Kericuhan Warnai Kekalahan Persib
KIPER Persija Hendro Kartiko dan penyerang Aliyudin bersorak, sementara pemain depan Persib Hilton Moreira (kanan) menutup mata setelah gagal mengeksekusi tendangan penalti pada pertandingan Liga Super Indonesia di Stadion Siliwangi Bandung, Minggu (20/7). Tuan rumah Persib ditaklukkan Persija 2-3.* ANDRI GURNITA/"PR"
Laga Persib melawan Persija pada Liga Super Indonesia (LSI) 2008 di Stadion Siliwangi Bandung, Minggu (20/7) berlangsung rusuh. Penonton terlibat bentrokan dengan petugas keamanan. Mereka saling melempar benda keras. Kondisi itu memaksa petugas masuk ke lapangan untuk menghindari lemparan.
Pertandingan berakhir untuk kemenangan Persija dengan skor 3-2. Pada pertandingan, pemain kedua tim bermain sportif. Wasit Alil Rinenggo terpaksa menghentikan pertandingan pada menit ke-86 karena suasana di lapangan berubah menjadi kacau. Pertandingan terhenti kurang lebih 25 menit. Untuk melampiaskan kekecewaannya terhadap penampilan Persib, penonton melakukan aksi pembakaran kertas di tribun timur, utara, dan selatan.
Penonton mulai bertindak anarkistis ketika wasit mengesahkan gol ketiga Persija yang dicetak Bambang Pamungkas pada menit ke-76. Penonton menilai gol tersebut berbau offside. Sebelumnya, bobotoh dibuat kecewa ketika wasit tidak menghukum Persija dengan tendangan penalti, saat Bastos dijatuhkan pemain belakang Persija.
Wasit membayar kesalahan itu dengan memberikan hukuman penalti setelah Hilton Moreira dijatuhkan meski di luar kotak penalti. Sayangnya, Hilton gagal mengeksekusi penalti dengan baik. Bola tendangannya melebar meski kiper Persija Hendro Kartiko sudah mati langkah.
Setelah itu, kericuhan mulai terjadi. Penonton di tribun selatan melakukan pelemparan ke petugas keamanan. Petugas tidak tinggal diam dan melakukan aksi balasan. Insiden ini menelan korban dari pihak petugas ataupun bobotoh. Mereka mengalami luka terutama di bagian kepala karena terkena lemparan batu.
Penonton yang tidak berkarcis juga sempat menjebol pintu timur bagian utara untuk melihat pertandingan. Untungnya, petugas bisa menghalaunya. Kapolwiltabes Bandung Kombes Bambang Suparsono didampingi Kasatreskrim AKBP Hendro Pandowo mengungkapkan, dalam peristiwa itu enam polisi dan tiga dari TNI mengalami luka akibat lemparan batu. "Semuanya dilarikan ke RS Sartika Asih," kata Bambang.
Setelah suasana dapat dikendalikan, pertandingan bisa dilanjutkan lagi. Kerusuhan di dalam stadion berimbas hingga ke luar stadion. Oknum bobotoh mulai terpancing melakukan aksi perusakan terhadap kendaraan, terutama dengan nomor polisi B. Mobil yang dirusak adalah Kijang Innova nopol B 7555 SJ di Jln. Merdeka, Innova nopol B 8691 MN penyok bagian pintu belakangnya dan rusak spionnya di Jln. Banda, Kijang kapsul nopol B 3591 BM pintunya rusak, Avanza nopol B 8906 JX kaca belakangnya pecah, Honda Jazz nopol B 7498 DC pecah kaca depannya, dan Renault nopol D 1523 UB hancur kacanya.
I Made Rajiv Permadi, pemilik Kijang kapsul nopol B 8691 MN mengatakan, ketika melewati Jln. Banda, datang sekelompok pendukung Persib dan memukul kendaraannya. "Pintu belakang mobil saya penyok dan spion hancur. Saya nggak tahu mau minta ganti pada siapa. Saya sudah lapor polisi," kata Rajiv.
Dalam kerusuhan tersebut, Kapolwiltabes menjelaskan, polisi telah menahan tiga orang yang diduga melakukan pelemparan terhadap dua ruang pamer (showroom) di Jln. Merdeka Bandung. Wakasatserse Kompol Arief Rahman yang tengah berada di lokasi langsung menangkap mereka. Barang bukti yang diamankan adalah sepeda motor Yamaha Mio.
Salah seorang sakti mata, Wawan Darmawan mengatakan, di Jln. A. H. Nasution, dua mobil berpelat nomor B kacanya rusak parah akibat dilempari batu. Bahkan, mobil Toyota Hi Ace berpelat nomor E, seluruh kaca mobilnya rusak parah.
Mobil-mobil berpelat nomor B di daerah Pasteur juga tak pelak menjadi sasaran. Menurut saksi mata, Hendri Winoto, tidak sedikit oknum bobotoh yang mencabuti bendera partai dan tiangnya, lalu memukulkannya ke mobil pelat B yang lewat.
Mental tangguh
Kemenangan Persija tidak lepas dari mental bertanding Bambang Pamungkas dkk. yang tangguh. Meski mendapat teror penonton, mereka bisa main lepas dan mengendalikan permainan. Sebaliknya, mental Eka Ramdani dkk. tertekan karena terbebani tuntutan harus menang. Hilton Moreira tampil di bawah form. Pemain asal Brasil ini lebih banyak bermain di lapangan tengah dan membantu pertahanan. Dia beberapa kali melakukan kesalahan umpan.
Persib membuat gol cepat melalui Zaenal Arif ketika pertandingan berlangsung 2 menit. Gol tersebut, ternyata tidak menggoyahkan mental pemain Persija. Usaha Persija membuahkan hasil melalui sundulan Abanda Herman memanfaatkan umpan tendangan penjuru pada menit ke-10.
Persija menambah gol kedua menit ke-63 melalui Robertino. Ia memanfaatkan bola muntah sundulan Maman Abdurrahman. Tendangannya mengarah ke pojok kanan, tanpa bisa diantisipasi kiper Cecep Supriatna.
Gol ketiga Persija lahir melalui Bambang Pamungkas setelah menerima umpan dari Aliyudin. Cecep tidak bereaksi saat bola mengarah ke pojok kiri gawang.
Persib mendapat tendangan penalti kedua, setelah tangan Robertino menyentuh bola. Bastos yang menjadi algojo tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut untuk memperkecil kekalahan menjadi 3-2.
Pelatih Persib Jaya Hartono mengakui anak asuhnya tidak bermain optimal. Penampilan Hilton Moreira tidak seperti biasanya, padahal "Pangeran Biru" sudah lebih dulu merobek gawang Persija. Namun, gol cepat itu membuat pemain lengah. "Begitu gol, mereka mulai menganggap enteng lawan. Tidak ada pressing lagi. Kolektivitas yang kemarin (lawan Persela) ditunjukkan tidak ada lagi," tuturnya.
Kelengahan itu menyebabkan permainan dengan mudah disetir oleh lawan. Lini tengah mengalami krisis. Terlebih lagi komunikasi antarpemain kembali memburuk. "Saya akui lini tengah kami kalah. Pemain tidak saling bicara, tidak ada komunikasi," kata Jaya.
Pelatih Persija Danurwindo menyatakan kekecewaannya terhadap insiden yang terjadi. "Saya kecewa dengan adanya kerusuhan, padahal pertandingan sebelumnya berjalan dengan bagus dan enak ditonton. Tempo permainan juga tinggi," ucap Danurwindo. (A-65/A-72/A-150/CA-175/CA-170)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar