Jumat, 25 Juli 2008

The 20th Anniversary of Bikers Brotherhood MC

Gaya Hidup & Konsep Kehidupan Berbangsa

 

DI usianya yang telah menginjak 20 tahun, Bikers Brotherhood Motorcycle Club menggelar perayaan besar di Kompleks GOR Gelora Saparua Bandung, Sabtu (19/7) dan Minggu (20/7). Satu panggung utama serta tiga panggung pendukung didirikan, untuk mementaskan berbagai seni hiburan. 


Mulai band modern berbagai aliran, hingga kesenian tradisional seperti debus, bajidor, dan pencak silat dipentaskan. Tradisi tahunan dalam setiap perhelatan seperti kontes motor klasik, rolling thunder atau konvoi keliling kota serta penyelenggaraan pemilihan "Miss Brotherhood Contest", tak ketinggalan untuk tetap digelar. 

Semua terlihat serba wah, kompleks GOR Saparua yang besar terasa sempit menampung semua aksi yang berlangsung. Tidak hanya mengundang sesama klub motor lain, penyelenggara juga merangkul berbagai kalangan. Mulai kaum perintis di lingkungan LVRI (Legiun Veteran Republik Indonesia), militer aktif, Pramuka, pencinta alam, birokrat, Paskibraka hingga Walhi. Kondisi terus berkembang. Kini, Bikers Brotherhood bukan sekadar kumpulan para penyuka motor tua belaka.

"Momentum 100 Tahun Kebangkitan Nasional juga menjiwai seluruh rangkaian event. Bikers Brotherhood mengajak seluruh elemen masyarakat, menghayati arti pentingnya perjuangan para pahlawan terdahulu untuk memelihara dan menegakkan kehormatan negeri ini. Salah satu bentuknya terealisasi melalui event bernuansa kebangsaan ini," ujar Budi Dalton ketua panitia pelaksana.

Menurut dia, rangkaian event ini dapat menjadi salah satu momentum terpenting dalam sejarah perjalanan Bikers Brotherhood MC. Konsep acara dirancang secara istimewa, unik dan berbeda. Tak hanya sebatas gathering para penggemar motor klasik, tetapi mengajak semua yang hadir untuk turut menggelorakan Kebangkitan Nasional dengan semangat persaudaraan.

Komunitas yang kini memiliki 5 chapter yaitu East Java, Sragen, Bali, Lombok, dan Bandung sebagai Mother Chapter serta memiliki jumlah anggota tidak kurang dari 1.400 personel ini memang tergolong wah dan semakin besar. Padahal, pada awal berdiri di akhir 1980-an mereka hanya berjumlah puluhan orang.

Seperti diakui Lucky `Uci` Hendrawan, Ketua Dewan Adat Bikers Brotherhood MC, lima tahun pertama sejak dicetuskan sebagai satu kumpulan, mereka berjalan tanpa arah, tujuan, serta visi yang jelas. Berkumpul hanya sebatas kesamaan hobi belaka, yang menggemari motor-motor tua eks Eropa serta Harley-Davidson.

**

KELOMPOK kecil itu dulu biasa berkumpul di Pelataran Parkir Panti Karya di Jalan Merdeka, di Jalan Tubagus Ismail Bandung, tempat salah satu anggota kumpulan, Kampus Seni Rupa ITB dan di bilangan Jalan Diponegoro. Lantas mereka mendapat sebutan Anak Motor Inggris atau De Motors, sebelum dideklarasikan sebagai Bikers Brotherhood. 

Tak ada wadah yang jelas untuk menampung kreasi mereka, namun pada perjalanan selanjutnya mereka turut aktif pada setiap pagelaran pameran, atau kontes motor yang diselenggarakan entertainer otomotif Kelpie Bandung. Bahkan, mereka tak gentar jika harus melakukan touring ke beberapa kota besar di Indonesia, untuk bergabung dengan Kelpie dan menularkan kegemaran motor tua. 

Akhirnya, Bikers Brotherhood mulai dikenal secara luas sebagai salah satu klub motor yang kreatif dan dinamis, dengan mengedepankan persaudaraan sebagai ruh dan jiwa berorganisasi. 

Awalnya dalam kelompok ini tidak dikenal seorang pemimpin, atau bahkan aturan baku layaknya satu organisasi. Namun, dari dinamika yang berkembang, kini putaran roda organisasi dikuasakan pada satu figur se tingkat ketua yang disebut sebagai El Presidente yang kini dipegang Agung Gonzales. 

Para pentolan dan konseptor Bikers Brotherhood, selalu memiliki isu aktual untuk diangkat ke permukaan atau ke tengah publik. Tahun ini, sejalan dengan momentum satu abad Kebangkitan Nasional, kembali mereka mengapungkan suatu tema untuk bersama-sama direnungkan. Konsep pemahaman tentang kehidupan berbangsa diangkat sebagai isu sentral.

Dengan semangat dan jiwa persaudaraan, mereka menggelorakan momen ini khususnya kepada generasi muda. Upaya untuk menjadi manusia yang memiliki fungsi sosial di tengah masyarakat terus digalang, dilakukan dan diembuskan di tengah keprihatinan hidup yang semakin individualistis.

Pesan moral pun disampaikan, untuk mencapai kehidupan berbangsa yang lebih baik. Tepat di tengah perayaan "The 20th Anniversary of Bikers Brotherhood MC" dirancang suatu perhelatan bertajuk "Band of Bikers - The Long Way to Glory". 

Menjelang digelarnya perayaan hari jadi ke-20, pesan sakral yang lebih mirip perintah harian dalam sistem kemiliteran pun muncul, "Perjuangan Bikers Brotherhood MC adalah menegakan rasa kebersamaan dan persaudaraan. Kita semua adalah pejuang, kita adalah anak bangsa pewaris Negara Indonesia yang sah. Kita tidak bertempur melawan musuh yang nyata, musuh terbesar kita adalah perpecahan. Benteng pertahanan terakhir Negara ini adalah persaudaraan".

Pesan tersebut bukan hanya sebagai imbauan, tetapi sekaligus sebagai bahan renungan dan ajakan untuk menjadi bagian dari manusia yang memiliki jiwa patriot. Setidaknya, untuk internal di tubuh para anggota Bikers Brotherhood sendiri. (Didih Hudaya)***

1 komentar: