DIPATIUKUR, (GM).-
Sebanyak 10.644 peserta mengikuti ujian seleksi masuk Universitas Padjadjaran (SMUP) yang digelar di Kota Bandung, Minggu (1/6). Peserta SMUP tidak dibatasi usia, yang penting memiliki ijazah SMA dan lulus ujian.
Menurut ketua SMUP, Prof. Dr. Ponpon S. Idjradinata, kegiatan SMUP berlangsung mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB dan berjalan lancar. Dari 10.644 peserta, hanya 2 orang yang tidak mengikuti ujian karena sakit dan kecelakaan.
"Animo masyarakat cukup besar. Tahun ini dari 12.847 formulir seharga Rp 300.000 yang terjual, sebanyak 10.644 peserta mengikuti ujian. Jumlah ini lebih banyak dari tahun lalu, dari 10.500 formulir yang terjual hanya 9.000 orang yang ikut ujian," ujar Ponpon didamping wakil ketua SMUP, Dr. Hj. Mien Hidayat di sekretariat SMUP, Jln. Dipati Ukur Bandung, kemarin.
Menurutnya, sekitar 2.000 orang yang tidak mengikuti ujian diperkirakan karena program studi yang dipilihnya tidak cocok. Namun, bisa jadi mereka pun akan ikut dalam seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) yang ujiannya akan diadakan Juli mendatang.
"Kalau ada peserta yang ikut SMUP dan juga SNMPTN ternyata dua-duanya lulus, mereka bisa pilih masuk lewat jalur SNMPTN. Itu tidak jadi masalah bagi kami, karena kuota lewat SMUP pun tidak akan kurang karena sudah diperhitungankan," ujar Ponpon.
Fakultas ekonomi paling banyak diminati calon mahasiswa. Tercatat 2.237 peserta memilih fakultas ekonomi, kemudian fakultas hukum 1.368 orang, dan kedokteran 1.126 orang.
Dalam ujian ini, kata Ponpon, SMUP menggunakan kombinasi tes kemampuan akademik (TKA), yakni matematika, bahasa Indonesia, dan bahasan Inggris serta tes kemampuan belajar (TKB). Seluruh soal dikerjakan tim yang berasal dari Unpad. "Melalui SMUP ini, pada prinsipnya Unpad ingin mendapatkan mahasiswa yang baik, pintar, dan kelakukannya enggak aneh-aneh," ungkapnya.
Tak dibatasi usia
Tidak hanya ingin menjaring mahasiswa yang pintar, tambahnya, SMUP ini pun diadakan tanpa batasan usia, asalkan yang bersangkutan memiliki ijazah SMA dan lulus ujian. "Pada ujian kali ini, paling tua usianya kelahiran tahun 1972 atau 36 tahun. Kita tidak mematok usia sampai berapa pun, asalkan punya ijazah SMA dan tentunya lulus seleksi," ungkapnya.
Ditambahkan Dr. Mien, untuk seleksi yang berada di Bandung, ujian disebar di 31 sektor, di sekitar kampus Unpad yang berada di Jln. Dipati Ukur, Bukit Dago, Dago Pakar, dan Jln. Ir. H. Djuanda. Untuk di luar Unpad diselenggarakan di Itenas, LAN, Universitas Widyatama, FPOK UPI, Universitas Sanggabuana, Equitas, Unla, dan Unisba. SMUP pun diadakan di Banten, Tasikmalaya, Bekasi, Bogor, SMAN 8 Jakarta, SMA PB Soedirman, Pekanbaru, Karimun, Batam, Sungai Liat Bangka, dan Banjarmasin.
"Ujian ini diadakan secara serempak. Untuk tenaga pengawas TKB ada sekitar 276 orang dan TKB 529 khusus di Kota Bandung. Untuk pengawas TKB di luar Kota Bandung, kami bekerja sama dengan dinas pendidikan dan sekolah yang bersangkutan.Jumlah peserta di luar Bandung sekitar 1.000 orang,” katanya. (B.95)**
assalamualaikum wr.wb.
BalasHapuspak smup 2009 ada dilaksanakan di Padang g pak,kapan ya dilaksanakan di Padang ?