Ltd, memilih untuk menjual kepemilikan sahamnya di Indosat Tbk. Pada Jumat (6/6) lalu, 40,8 persen saham Indosat Tbk milik Asia Mobile Holding Pte Ltd (AMH) diakuisisi Qatar Telecom (Qtel) senilai 2,4 miliar dollar Singapura atau 1,8 miliar dollar AS (Rp 16,8 triliun dengan kurs Rp 9.300)

Kesepakatan akuisisi itu disampaikan dalam pernyataaan bersama Qtel dengan Singapore Technologies Telemedia Pte Ltd (STT) sebagai induk perusahaan AMH dalam siaran pers yang diterima Kompas.com. Dengan demikian, STT yang pada tahun 2002 memenangi divestasi 41,94 persen saham Pemerintah Indonesia di Indosat senilai Rp 5,62 triliun (Rp 12.950 per saham), menangguk untung hampir tiga kali lipat.

Sebelumnya Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang dikuatkan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memutuskan Temasek Holding Pte Ltd, yang terdiri atas perusahaan-perusahaan: Singapore Technologies Telemedia Pte Ltd, STT Communications Limited, Asia Mobile Holding Company Pte Ltd, Asia Mobile Holdings Pte Ltd, Indonesia Communication Limited, Indonesia Communication Pte Ltd, Singapore Telecommunications Ltd, dan Singapore Telecom Mobile Pte Ltd, telah melanggar Pasal 27 huruf (a) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

Temasek dan sejumlah perusahaannya tersebut diperintahkan membayar denda masing- masing Rp 15 miliar ke kas negara. Mereka juga diperintahkan untuk menghentikan kepemilikan saham di Telkomsel atau Indosat dengan cara melepas saham di salah satu perusahaan tersebut atau mengurangi saham hingga 50 persen di Telkomsel dan Indosat dalam 12 bulan.

Qtel sendiri merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi dengan pertumbuhan cepat di Timur Tengah, sementara STT yang merupakan bagian dari BUMN Singapura, Temasek, merupakan perusahaan komunikasi dan informasi Singapura yang beroperasi di Asia Pasifik, Amerika, dan Eropa

Chairman Grup Qtel Sheikh Abdullah Al Thani menyatakan, pihaknya sangat gembira untuk memperkuat kepemilikan saham strategisnya di Indosat serta menunjukkan komitmen Qtel terhadap Indonesia. "Dengan transaksi ini, Qtel akan melayani 44 juta pelanggan di 16 negara. Kami siap bekerja sama dengan manajemen dan karyawan Indosat, serta menghargai kinerja mereka yang sangat baik," sebutnya.

EDJ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar