Rabu, 04 Juni 2008

Sayap dan Lini Depan Persib Belum Tajam


TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Bola tandukan striker Persib Hilton Moriera (kedua dari kiri) berhasil merobek gawang Sriwijaya FC yang dikawal kiper Ferry Rotinsulu pada laga uji coba di Stadion Siliwangi, Bandung, Persib menang tipis 1-0.



BANDUNG, RABU - Persib Bandung akhirnya memenuhi harapan para bobotoh setelah memetik kemenangan 1-0 atas Sriwijaya FC pada laga persahabatan di Stadion Siliwangi, Selasa (3/6).

Gawang Ferry Rotinsulu jebol lewat tandukan striker Hilton Moreira, menyelesaikan sepak pojok Eka Ramdani yang diteruskan sundulan Lorenzo Cabanas, tiga menit sebelum babak pertama usai. Eka dkk langsung menggebrak dengan melakukan permainan menyerang. Didukung puluhan ribu bobotoh, pemain Persib mampu merepotkan tim tamu pada menit-menit awal pertandingan.

Meski menang, penyerang Sriwijaya FC Keith Kayamba Gumbs sempat menceploskan bola ke gawang Tema Mursadat di pertengahan babak pertama. Tapi gol itu dianulir wasit karena Kayamba dinilai mengangkat kaki terlampau tinggi saat menyontek bola.

Pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan, menilai Persib pantas menang karena mampu bermain ngotot sepanjang pertandingan. Menurut pelatih yang menyandingkan gelar juara Copa Indonesia dan Liga Indonesia XIII ini, anak-anak asuhan Jaya Hartono tampil penuh semangat. "Pokoknya Persib nggak ada matinya," puji Rahmad.

Jaya Hartono, arsitek Persib, merendah. Permainan kedua tim menurutnya berimbang. Jaya menyatakan, walaupun berhasil memang, permainan Eka Ramdani dkk masih sekitar 80 persen. Permainan Persib, kata Jaya, masih jauh dari kondisi ideal. "Masih banyak kekurangan terutama di kedua sayap dan lini depan yang belum tajam," ujar Jaya jujur.

Pernyataan pelatih kepala Persib ini senada dengan komentar Dedi Sutendi. Menurut mantan asisten pelatih Persib (di Liga Indonesia XI) ini, kemenangan 1-0 atas Sriwijaya tidak bisa dijadikan ukuran kekuatan Persib. Dedi menilai Persib belum menunjukkan permainan terbaiknya.

Persib, kata Dedi, belum menunjukkan permainan yang padu secara tim. "Persib harus bisa meningkatkan kerja sama tim. Pengertian dan komunikasi antarpemain Persib belum terbangun di lapangan," tutur Dedi.

Padahal bila dilihat dari komposisi tim, menurut Dedi, Persib sebenarnya lebih unggul dibanding tim tamu. "Tapi karena komunikasi dan pengertian antarpemain tidak terbangun, permainan Persib tidak berkembang," ucapnya.

Dengan catatan seperti itu, menurut Dedi, tim pelatih Persib punya agenda besar, yaitu menggali potensi pemain sekaligus membangun permainan kolektif yang tangguh. Pelatih Persib juga harus bisa mengasah kemampuan pemain-pemain depannya.

"Banyak peluang tidak jadi gol karena pemain selalu gagal dalam finishing touch atau penyelesaian akhir. Untuk bisa lebih siap tampil di Liga Super, Persib harus bekerja keras mempersiapkan diri," urai Dedi, yang menilai pemain Persib masib belum terbiasa dengan pola 4-4-2 yang diterapkan Jaya.

Kepada wartawan, Jaya menyatakan, uji coba melawan Sriwijaya FC menjadi laga terberat yang pernah dijalani timnya. Melawan tim Kota Palembang ini, kata Jaya, pemainnya bukan hanya diuji kemampuan teknisnya, tapi juga duji mentalnya. "Tapi secara prinsip tim Persib telah memperagakan permainan sesuai dengan yang direncanakan," ucap pelatih kelahiran Medan ini.

Bagi Rahmad, kekalahan dari Persib menjadi catatan tersendiri bagi timnya. Rahmad mengaku tak kecewa kalah dari Persib yang dinilainya mampu memainkan permainan menyerang yang bagus. "Kekalahan ini akan jadi bahan evaluasi bagi kami. Absennya Zah Rahan bukan alasan kekalahan kami dari Persib," tutur Rahmad yang mengaku tidak kecewa atas gol Sriwijaya yang dianulir wasit.

Meski begitu, Rahmad mengaku kecewa dan sempat marah kepada Charis Yulianto dkk yang banyak memainkan bola-bola lambung langsung ke jantung pertahanan Persib. "Saya tidak pernah menginstruksikan permainan seperti itu," ungkap Rahmad.(TRIBUN JABAR/Daf,San)



                                                                                       ***


Dada Rosada Puas dan Optimistis
Para Pemain Mengaku Masih Banyak yang Harus Diperbaiki




PENYERANG Persib, Hilton Moreira (kanan), bersama pemain tengah Lorenzo Cabanas merayakan gol setelah berhasil menjebol gawang Sriwijaya FC pada pertandingan uji coba di Stadion Siliwangi Bandung, Selasa (3/6). Tuan rumah Persib menang atas tamunya Sriwijaya FC dengan skor akhir 1-0.* ANDRI GURNITA/"PR"




BANDUNG, (PR).-
Keberhasilan Persib mengalahkan tim juara Liga Indonesia Sriwijaya FC 1-0 dalam pertandingan uji coba, membuat banyak pihak optimistis bahwa "Pangeran Biru" akan berjaya di kompetisi yang sesungguhnya. Wali Kota Bandung sekaligus Ketua Umum Persib Dada Rosada, mengaku puas dengan kerja keras anak-anak asuhan Jaya Hartono tersebut. Bahkan, ia berjanji akan memberikan bonus bagi pemain Persib yang dinilai telah bermain bagus.

"Bonusnya apa, itu rahasia. Yang pasti adalah nanti dari saya," kata Dada, di depan semua pemain dan ofisial Persib usai berlaga di Stadion Siliwangi, Selasa (3/6). Para pemain bersorak mendengar pernyataan Dada tersebut.

Dada mengaku puas dengan permainan yang disuguhkan Zaenal Arif dkk. Gol tunggal Hilton Moreira, telah memenuhi harapan pendukungnya. "Yang penting ada kemenangan. Kalau dilihat tadi ada beberapa peluang yang tidak masuk, kalau masuk kan (golnya) bisa lebih dari satu," ujarnya.

Kepuasan Dada ini, dikarenakan Persib berhasil mengalahkan tim juara. Sriwijaya merupakan tim yang berhasil menyandingkan Piala Copa Indonesia dan Piala Liga Djarum 2007. "Ini merupakan keberhasilan yang ditunjukkan Persib," katanya.

Senada dengan Dada, Ketua Harian Persib Edi Siswandi, mengaku gembira dengan hasil pertandingan uji coba kemarin. Selain kemenangan, Edi juga mengacungkan jempol bagi para pemain yang telah bermain bagus.

Menurut dia, kemenangan Persib merupakan awal yang bagus sebelum memasuki kompetisi sesungguhnya di Liga Super Indonesia. "Mudah-mudahan dalam kompetisi yang sesungguhnya, mereka konsisten menunjukkan permainan yang bagus, bahkan semakin meningkat," kata Ketua KONI Kota Bandung tersebut.

Edi menilai, pemain-pemain Persib yang baru sudah bisa beradaptasi, meskipun koordinasi antarlini masih perlu ditingkatkan. Bahkan, Edi menilai permainan punggawa-punggawa Persib tersebut telah menunjukkan kelasnya. "Secara keseluruhan excellent," ujarnya.

Belum maksimal

Meski banyak pihak menyatakan Persib sudah cukup baik, striker Hilton Moreira mengaku hasil tersebut tidak bisa menjadi ukuran Persib. Menurut dia, masih banyak yang harus dibenahi untuk perbaikan.

"Komunikasi di lapangan masih harus ditingkatkan. Masih ada waktu untuk melatihnya, nanti kita bisa bicarakan dengan pelatih," kata pencetak gol kemenangan Persib itu.

Pendatang baru lainnya Maman Abdurahman, juga mengungkapkan hal serupa. Komunikasi antarpemain di lapangan harus diperbaiki. Kurangnya komunikasi ini menurut dia, menyebabkan beberapa kali Persib kehilangan bola. "Setelah kita bertahan dapat bola, bukannya harus tenang, tetapi malah terlalu cepat hilang bola," ujarnya.

Pemain andalan Persib Zaenal Arif menilai, formasi 4-4-2 yang digunakan kedua tim berhasil menghidupkan pertandingan. "Permainannya menjadi imbang, sama-sama menyerang," katanya.

Kemenangan atas Sriwijaya FC ini mampu meningkatkan kepercayaan diri Persib, sebelum berlaga di Liga Super Indonesia. Apalagi, kekuatan Persib sekarang baru 80 persen. "Kita masih mengejar dua striker," ujar manajer Persib H. Jaja Soetardja.

Hingga saat ini Persib memang masih menyisakan satu pekerjaan rumah. Tim asuhan Jaya Hartono itu, belum menemukan striker asing untuk melengkapi kekosongan di lini depan Persib. Padahal, selain lini tengah, ujung tombak Persib yang baru diisi Zaenal Arif, Hilton Moreira, dan Airlangga dinilai belum cukup tajam.

"Soal pemain asing Persib pasti akan mencari yang terbaik. Namun, jika ditanya akan mencari ke mana, kita lihat saja nanti. Yang pasti, sebelum 15 Juni sudah ada kepastian karena jadwal liga juga sudah semakin dekat," kata Jaja.

Mes Persib

Sementara itu, menyikapi ambruknya plafon kamar VIP mes Persib di Jln. Ahmad Yani, Bandung, Edi Siswadi mengaku pihaknya tidak akan melakukan penuntutan kepada pihak pengembang. Pasalnya, saat ini mes masih dalam tahapan pemeliharaan, sehingga berbagai kerusakan masih menjadi tanggungan pengembang.

"Soal mes yang penting mereka segera memperbaikinya. Masalah tuntut-menuntut atau sanksi sepertinya belum ada," ujarnya. Namun, Edi mengaku belum mengetahui kapan pengembang mes itu akan melakukan kewajibannya untuk memperbaiki kerusakan.

Disinggung tentang perbaikan sarana stadion untuk menghadapi Liga Super Indonesia (LSI) 2008, Edi menegaskan, jika proses renovasi akan dimulai Rabu ini. Diharapkan, proses perbaikan sudah selesai 26 Juni, seperti tenggat waktu yang diberikan BLI untuk memenuhi persyaratan verifikasi calon peserta LSI. (CA-170/A-150/A-65)***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar