Sabtu, 07 Juni 2008

"Asyik, Abdi Gaduh Helm Anyar"


KASATLANTAS Polwiltabes Kota Bandung AKBP Drs. Herukoco (kanan) beserta jajarannya membagikan helm gratis untuk anak-anak, pada sosialisasi pemakaian helm untuk anak di Jln. Sudirman, Kota Bandung, Jumat (6/6).* KRISHNA AHADIYAT


"ASYIK, abdi gaduh helm anyar (Asyik, saya punya helm baru)," kata Dani, seorang murid kelas IV SD, sambil memakai helm barunya.

Pagi itu, orang tua Dani menjadi salah seorang pengendara sepeda motor yang menerima surat peringatan ketika Satuan Lalu Lintas Kepolisian Wilayah Kota Besar (Satlantas Polwiltabes) Bandung melakukan razia di Jln. Jenderal Sudirman, Kota Bandung, Jumat (6/6).

Mereka semua dipergoki tidak melengkapi anak mereka dengan helm ketika dibonceng. Meskipun demikian, orang tua Dani tidak mendongkol saat digelandang polisi. Mereka malah berseri-seri karena saat itu juga orang tua Dani mendapat helm standar gratis untuk anak mereka.

Saat itu, Satpolwiltabes memang tengah membagikan seratus helm standar gratis untuk anak-anak. Kegiatan tersebut sengaja dilakukan di lingkungan sekolah, yaitu sekitar SD Raya Barat Jln. Jenderal Sudirman, Bandung pukul 6.30 WIB.

"Pada jam-jam seperti ini, banyak anak-anak yang diantarkan sekolah oleh orang tuanya dengan motor. Namun, banyak orang tua yang tidak melengkapi anaknya dengan helm," kata Kasatlantas Polwiltabes Bandung AKBP Herukoco.

Selama ini, menurut Herukoco, masyarakat belum memandang penting pemakaian helm untuk anak-anak ketika naik sepeda motor. "Padahal, helm itu wajib dipakai oleh kalangan masyarakat semua umur, termasuk anak-anak," katanya.

Oleh karena itu, Satlantas Polwiltabes membagikan helm sebagai sosialisasi pemakaian helm untuk anak-anak. Pembagian helm gratis tersebut, dilaksanakan untuk mendukung Pekan Lalu Lintas 2008. Pekan ini, Satlantas Polwiltabes Bandung telah dua kali membagikan helm gratis. Sebelumnya, telah dibagikan seratus helm standar gratis kepada masyarakat yang memakai helm batok di Jln. M. Ramdan-Jln. BKR, Kota Bandung, Senin (2/6).

Mengomentari pembagian helm untun anak-anak tersebut, Rukmana, guru kelas V SD Raya Barat menyatakan dukungannya. "Wah, kegiatan ini bagus sekali. Apalagi helmnya yang standar. Murid kami yang rumahnya dekat, memang ada yang tidak memakai helm ketika diantar ke sekolah. Mudah-mudahan dengan adanya pembagian helm ini, semua murid kami sudah memakai helm," ujar Rukmana.

Sementara itu, Herukoco berharap dengan pembagian helm yang telah dilakukan Satlantas Polwiltabes Bandung itu, kesadaran masyarakat untuk memakai helm standar bisa meningkat. "Saat ini, masih banyak masyarakat yang masih memakai helm batok, helm projek, atau helm sepeda," tutur Herukoco.

Pemakai helm yang tidak sesuai dengan standar, menurut dia, bisa dikenai teguran bahkan tilang. Hal ini sesuai dengan yang tercantum di Kepmenhub No. 72 Tahun 1993 tentang Perlengkapan Pengemudi dan Kendaraan Bermotor. Meskipun demikian, Herukoco lebih mengharapkan masyarakat menaati peraturan pemakaian helm yang baik, karena hal ini sangat bermanfaat untuk menjaga keselamatan dan mengurangi dampak kecelakaan lalu lintas bagi pengendara. Menurut Herukoco, saat ini sudah banyak terjadi kecelakaan yang berakibat fatal karena pengendara motor tidak memakai helm standar.

"Terakhir adalah kecelakaan di Jln. P.H.H. Mustopha Bandung. Seorang pengendara motor terpeleset dan masuk ke lubang saluran air. Karena tidak memakai helm standar, helmnya terlepas dan kepalanya terantuk. Saat itu juga pengendara motor itu tewas di tempat," kata Herukoco. (Dina Julita)***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar