Delapan Penasihat Presiden Mengundurkan Diri
EPA/LEE KI-TAE / Kompas Images
Pemrotes Korea Selatan membawa lilin saat berpawai di Seoul, Jumat (6/6), dalam aksi protes menolak pemberian izin perluasan impor daging sapi AS ke negara itu. Mereka menuntut pemerintahan Presiden Lee Myung-bak meninjau kembali kebijakan mengimpor daging sapi dari AS.
Pemrotes Korea Selatan membawa lilin saat berpawai di Seoul, Jumat (6/6), dalam aksi protes menolak pemberian izin perluasan impor daging sapi AS ke negara itu. Mereka menuntut pemerintahan Presiden Lee Myung-bak meninjau kembali kebijakan mengimpor daging sapi dari AS.
Sabtu, 7 Juni 2008 | 03:00 WIB
Seoul, Jumat - Delapan penasihat Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak mengajukan pengunduran diri, Jumat (6/6). Mereka merasa ikut bertanggung jawab atas merosotnya dukungan publik kepada Lee menyusul kebijakan impor daging dari AS.
”Ketua penasihat presiden telah memegang surat pengunduran diri. Dia telah mengajukannya kepada presiden,” kata Lee Dong- kwan, juru bicara presiden. Belum jelas apakah Presiden Lee menerima pengunduran diri itu.
Presiden Lee mendapat tekanan keras soal kesepakatan untuk membuka kembali pasar domestik bagi daging sapi asal AS. Rakyat khawatir soal penyakit sapi gila yang berasal dari sapi-sapi tua di AS.
Sekitar 32.000 orang turun ke jalan di pusat kota Seoul, Jumat, memprotes kebijakan tersebut. Sebagian pemrotes berjalan di ruas jalan menuju Gedung Biru, istana kepresidenan Korsel.
Sehari sebelumnya, sekitar 25.000 orang menggelar protes dengan menyalakan lilin di pusat kota. Organisator protes mengatakan, protes akan berlanjut hingga hari Minggu.
Anggota parlemen dari kubu oposisi juga memboikot sesi rapat parlemen, Kamis, sebagai protes atas kebijakan pemerintah. Mereka mengancam akan menolak kesepakatan perdagangan bebas dengan AS sampai pemerintah berunding ulang soal impor daging sapi. Isu daging sapi impor asal AS menyudutkan pemerintahan Presiden Lee yang baru berumur 100 hari.
Menanggapi tuntutan pemrotes, Presiden Lee mengatakan akan bersikap rendah hati. ”Saya akan membuka telinga dalam kerendahan hati dan mendengarkan suara rakyat,” katanya.
Untuk menenangkan kemarahan rakyat, Pemerintah Korsel menyatakan tidak akan mengizinkan impor daging dari sapi berusia lebih dari 30 bulan. Dalam wawancara dengan majalah Time pekan ini, Lee mengatakan sangat paham dengan kekhawatiran publik, tetapi dia yakin konsumen akan menerima berkat jaminan keamanan dari pemerintah.
Implikasi luas
Perselisihan soal daging sapi impor berimplikasi luas dan membahayakan bagi kesepakatan perdagangan bebas antara AS dan Korsel. Nilai perdagangan Korsel- AS setiap tahun mencapai 80 miliar dollar AS. Di bawah rezim perdagangan bebas, nilai perdagangan diharapkan naik 20 miliar dollar AS.
Itulah sebabnya Presiden Lee menolak desakan untuk melakukan perundingan ulang dengan AS soal daging sapi impor. Dia mengatakan akan mencari cara lain agar daging dari sapi yang sudah tua tidak akan masuk ke Korsel.
”Kita adalah negara yang bergantung pada perdagangan. Meminta negosiasi ulang akan menyebabkan persoalan besar akibat konflik perdagangan,” ujar Presiden Lee.
Daging sapi asal AS dilarang masuk ke Korsel selama hampir 4,5 tahun terakhir sejak kasus pertama penyakit sapi gila muncul di AS pada akhir tahun 2003. (ap/afp/reuters/fro)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar