Selasa, 24 Juni 2008

"T" Fuad, dari Medan Menggapai Yahoo!





Oleh Amir Sodikin

Selama telepon seluler yang mendukung aplikasi internet mendapat sinyal, maka jangan khawatir tersesat atau bingung kalau tak tahu daerah itu. Yahoo! oneSearch, yang kini pasarnya sedang dikelola orang Medan, telah memikirkan fasilitas pencarian untuk telepon seluler secara mudah.

Dengan mengetikkan kata sederhana, misalnya ”Bandung”, pada situs www.yahoo.com (yang otomatis akan masuk ke halaman Yahoo! Indonesia) dan kemudian klik tombol oneSearch, akan keluar perkiraan cuaca di Bandung, foto-foto panorama dari Flickr, dan situs-situs yang memuat informasi soal Bandung.

Yahoo oneSearch kemudian menjadi andalan pencarian internet menggunakan telepon seluler (ponsel). Di balik kesuksesan Yahoo! Mobile, tak banyak yang tahu bahwa sukses itu berasal dari salah satu anak bangsa: Turochas Fuad (30) atau akrab dipanggil Mr T (dibaca ti, seperti pengucapan T dalam bahasa Inggris).

Dia adalah orang Medan yang kini menjadi Head of Mobile, South East Asia Yahoo! Connected Life, Asia Pacific. Jabatan baru itu dia sandang sejak awal 2008. Jabatan ini mengantar dia mendekati kampung halamannya.

”Sekarang saya berkantor di Singapura, jadi makin dekat dengan Indonesia,” katanya.

Sebelumnya, hampir 20 tahun dia tinggal di Amerika Serikat (AS) untuk meniti karier. Jabatan sebelumnya adalah mengelola Yahoo! Music di AS yang juga menjadi sukses besar Yahoo! di segmen musik online.

Kisah hidup T seperti mimpi anak-anak muda Asia yang menggilai teknologi informasi umumnya: pergi ke AS, mengadu nasib di Silicon Valley, San Francisco. Jalan hidup T juga seperti itu, Silicon Valley telah dilaluinya dan kini dia mengelola Yahoo! Mobile.

Dididik ala Medan

Masa kanak-kanak T dihabiskan di Medan, Sumatera Utara. Anak pasangan Taufiq Fuad dan Simonetti Tjiaw ini sejak kecil mendapatkan pelajaran yang dianggap T sangat bermanfaat dalam karier nya.

”Untuk bisa sukses, harus bekerja tekun dan terarah. Orangtua saya merupakan pengajar yang baik untuk kerja keras. Mereka lebih mengajarkan saya soal passion dan cinta, bukan sekadar soal uang,” katanya.

T masih ingat bagaimana dia melewatkan masa kanak-kanak di Medan dan bersekolah di SD Budi Murni, Medan. ”Setelah SD, saya ke Singapura sekaligus memperdalam bahasa Inggris,” katanya.

Dia melanjutkan SMP dan SMA di Anglo Chinese School, Singapura. Lulus SMA, T pergi ke Texas, AS. Ia kuliah manajemen sistem informasi di University of Texas. T akhirnya mendapatkan gelar itu pada usia 19 tahun.

”Di Texas saya lebih mendalami urusan bisnis dan komputer. Sebenarnya saya lebih memiliki dasar-dasar bisnis daripada ilmu komputer. Pada masa saya, internet belum booming,” katanya mengenang.

Setelah lulus tahun 2001, bersama rekan bisnisnya, Francois Dumas, ia mendirikan perusahaan sekaligus menjadi President WUF Networks, perusahaan software pengembangan solusi konvergensi.

”WUF fokusnya pada bisnis konsumer, salah satunya mobile internet. Selama tiga tahun kami membangun perusahaan itu, mencakup berbagai teknologi, dari telepon seluler hingga peralatan rumah,” kata T.

”Saat bersamaan, Yahoo! sedang mencari software untuk mengembangkan content di telepon seluler,” kenangnya.

Yahoo! tertarik dan Desember 2004 resmi mengakuisisi WUF. T diserahi tanggung jawab sebagai Director Business Development Mobile Music Yahoo! Inc yang berbasis di AS.

Sebelumnya T sempat menjadi konsultan teknologi informasi di Silicon Valley. Ia juga pernah di Sun Mycrosystem sebagai Manager E-Commerce sekitar lima tahun.

Kejeliannya menangkap peluang membuat dia dipercaya mengelola Yahoo! Mobile Asia Tenggara. Dia bertanggung jawab di enam negara, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Indonesia, dan Vietnam.

Bisnis ”mobile”

Kata T, bisnis mobile amat cerah dan membutuhkan kerja sama berbagai pihak. ”Jika ditotal, di dunia ada sekitar 60 juta pengguna PC dan 120 juta pengguna handphone, ini peluang bisnis,” katanya.

”Karena itu, kami percaya bisnis mobile ini. oneSearch dan Yahoo! Go, Yahoo! Answer, dan juga Yahoo!Messenger merupakan produk populer Yahoo! saat ini,” lanjutnya.

Untuk oneSearch, Yahoo! mengaku sudah bekerja sama dengan operator telepon seluler seperti Telkomsel, Indosat, XL, dan Three. Yahoo! juga memperluas pasar dengan ikut mendukung software kode terbuka (opensource).

”Yahoo! menyediakan kode terbuka untuk bisa dikembangkan developer lain guna memperluas segmen produk. Kita punya widget platform yang siap dikembangkan di berbagai platform dan berbagai perangkat,” katanya.

Di bidang berita, Yahoo! menjalin kerja sama dengan banyak pihak untuk mengisi local content atau berita-berita lokal.

”Local content sudah digarap, untuk Indonesia juga sudah online. Sekarang ini lokalitas penting, termasuk berita-berita Indonesia yang berbahasa Indonesia.” katanya.

Sebagai pengelola Yahoo! Mobile, T menargetkan Yahoo! akan menjadi starting point untuk setiap perangkat mobile. Artinya, setiap aktivitas internet menggunakan handphone, T berharap pengguna langsung membuka Yahoo! untuk memulainya.

Di bidang layanan video, ke depannya akan terhubung ke Flickr yang selama ini hanya untuk foto. Menanggapi isu penyalahgunaan hak cipta pada foto, audio, dan video, dia mengatakan pihaknya sudah mengantisipasinya. ”Kerja sama dengan banyak partner akan mengatasi ini,” katanya.

”Di bidang iklan, kami masih menjadi penampil iklan terbesar di mobile dan PC. Ini memang bisnis baru, Yahoo! tidak bisa bekerja sendiri, kita butuh partner.”

Sejak diluncurkan Agustus 2007, Yahoo! oneSearch telah menjadi produk unggulan dan mampu meningkatkan lalu lintas mobile internet hingga 770 persen.

”Itu berarti juga keuntungan bagi provider telepon seluler,” katanya.

Yahoo! juga membentuk jejaring sosial melalui Yahoo! Answer. ”Produk ini terbilang baru, tapi sudah menarik banyak perhatian. Melibatkan pengunjung untuk berpartisipasi dalam tanya jawab dan bisa dijawab para pengguna dari berbagai negara,” katanya.

Setelah merapat ke Singapura, apa ada rencana Yahoo! buka kantor di Jakarta?

”Jika berkantor di Jakarta, saya makin senang. Selama ini setiap minggu saya berusaha pulang ke Indonesia sekadar menikmati makanannya,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar