KOMPAS.COM/ATI KAMIL
Grup Efek Rumah Kaca, bersama seorang pemusik jalanan (mengenakan t-shirt oranye) yang menggemari mereka, dalam acara Kompas.com Music Corner.
JAKARTA, JUMAT - Berhubung grup Efek Rumah Kaca (ERK) masuk ke industri musik lewat label rekaman musik indie, distribusi dan promosi album pertama mereka, yang juga berjudul Efek Rumah Kaca (2007), tidak sebesar band-band lain yang bernaung di bawah major label. Meskipun demikian, ternyata single pertama ERK, Cinta Melulu, dikenal sampai ke kalangan pemusik jalanan atau pengamen.
Seorang pemusik jalanan, Noel (22), menjadi salah seorang peserta kuis yang dilemparkan oleh ERK ketika band tersebut manggung di acara Kompas.com Music Corner, Kamis (5/6) sore, di Toko Buku Gramedia Matraman, Jakarta Pusat.
Dari obrolan di atas pentas terungkap bahwa lelaki yang tinggal di Kalideres, Jakarta Barat, itu sering membawakan lagu Cinta Melulu ketika mengamen dengan menyanyi dan bermain ukulele dari bis ke bis jurusan-jurusan Cengkareng, Grogol, Slipi, dan Cawang. Ketika ditantang oleh para personel ERK--Cholil (vokal dan gitar), Adrian (bas), dan Akbar (drum)--untuk menyajikan Cinta melulu bareng ERK, Noel juga menyanggupinya. "Tadi aku habis ngamen. Terus, aku dikasih tahu temanku ada Efek Rumah Kaca di sini. Ini pertama kali aku nonton Efek Rumah Kaca," ceritanya kepada Kompas.com.
Kepada Kompas.com, ERK, yang dibentuk pada 2001 di Jakarta dan mendapat pengaruh musik utama dari British pop, mengaku kaget sekaligus senang ketika mengetahui bahwa ada lagu mereka yang diakrabi oleh pemusik jalanan. "Surprised, senang, bahkan pengamen juga mengapresiasi lagu itu," kata Akbar, yang bekerja sebagai session player untuk sejumlah grup musik lain yang main di kafe dan hotel. "Berarti, ada orang-orang yang berpikiran seperti kami," timpal Adrian, lulusan Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) bidang instrumentasi yang menjadi karyawan sebuah perusahaan bidang kalibrasi. "Apakah itu pertanda bahwa untuk berikutnya kami membutuhkan distribusi yang lebih bagus, lebih luas, untuk album kami yang berikut, perlu dicermati, mudah-mudahan begitu," sambung Cholil, yang ngantor sebagai akuntan. "Sampai saat ini, album Efek Rumah Kaca sudah terjual sekitar 4.000-5.000 copy. Mungkin itu angka penjualan tertinggi untuk Paviliun Records (label rekaman musik indie untuk album Efek Rumah Kaca)," imbuhnya.
Diterangkan oleh ERK, lirik Cinta Melulu merupakan protes mereka terhadap stagnasi yang terjadi dalam industri musik pop dalam negeri dewasa ini, berupa keseragaman lagu pop bertema cinta, khususnya soal perselingkuhan. "Kami enggak anti lagu cinta. Tapi, janganlah cinta melulu. Cinta juga luas, enggak cuma soal selingkuh. Ada banyak cara untuk bercerita tentang cinta," tutur Akbar. "Kami juga punya lagu-lagu cinta, tapi berbeda dari yang kebanyakan," tambahnya.
Dalam album Efek Rumah Kaca, memang ada lagu-lagu cinta. Jatuh Cinta Itu Biasa Saja mengandung pesan bahwa cinta yang biasa lebih sehat daripada cinta buta, sementara Bukan Lawan Jenis berkisah mengenai cinta pasangan sejenis.
Cinta Melulu didengar pertama kali oleh Noel dari sebuah siaran radio. Ia menyukai lagu tersebut karena, "Aku memang sudah muak dengan band-band kita sekarang, yang gitu-gitu saja, enggak jauh berbeda, dengan lagu-lagu cinta melulu."
Walaupun memilih grunge sebagai musik yang paling ditekuninya, Noel, yang membentuk tiga grup yang belum masuk industri musik ini menyukai Cinta Melulu. "Lagu itu simpel tapi dalam," ujar pria yang mengaku bahagia bisa main bareng ERK dan mendapat hadiah kuis berupa CD album Efek Rumah Kaca ini.
EH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar