AP Photo / Kompas Images
Wan Azizah, istri dari tokoh oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, dalam sebuah jumpa wartawan di sebuah hotel di Shah Alam, Kuala Lumpur, Minggu (29/6), memperlihatkan gambar di telepon selulernya seorang staf pria Anwar yang mengaku pernah disodomi Anwar. Polisi Malaysia kemarin mulai melakukan penyelidikan atas tuduhan yang bisa menyeret Anwar ke penjara sebagaimana tuduhan serupa pada satu dekade lalu. Anwar membantah semua tuduhan ini.
Senin, 30 Juni 2008 | 03:00 WIB
kuala lumpur, minggu - Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim, Minggu (29/6), berlindung di Kedutaan Besar Turki di Kuala Lumpur karena alasan keamanan. Anwar yang karier politiknya kembali bersinar setelah kemenangan oposisi dituduh melakukan sodomi dan diancam akan dibunuh.
”Ia berada di sana untuk berlindung, tetapi ia tidak mengajukan suaka politik,” ujar Tian Chua, Juru Bicara Partai Keadilan Rakyat (PKR) yang dipimpin istri Anwar, Wan Azizah Ismail.
Pada jumpa pers, kemarin, Wan Azizah menjelaskan, ancaman-ancaman pembunuhan diterima Anwar kurang dari sehari setelah seorang pembantu Anwar, Saiful Bahari, menyampaikan pengaduan kepada polisi bahwa ia telah disodomi oleh mantan wakil perdana menteri tersebut.
Ketua PKR itu menambahkan, partainya telah mengeluarkan gambar-gambar yang menunjukkan Bahari dengan beberapa menteri kabinet dan pejabat-pejabat tinggi pemerintahan, yang dinilai sebagai bukti upaya pembunuhan politik terhadap Anwar Ibrahim. ”Ini adalah konspirasi politik kedua. Ini adalah pembunuhan politik terhadap suami saya,” ujar Wan Azizah.
Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi membantah adanya konspirasi pemerintah ataupun Barisan Nasional terhadap Anwar.
”Barisan Nasional tidak punya maksud untuk membuat hidupnya semakin sulit atau melecehkan dirinya. Tidak ada maksud seperti itu,” kata Abdullah kepada wartawan di ibu kota Putrajaya, seusai peluncuran sebuah proyek lingkungan.
”Saya yakin, bahkan teman saya, seperti Najib (Tun Razak, Wakil PM Malaysia), tidak punya maksud untuk melakukan hal seperti itu terhadap dirinya,” tutur Abdullah Badawi.
PM Malaysia itu menyerahkan sepenuhnya kepada polisi untuk menyelidiki kebenaran tuduhan sodomi yang dilakukan Anwar.
”Polisilah yang harus melakukan tindakan selayaknya. Karena pengaduan telah disampaikan, polisi harus menyelidiki apakah tuduhan itu benar atau sebaliknya,” kata Abdullah sebagaimana dikutip Bernama.
Anwar sendiri telah membantah tuduhan sodomi itu dan menganggap hal itu sebagai upaya pemerintah untuk mendiskreditkan dirinya. ”Laporan kepada polisi mengenai saya sepenuhnya dibuat-buat,” kata Anwar dalam pernyataan tertulisnya yang dibacakan oleh pengacaranya.
Pemerintahan baru
Belum lama ini Anwar mengungkapkan, dirinya telah mendapatkan cukup dukungan dari koalisi anggota-anggota parlemen untuk membentuk sebuah pemerintahan baru pada September. Hal itu memicu kekhawatiran akan terjadinya pergeseran berbagai kebijakan dan mencemaskan para investor.
Anwar juga berjanji akan segera meninjau kembali kontrak-kontrak pembagian produksi minyak, menurunkan harga bahan bakar, memperkenalkan upah minimum, serta mendistribusikan pendapatan yang melimpah dari minyak kepada kaum miskin dan mereka yang membutuhkannya.
Polisi diperkirakan akan menanyai Anwar, Senin (30/6). Sumber-sumber The Star menyebutkan, polisi masih menunggu laporan medis dari rumah sakit sebelum memulai penyidikan.
Juru bicara Polisi Federal Mohd Bakri Zinin mengatakan, polisi akan melakukan penyelidikan yang adil dan menyeluruh terhadap tuduhan sodomi itu.
Tokoh Partai Aksi Demokrasi, salah satu partai oposisi kuat Malaysia, Lim Kit Siang, dalam blog-nya, Minggu, mengatakan telah berbicara dengan Anwar melalui telepon dan mengungkapkan bahwa Anwar memperkirakan akan ada hal lebih buruk terjadi terhadap dirinya.
”SMS dan panggilan telepon berseliweran sekitar tindakan polisi terhadap Anwar Ibrahim. Saya telah berbicara dengan Anwar melalui telepon dan ia memperkirakan akan ada hal lain yang lebih buruk,” kata Lim.
Anwar dan saudara angkatnya, Sukma Darmawan, dinyatakan bersalah oleh Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur pada 8 Agustus 2000 lalu telah melakukan sodomi terhadap mantan sopir keluarga mereka, Azizan Abu Bakar, di Apartemen Sukma, Tivoli Villa, Bangsar, awal 1993.
Anwar kemudian dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara, sedangkan Sukma dijatuhi enam tahun dan hukuman cambuk empat kali. Akan tetapi, pada tahun 2004 Anwar dibebaskan setelah Pengadilan Federal membatalkan dakwaan sodomi Anwar.
Pejabat PKR Azmin Ali menjelaskan, Anwar berlindung di Kedutaan Turki karena menerima beberapa ancaman pembunuhan dan khawatir ia akan langsung ditangkap polisi.
”Duta Besar Turki setuju untuk memastikan keselamatannya,” kata Azmin Ali.
Akan tetapi, sejauh ini tidak ada penjelasan dan pejabat-pejabat Kedutaan Turki mengenai keberadaan Anwar tersebut.
Lebih dari 50 pendukung Anwar berkumpul di luar Kedubes Turki untuk memberikan dukungan. Polisi kemudian menutup jalan-jalan di sekitar Kedutaan Turki itu untuk alasan keamanan. (AP/AFP/Reuters/OKI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar