Masjid Baru di Kutub Utara
Jumat, 12 November 2010, 09:41 WIB
afp
Masjid Inuvik di Kutub Utara
REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO--Upaya gigih sebuah badan amal Muslim Manitoba, Kutub Utara, The Zubaidah Tallab Foundation, membuahkan hasil. Masjid megah nan unik pun berhasil dibangun di wilayah kota Thompson. Inilah masjid pertama yang ada, setelah lebih dari seabad kehadiran Islam di Inuvik, wilayah paling utara Kanada.
Masjid pertama di kutub utara, Kanada,ini resmi dibuka Rabu (10/11). Masjid tersebut tiba di kota kecil itu bulan lalu, setelah menempuh perjalanan 4.000 kilometer (2.485 mil) melintasi daratan dan sungai.
Sejumlah wartawan, termasuk para wartawan televisi Arab, bergabung dengan kaum Muslim setempat untuk menghadiri 'grand opening' masjid tersebut.
Jumlah kaum Muslim di kota berpenduduk sekitar 4.000 jiwa di wilayah barat laut Kanada itu terus berkembang dalam beberapa tahun terakhir menjadi sekitar 80 orang.
Selama ini, sebuah trailer dengan kontainer seluas 14 kaki persegi difungsikan sebagai masjid, namun makin lama makin tak bisa mengakomodasi seluruh jamaah.
''Masjid baru yang dijuluki 'little mosque on the tundra' oleh media Kanada itu, menawarkan ruang utama dengan karpet merah, dapur dan perpustakaan,'' kata anggota komite masjid, Amer Suliman, Kamis (11/11).
Selain difungsikan sebagai tempat ibadah, masjid ini juga bisa dimanfaatkan sebagai gedung pertemuan warga dengan daya tampung hingga 3.500 orang. Kaum Muslim di kutub utara adalah imigran Sudan, Libanon, dan Mesir yang pindah ke Kanada untuk mencari pekerjaan dan kesempatan ekonomi.
"Ini adalah prestasi yang sangat pribadi bagi kita semua karena kami semula menempati bangunan kecil yang sudah tua dan sekarang memiliki bangunan baru ini," kata warga Muslim Ahmed Al Khalaf kepada Canadian Broadcasting Corporation.
Dalam perjalanannya ke kota kecil di Lingkaran Artika itu, masjid kecil ini hampir terbalik namun diselamatkan oleh petugas pembangunan jalan. "Bagi seluruh warga kota Inuvik ini adalah bangunan baru di kota ini, dan setiap orang disambut di sini," kata Wali kota Inuvik, Denny Rodgers,
Rodgers mengatakan, tidak ada rasa permusuhan dengan adanya bangunan baru ini. "Kami adalah kota yang sangat multikultural. Kanada sendiri merupakan masyarakat majemuk dan Inuvik, kalau Anda lihat juga seperti itu," tegasnya.
Red: Endro YuwantoMasjid pertama di kutub utara, Kanada,ini resmi dibuka Rabu (10/11). Masjid tersebut tiba di kota kecil itu bulan lalu, setelah menempuh perjalanan 4.000 kilometer (2.485 mil) melintasi daratan dan sungai.
Sejumlah wartawan, termasuk para wartawan televisi Arab, bergabung dengan kaum Muslim setempat untuk menghadiri 'grand opening' masjid tersebut.
Jumlah kaum Muslim di kota berpenduduk sekitar 4.000 jiwa di wilayah barat laut Kanada itu terus berkembang dalam beberapa tahun terakhir menjadi sekitar 80 orang.
Selama ini, sebuah trailer dengan kontainer seluas 14 kaki persegi difungsikan sebagai masjid, namun makin lama makin tak bisa mengakomodasi seluruh jamaah.
''Masjid baru yang dijuluki 'little mosque on the tundra' oleh media Kanada itu, menawarkan ruang utama dengan karpet merah, dapur dan perpustakaan,'' kata anggota komite masjid, Amer Suliman, Kamis (11/11).
Selain difungsikan sebagai tempat ibadah, masjid ini juga bisa dimanfaatkan sebagai gedung pertemuan warga dengan daya tampung hingga 3.500 orang. Kaum Muslim di kutub utara adalah imigran Sudan, Libanon, dan Mesir yang pindah ke Kanada untuk mencari pekerjaan dan kesempatan ekonomi.
"Ini adalah prestasi yang sangat pribadi bagi kita semua karena kami semula menempati bangunan kecil yang sudah tua dan sekarang memiliki bangunan baru ini," kata warga Muslim Ahmed Al Khalaf kepada Canadian Broadcasting Corporation.
Dalam perjalanannya ke kota kecil di Lingkaran Artika itu, masjid kecil ini hampir terbalik namun diselamatkan oleh petugas pembangunan jalan. "Bagi seluruh warga kota Inuvik ini adalah bangunan baru di kota ini, dan setiap orang disambut di sini," kata Wali kota Inuvik, Denny Rodgers,
Rodgers mengatakan, tidak ada rasa permusuhan dengan adanya bangunan baru ini. "Kami adalah kota yang sangat multikultural. Kanada sendiri merupakan masyarakat majemuk dan Inuvik, kalau Anda lihat juga seperti itu," tegasnya.
Sumber: ap/afp
Tidak ada komentar:
Posting Komentar