Jumat, 12 November 2010

Bahasa Indonesia Mirip Bahasa Dravida

Kamis, 28 Oktober 2010 | 23:02 WIB


netsains.com
ilustrasi

JAKARTA, KOMPAS.com--Dalam seminar bertajuk "Indonesia Awal Peradaban Dunia" yang digelar di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia hari ini (28/10/10), hadir beberapa pembicara. Salah satunya adalah Subra V.S, anggota 3 Eye Communication yang juga ilmuwan yang mendalami bahasa Dravida, sebuah rumpun bahasa yang digunakan secara luas oleh masyarakat India dan Srilanka.

Dalam wawancaranya dengan kompas.com, Subra mengungkapkan tentang adanya kemiripan antara bahasa Dravida dengan bahasa Melayu modern yang kini berkembang menjadi bahasa Indonesia dan Malaysia. Kemiripan itu bisa dilihat dari beberapa kosakata yang maknanya sama meskipun penulisan dan pengucapannya sedikit berbeda.

Ia memberikan beberapa contoh. Kata "karena" misalnya, dalam bahasa Dravida disebut dengan "karana". Walau penulisannya berbeda pada penggunaan huruf a dan e, namun makna kedua kata tersebut sama. Ada lagi kata "manusia' yang dalam bahasa Dravisda dikenal dengan "manushan". Perbedaan terdapat pada penggunaan hurif i, h dan n, namun makna kedua kata itu juga sama.

Orang-orang Dravida pun, lanjut Subra, telah mengenal kata "Malaya" yang merujuk pada tanah melayu, wilayah yang meliputi Sumatra dan Malaysia. Lucunya, dalam bahasa mereka, malaya berarti "Ill Country" alias negara penyakit. Tidak jelas mengapa disebut demikian, tetapi ia mengungkapkan bahwa adanya kosakata itu pasti menunjuk pada adanya relasi antara bangsa Dravida dan orang-orang Melayu yang juga memungkinkan terjadinya penyebaran bahasa.

Ketika ditanya apakah pihak Melayu atau Dravida yang menyebarkan bahasanya, Subra mengungkapkan adanya banyak kemungkinan. Namun, ia berpendapat bahwa bahasa Dravida sendiri bukan bahasa yang paling kuno di asia. Ada bahasa proto-dravida yang disebut sebagai cikal bakal bahasa Dravida. Selain itu, terdapat penelitian yang mengungkap tentang adanya peradaban-peradaban yang lebih tua dari Dravida.
Namun, saat ditanyakan tentang isi buku "Eden in the East" karangan ahli genetika asal Inggris, Stephen Oppenheimer, yang mennguraikan fakta-fakta yang mendukung pendapat bahwa peradaban dunia berawal di Indonesia, Subra mengungkapkan bahwa jika isi buku tersebut benar bukan tidak mungkin bangsa Indonesialah yang menyebarkan bahasanya pada bangsa dravida.
Penulis: Yunanto Wiji Utomo   |   Editor: Jodhi Yudono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar