Sabtu, 07 Juni 2008

Pesta Bola (Euro 2008) Hari Ini Dimulai

Perbatasan Schengen Dibuka


AP Photo/Vadim Ghirda / Kompas Images
Kesibukan mulai terlihat di Swiss dan Austria menjelang pembukaan Piala Eropa 2008. Dua pekerja menghias manekin raksasa pemain Romania, Cristian Chivu, dan pemain Perancis, Karim Benzema, di stasiun kereta api Zurich, Swiss, Jumat (6/6). Presiden UEFA Michel Platini menyatakan, Euro 2008 merupakan perhelatan terbesar setelah Piala Dunia dan sudah meraup keuntungan sebesar 1,3 miliar euro (hampir Rp 19 triliun).



Sabtu, 7 Juni 2008 | 03:00 WIB

Vienna, Jumat - Sekitar lima juta penggemar sepak bola diperkirakan akan membanjiri wilayah Swiss dan Austria, yang Sabtu (7/6) malam WIB ini siap memulai pesta sepak bola Piala Eropa 2008. Operasi keamanan terbesar digelar, tetapi perbatasan Schengen dibuka bebas untuk memungkinkan warga Uni Eropa bergerak keluar masuk kedua negara itu.

Sementara itu, Presiden Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) Michel Platini dalam jumpa pers-nya, Jumat, menegaskan, ”Pesta segera dimulai. Akan ada banyak tawa, banyak tangis, akan ada kepedihan dan kegembiraan, dan pada akhirnya ada satu pemenang, itulah tim terbaik.”

Dengan penuh keyakinan, Platini pun mengatakan, ”Saya berharap sepak bola akan menjadi pemenangnya juga.”

Turnamen sepak bola Eropa—yang diselenggarakan di Austria dan Swiss ini—akan dimulai dengan laga Swiss melawan Ceko di Basel, Swiss, pada 7 Juni dan diakhiri laga final di Vienna, Austria, pada 29 Juni.

Seorang juru bicara kepolisian Austria yang dikutip Reuters mengatakan, pihaknya sekarang memasuki fase awal pelaksanaan pengamanan Piala Eropa 2008. ”Kami belum menemukan masalah apa pun dan yang dipulangkan dari perbatasan hanya sedikit orang Austria yang lupa membawa dokumen mereka,” katanya.

Sebanyak 29 negara Eropa—termasuk 25 negara Uni Eropa (UE)—mengikat diri dalam perjanjian Schengen, yang tujuan utamanya untuk menghapuskan perbatasan fisik di antara negara-negara Eropa. Namun, di daratan Eropa, Swiss adalah salah satu negara yang masih belum mengimplementasikan sepenuhnya perjanjian itu.

Ribuan penggemar sepak bola asal Kroasia diperkirakan akan menyeberang ke Austria melewati Slovenia untuk menonton pertandingan tim mereka di Grup B melawan tuan rumah di Vienna, Austria, Minggu malam WIB.

Sementara itu, ribuan warga Jerman dan Polandia juga bakal menyeberang untuk menyaksikan kesebelasan mereka yang berlaga di Grup B, di Klagenfurt, Austria, pada Senin dini hari WIB.

Kepolisian Austria telah membuka pusat intelijen yang akan membantu mereka melacak perusuh dan mencegahnya masuk ke areal pertandingan. Polisi Swiss di Geneva juga telah membangun penjara sementara yang akan dipakai untuk mengurung pengacau pesta sepak bola Eropa ini.

Italia favorit
Dari 16 peserta, juara dunia empat kali, Italia, menjadi favorit kuat mengulangi prestasi dua tahun lalu di Jerman ketika mereka menaklukkan Perancis lewat adu penalti pada final Piala Dunia 2006.

Kiper andalan Italia, Gianluigi Buffon, menegaskan, timnya tetap menjadi calon paling kuat merebut gelar meski mereka kehilangan salah satu motivator di lini belakang beberapa hari menjelang kejuaraan, Fabio Cannavaro.

Pernyataan Buffon itu tentu saja membakar Grup ”maut” C yang dihuni tiga tim yang tidak mudah ditundukkan: Perancis, Belanda, dan Romania. ”Berat, tetapi kami ada di dalamnya juga sehingga kami akan melakukan yang terbaik sejak awal. Kami juga tetap merespek tiga calon lawan, Perancis, Belanda, dan Romania,” kata Buffon, yang ikut mengantar Italia menjadi juara dunia di Jerman.

Menurut penjaga gawang yang bergabung dengan klub Juventus ini, dalam beberapa hal Piala Eropa sebetulnya lebih ketat dan keras persaingannya dibandingkan dengan Piala Dunia.

Selain Italia—yang harus membuktikan keperkasaan mereka dengan melewati Perancis, Belanda, serta Romania di penyisihan grup—masih ada tim tangguh lain yang sebetulnya siap menghadang tim ”Azzurri” di fase berikut.

Spanyol, misalnya, kali ini memiliki kekuatan paling merata meski Pelatih Luis Aragones tidak mengikutsertakan Raul Gonzalez, pencetak gol terbanyak saat ini sepanjang perjalanan timnas Spanyol.

Fernando Torres, Xavi Hernandez, Carles Puyol, David Villa, dan Iker Casillas di bawah mistar gawang adalah sederet pemain yang bisa memutarbalikkan semua ramalan yang menjagokan Italia, Jerman, atau Perancis.

”Saya optimistis, kami dapat melakukan sesuatu yang besar di Piala Eropa kali ini,” ujar Pelatih Perancis Raymond Domenech, yang menjawab semua kritik keras kepada timnya menjelang Piala Dunia 2006 dengan hasil mencapai final.

Akan tetapi, keyakinan Domenech kali ini masih direcoki oleh cedera yang menghantam gelandang Patrick Vieira. Pemain yang pernah membela Arsenal dan kini bergabung dengan Inter Milan itu belum dipastikan tampil saat Perancis memulai pertandingan melawan Romania, Senin (9/6) malam WIB.

Ingin ulang sukses
Tidak kalah yakin adalah Pelatih Jerman Joachim Loew, yang menyebut timnya kali ini bakal mengulangi sukses tahun 1996 di Inggris. ”Kami telah memperlihatkan kemajuan luar biasa sejak empat tahun lalu. Jika kami bertarung dengan sedikit mengandalkan fisik, kami bisa menggapai hasil memuaskan, termasuk menghadapi Polandia hari Minggu,” ujar Loew.

Menurut Loew, tidak ada satu tim pun yang benar-benar bisa menyebut dirinya sebagai kandidat juara. ”Ada banyak faktor yang akan menentukan kemenangan sebuah tim. Bahkan, sebuah tim harus menyelesaikan enam pertandingan sebelum menjadi juara. Ini tidak mudah,” katanya.

Sementara itu, dua tuan rumah—Austria-Swiss yang dianggap sebagai tim terlemah—bisa juga bangkit menjadi kekuatan penyeimbang yang dapat mengubah peta persaingan sebelum mencapai babak final. Sementara Rusia, juara bertahan Yunani, Portugal, dan Ceko adalah ”kuda hitam” yang siap menerkam tim-tim mapan dan langganan juara. (REUTERS/AFP/FIT/YES)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar