AMERICAN CHEMICAL SOCIETY
Seperti inilah rupa kertas yang superkuat itu. Kekuatannya itu akibat ukuran seratnya yang sangat kecil.
Seperti inilah rupa kertas yang superkuat itu. Kekuatannya itu akibat ukuran seratnya yang sangat kecil.
JAKARTA, KAMIS – Logikanya, kertas lebih rentan dibandingkan logam seperti besi. Namun para peneliti di Royal Institute of Technology di Stockholm mengembangkan teknologi yang membalikkan kenyataan tersebut. Mereka menciptakan kertas yang kekuatan tensile-nya 1,6x lebih kuat dibandingkan besi.
Tidak ada yang aneh pada bahan baku kertas superkuat tersebut. Bahan bakunya sama dengan kertas biasa, yakni pulp. Namun pemrosesan khusus membuat kekuatan tensile-nya bisa mencapai 214 MPa, mengalahkan besi (130 MPa) dan kertas heavy duti (103 MPa). Kekuatan tensile digunakan untuk membantu mengukur daya tahan materi terhadap tindakan menyobek dan berapa besar beban yang bisa ditahannya.
Kertas baru ini terbentuk rajutan selulosa yang berukuran nano. Selulosa, polimer kristalin dari glukosa, adalah pembentuk dinding-dinding sel dan yang membuat tanaman menjadi kaku (rigid). Pada skala nano, kekuatan serat-serta selulosa mengalahkan besi baja dan gelas yang cenderung retak di bawah tekanan yang kuat. Sementara itu kertas komersial biasa memiliki kekuatan tensile hanya 30 MPa.
Untuk membuat kertas superkuat ini, para peneliti terlebih dulu membuat serat-serta selulosa yang superkecil. Enzim dan kocokan mekanis digunakan untuk memecahkan serat-serat selulosa sampai berukuran 1/1000ukuran aslinya. Setelah itu ditambahkanlah carboxymethanol, yang melapisi serat-serat dalam grup-grup carbonyl. Grup-grup ini menghasilkan ikatan hidrogen, yang semakin memperkuat material tersebut.
Sayangnya kertas superkuat ini tetap saja tidak bisa dijadikan bahan pembuat notebook misalnya. Sebab seperti halnya kertas biasa, kertas superkuat ini bisa terbakar, dan panasnya batere dalam notebook mungkin menimbulkan masalah.
Wiwiek Juwono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar