Bahasa Indonesia, Basa Sunda, Bahasa Asing, Kamus, Fotografi, Sejarah, Budaya, Dongeng, Teknologi, Kesehatan, Hukum dan Kriminal, Konservasi, Kuliner, Pembangunan, Krisis, Tokoh, Olahraga, Pertanian, Perkebunan, Perikanan, dan Jalan-Jalan. (Indonesian Language, Sundanese Language, Foreign Languages, Dictionary, Photography, History, Culture, Story, Technology, Healthy, Law and Criminal, Conservation, Development, Crisis, Figure, Sports, Agriculture, Plantation, Fishery, and Travelling)
Kamis, 19 Juni 2008
Masih Ada "Planet X" Setelah Pluto
JAKARTA, KAMIS - Sebuah planet padat yang dilapisi es mungkin ada di orbit yang lebih jauh dari Pluto. Bisa jadi ukurannya juga lebih besar.
Mengapa baru kemungkinan? Sebab, planet tersebut belum ditemukan sejauh ini dan baru prediksi berdasarkan model komputer. Model tersebut makin menguatkan hipotesis mengenai Planet X yang pernah diajukan sejumlah pakar maupun muncul di film-film fiksi ilmiah.
"Meskipun pencarian planet-planet lain di tata surya sudah lama dilakukan, belum tentu semuanya terungkap," ujar Patryk Lykawka, peneliti dari Universitas Kobe, Jepang. Ia dan koleganya Tadashi Mukai melaporkan hasil penelitian tersebut dalam Astrophysical Journal edisi terbaru.
Jika perkiraan ini benar, objek yang terletak di kawasan Sabuk Kuiper ini secara teknis tidak disebut planet. sesuai definisi baru yang ditetepkan Himpunan Astronomi Internasional atau International Astronomical Union (IAU) ia disebut plutoid, atau objek bulat padat setelah Neptunus.
Objek-objek di Kuiper Belt memang memiliki karakteristik yang tidak dapat dijelaskan dengan model tata surya standar. Salah satunya, selisih jarak orbit rata-rata yang sangat jauh.
Contoh paling terkenal adalah Sedna, yang berada tiga kali lebih jauh daripada Pluto. Sedna membutuhkan 12.000 tahun untuk mengelilingi Matahari satu kali dan jarak orbitnya antara 80 hingga 100 unit astronomi (sati unit astronomi sebanding dengan jarak Bumi-Matahari).
Dari keunikan ini, model memprediksi kemungkinan objek sebesar Bumi ada di Sabuk Kuiper dengan orbit antara 100-200 unit astronomi. Namun, kemungkinannya hanya antara 30-70 persen.
"Kami masih menyisir hingga ujung tata surya, dan saya berharap banyak hal mengejutkan dari survei yang lebih mendalam," ujar Mark Sykes, direktur Institut Sains Planet-planet di Arizona menanggapi pendapat tersebut.
Ia mengatakan, pada jarak tersebut ada kemungkinan air namun dipastikan dalam kondisi beku. Meski tak mustahil ada samudera di bawah permukaannya seperti pada Titan dan Enceladus, dua bulannya Planet Saturnus.
WAH Sumber : SPACE.COM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar