Jumat, 06 Juni 2008

KF510

Tombol Sentuh Makin Berperasaan


KOMPAS/AW SUBARKAH / Kompas Images
Ponsel antigores LG KF510 ketika mengakses internet.



Jumat, 6 Juni 2008 | 03:00 WIB

Oleh AW Subarkah

Ketika jaringan ponsel belum siap melayani kecepatan tinggi (3G atau 3.5G), para vendor ponsel mencoba menyiasati produknya dengan memberikan sentuhan tambahan. Fitur ini lebih mencoba memahami perasaan penggunanya ketika mengoperasikan ponsel bukan seperti berhadapan dengan benda mati.

Masih ingat dengan ROKR E8? Ponsel musik buatan Motorola ini merupakan salah satu produk menarik yang bulan lalu ditinjau Kompas? Ini adalah salah satu upaya vendor besar menghadirkan sentuhan ”manusiawi” pada ponsel sebagai upaya semakin ”mendekatkan” pada kehidupan penggunanya.

Intinya pada tombol sentuh, bukan layar sentuh yang sudah umum digunakan pada gadget pada masa sekarang ini. Tapi yang fenomenal dari tombol sentuh adalah adanya sensor perasa buatan, dengan sentuhan ujung jari yang sangat peka sebagai alat peraba pada manusia itu sudah bisa mengaktifkan fungsi navigasi pada ponsel.

Sebenarnya pendekatan perasaan ini juga sudah merupakan fitur andalan bagi perusahaan LG Mobile dalam produk ponsel premium untuk bisnis GSM yang masih baru baginya. Masih ingat ponsel Chocolate, itulah awal dari tombol sentuh yang spesifik. Tombol hanya bisa berfungsi oleh sentuhan kulit manusia, bukan benda lain.

Selain memberikan kesan sepeka kulit manusia, sistem tombol sentuh juga berfungsi sebagai pengaman. Ketika berada di dalam tas ataupun saku, ponsel tidak teraktifkan oleh benda- benda lain yang menyinggungnya. Memang tidak mudah, bahkan gaung produk ciptaannya tidak sehebat ketika Apple mengeluarkan ponsel iPhone di pasaran Amerika Serikat.

Dengan sentuhan ibu jari pada tombol virtual di layarnya untuk mengoperasikan iPhone yang sekarang menjadi pembicaraan, mungkin juga membuat penasaran terhadap ponsel yang belum masuk pasaran resmi Indonesia itu. LG menandinginya dengan Prada, sebuah ponsel gaya bekerja sama dengan perusahaan mode Prada.

Masih ada sederetan produk seperti Shine dan Viewty yang sebenarnya bukan saja menonjolkan akses minimalis karena tombol sentuh tadi, tetapi sekaligus membentuk karakter perusahaan Korea itu sebagai produsen ponsel gaya.

Lalu setelah kemunculan ROKR E8 yang juga sedikitnya mengikis penasaran pada iPhone, kemudian LG kembali menampilkan ponsel gaya, KF510. Ponsel geser ini secara khusus dilengkapi dengan tombol kendali (navigasi) yang lebih mudah dioperasikan, dengan selera serupa dengan pendahulunya, Chocolate generasi pertama.

LG KF510

Untuk memfasilitasi tombol navigasi sentuh kali ini LG menerapkan teknologi Interactive Touch Lighting yang sangat sensitif terhadap sentuhan. Fungsi geser (sliding) dimanfaatkan untuk mengaktifkan tombol sentuh itu ketika dibuka (geser ke atas), sekaligus pada bodi bagian atas ini juga terdapat fungsi kamera digital 3 megapiksel dan selot memori eksternal microSD.

Aktivasi tombol ini masih ”dilindungi” dengan timer sehingga jika waktunya habis, tombol sentuh tidak akan berfungsi. Untuk mengaktifkan kembali, cukup dengan menyentuh atau menekan salah satu keypad mekanik yang ada di bawah tombol navigasi, yang terlindung manakala ponsel dalam keadaan tertutup.

Kelebihan dari tombol sentuh ini sekaligus dilengkapi dengan getaran yang terasa ketika salah satu tombol di bagian navigasi itu diaktifkan. Akan lebih nyaman (tidak berisik) jika suara clung disetel lemah atau bahkan mati sama sekali karena efek getar sudah bisa membuat ujung jari merasakan reaksi sentuhannya.

Efek sentuhan juga terlihat pada cahaya LED yang menandakan tombol navigasi mana yang disetuh atau diaktifkan. Memang akan lebih sempurna apabila efek cahaya LED dibuat lebih lembut bintik-bintik cahayanya dan tidak perlu terlalu terang untuk menghindari kesan ramai, untuk menambah kesan elegan pada ponsel yang tipisnya hanya 10,9 mm ini.

Produk yang sudah ada di pasaran Indonesia dengan harga kurang dari Rp 3 juta ini mengawali debutnya di pameran besar yang berlangsung dalam Mobile World Congress di Barcelona, Spanyol, pada 11 Februari 2008. Ponsel ini bisa digolongkan sebagai jenis ponsel menengah yang memang tidak mementingkan kecepatan akses, tetapi lebih pada tuntutan modis.

”Ponsel ini khusus dilengkapi dengan kaca antigores (tempered glass),” John Halim, Manager Marketing Produk (Mobile Communication Division) LG Electronics Indonesia (LGEIN) sambil menggores permukaan kaca dengan garpu ketika ditemui Kompas. Bahkan dia melemparkan ponsel itu ke lantai, tetapi tidak menimbulkan kerusakan dan ponsel masih tetap aktif. Bahan logam yang membalut seluruh permukaan membuat ponsel ini tahan benturan, termasuk jatuh dari ketinggian tertentu yang mungkin terjadi selama pemakaian.

Nokia

Fungsi antigores ini mengingatkan kita kepada produk eksklusif vendor Nokia, yaitu 8800, tiga tahun lalu yang kemudian menjelma menjadi ponsel Sirocco. Fitur ini memang sangat berguna bagi mereka yang ingin tetap bisa tampil gaya, goresan yang timbul ketika disimpan di dalam tas atau saku akan memberikan kesan kusam pada ponsel, dan tentu ini tidak menarik lagi untuk digunakan sebagai pelengkap gaya. Gradasi warna pada warna stardust dark gray atau sunset red menambah artistik.

Mekanisme inner slide membuat ponsel ini menyatu dan sekaligus meminimalkan masuknya debu yang biasa terjadi pada ponsel dengan mekanisme geser yang ada saat ini. Ini terjadi karena seluruh bagian samping tertutup penuh dan tidak adanya jarak (gap) antara badan bagian depan dan belakang. Dengan demikian, sangat ideal untuk melindungi lensa yang tidak jarang terkena keringat pemakainya.

Kelebihan lain yang menonjol adalah kemampuan memotret dengan kerapatan 3 megapiksel sudah cukup besar untuk kamera ponsel. Sistem otofokus sangat mengesankan dan ini masih disempurnakan dengan image stabilizer. Hanya memang agak ”kikuk” ketika memotret dengan posisi memanjang karena tombol klik masih agak terasa keras ketika ditekan.

Fitur internet

Salah satu fitur menarik dari ponsel sekarang adalah fungsi akses ke internet, apakah itu menjelajah dunia maya atau sekadar membuka e-mail ketika tidak sedang mengaktifkan komputer. Namun, ponsel yang beratnya hanya 91 gram ini tidak dibekali kemampuan akses sampai 3G atau yang lebih tinggi lagi.

Namun, tampaknya ponsel ini lahir pada waktu yang tepat, saat kemampuan jaringan GPRS sekarang sudah lebih baik. Selain tentu didukung dengan pengembangan mobile web dari para pemain internet dunia.

Tidak rumit mengaktifkan fungsi internetnya, SIM card secara sendirinya akan menyesuaikan dengan setelan jaringan, tidak seperti kebanyakan ponsel China. Tekan menu pada saat ponsel dibuka dan lanjutkan tekan ikon browser berlambangkan globe.

Selanjutnya pilih fungsi Masukkan Alamat dan masukkan alamat situs web yang dipilih seperti menuliskan pada komputer biasa, misalnya www.kompas.com. Lalu sentuh tombol navigasi tengah dan tunggu beberapa saat. Jika jaringan tidak sibuk, situs akan terbuka. Hanya memang untuk situs yang tidak memiliki format mobile web akan terkesan ruwet.

Untuk membuka e-mail seperti pada Yahoo! juga menarik, fungsi scroll-up dan down-nya cepat seperti kebanyakan ponsel buatan vendor besar lainnya. Yang perlu ditandai adalah ketika selesai menekan tombol virtual sign in setelah mengisi Yahoo!ID dan password akan muncul pesan ”permintaan diarahkan dan butuh data user untuk ditransmisikan. Lanjutkan?”

Ketika tombol navigasi tengah atau OK sepertinya tidak ada reaksi apa-apa, halaman kembali seperti ketika akan menyentuh tombol sign in. Sabar, memang tidak ada getar atau cahaya LED pada navigator ataupun simbol lain yang aktif, tetapi sebenarnya permintaan sedang diarahkan. Tunggu saja, jika user name dan password benar serta koneksi tidak terganggu, beberapa saat kemudian akan terbuka halaman inbox e-mail yang dituju.

Semudah itu memang. Hanya akan lebih sempurna apabila fungsi pengubah huruf besar dan kecil dibuat lebih mudah. Menulis e-mail yang lebih panjang dari sekadar SMS menjadi lebih nyaman.

Kelemahan dari e-mail Yahoo! versi mobile web (masih beta) adalah ketika akan me-replay. Di sana tidak adanya fungsi memotong surat yang akan di-replay. Selain juga tidak bisa mengubah judul ”subyek” tulisan yang akan di-replay.

Cara baru ber-e-mail melalui mobile web ini merupakan potensi baru pengguna ponsel masuk ke internet. Yang bisa dimanfaatkan pengakses e-mail ketika sedang mobile, yang tidak memungkinkan membuka komputer tanpa kehilangan kontak melalui e-mail. Ini merupakan tantangan baru bagi teknologi ”e-mail dorong” yang menjadi andalan seperti layanan BlackBerry selama ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar