GETTY IMAGES/Dimas Ardian
Seorang pria berdiri dekat papan peringatan tsunami yang memberitahukan apa yang harus dilakukan bila terjadi tsunami
TOKYO, SABTU - Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan tsunami di bagian timur-laut negeri itu, Sabtu (19/7), setelah gempa kuat mengguncang lepas pantai timur Honshu.
US Geological Survey menyatakan, gempa berkekuatan 7,0 skala Richter terjadi di bawah laut di bagian utara Samudra Pasifik, 123 kilometer di sebelah timur-timur laut Iwaki, Jepang, pukul 02:39 GMT (09.39 WIB) pada kedalaman 40 kilometer.
Tak ada laporan awal mengenai kerusakan akibat gempa tersebut. Menurut beberapa pejabat dari Tokyo Electric Power Co. (9501.T) dan Tohoku Electric Power (9506.T), instalasi listrik tenaga nuklir di daerah itu tak terancam dan terus beroperasi seperti biasa.
Gempa berpusat di daerah yang sama dengan gempa pada 14 Juni yang menewaskan sedikitnya 10 orang dan membuat banyak orang lagi hilang. Gempa biasa terjadi di Jepang, salah satu daerah seismik paling aktif di dunia. Di negara itu terjadi sedikitnya 20 persen gempa berkekuatan 6 skala Richter atau lebih di dunia.
Pada Oktober 2004, gempa berkekuatan 6,8 skala Richter mengguncang wilayah Niigata di Jepang utara, menewaskan 65 orang dan melukai lebih dari 3.000 orang.
Itu adalah gempa paling mematikan sejak gempa dengan kekuatan 7,3 skala Richter mengguncang kota Kobe pada 1995, dan menewaskan lebih dari 6.400 orang.
Sumber : Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar