(AFP/Mark Ralston)
Jakarta - Tidak ada gaung Marco Melandri di awal musim ini. Performanya di atas motor Ducati, berpartner dengan juara dunia Casey Stoner, jauh dari yang diperkirakan dan diharapkan.
Dari enam seri yang telah tergelar Melandri baru mengumpulkan 24 poin -- Stoner sudah 76. Di seri terakhir di Mugello akhir pekan lalu ia malah tak mampu finish karena terlempar ke gravel.
Jelas hal ini merupakan catatan buruk bagi pembalap berusia 25 tahun itu. Kepindahannya dari Honda ke Ducati pun menjadi sebuah pertanyaan.
Meski demikian kubu Ducati tidak menunjukkan sikap kecewa. Sebaliknya, mereka tetap mendukung Melandri supaya cepat bangkit dari keterpurukannya ini.
"Tentu saja, dengan pembalap seberbakat Marco, performa yang demikian menunjukkan ada masalah besar pada dia," ungkap direkrur teknis Ducati, Filippo Prezioli, kepada Italia1 yang dikutip Autosport.
"Kalau kami sudah tahu solusinya, maka dia pasti sudah tidak bermasalah dan akan tampil lebih baik lagi. Jelas, ketika seorang pembalap kehilangan konfidensi dengan motornya, maka dia tak bisa menembus batasnya lagi."
Yang pasti, tambah Prezioli, Ducati takkan menyerah untuk membantu Melandri keluar dari masalahnya. Spesifikasi mesin khusus pun terus diciptakan buat si pembalap, termasuk yang terbaru untuk balapan di Barcelona.
Prezioli juga menolak berspekulasi tentang masa depan Melandri di Ducati. "Saya seorang teknisi. Hal itu bukan urusan saya. Lagipula, saya pikir ini tidak sepatutnya dibahas. Ini bukan cara yang tepat untuk membantu Marco keluar dari krisisnya."
Sebenarnya tidak hanya Melandri pembalap Ducati yang penampilannya tersendat-sendat di musim ini. Dua pembalap dari tim Alice, Toni Elias dan Sylvain Guintoli, juga masih berkutat dengan tunggangannya.
(a2s/krs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar