JAKARTA, SENIN - Jika selama ini para dosen melanjutkan pendidikan tinggi dengan merogoh kocek sendiri atau mengharapkan bantuan (hibah) luar negeri, kini negara akan menfasilitasi sendiri. Departemen Pendidikan Nasional akan mengalokasikan dana APBN lebih kurang Rp 600 miliar untuk kepentingan itu.
Sebanyak 1.076 dosen tetap PTN dan PTS mendapat beasiswa ke luar negeri untuk program master (S-2) dan doktor (S-3). "Ini bertujuan memperkuat sumber daya manusia para pengajar. Ini amanat UU tentang Guru dan Dosen," ujar Fasli Djalal, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas di Kantor Depdiknas, Senin (7/7).
Dosen tetap perguruan tinggi negeri (PTN) yang mendapat beasiswa tersebut berasal dari 67 PTN. Penerima beasiswa berjumlah 815 orang. Sementara untuk perguruan tinggi swasta (PTS) ada 77 PTS dengan 261 penerima beasiswa. Sebagian besar penerima beasiswa tersebut melanjutkan pendidikan di Benua Asia seperti China, Jepang, Malaysia, Singapura, dan Filipina. Sementara, yang lainnya memilih negara-negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru, Timur Tengah, dan Uni Eropa.
Ribuan dosen penerima beasiswa telah melalui beberapa proses seleksi. Persyaratannya, antara lain menyerahkan letter of acceptance dari perguruan tinggi asal, melampirkan foto kopi ijazah dan transkrip indeks prestasi kumulatif (IPK), serta sertifikat TOEFL.Untuk pelamar S-3 harus melampirkan usulan penelitian yang disetujui oleh calon pembimbing perguruan tinggi luar negeri.
Seluruh berkas lamaran yang telah diajukan lalu diproses dan para pengajar harus melewati tahap wawancara. Lama pemberian beasiswa tersebut maksimum tiga tahun untuk program S-3 dan dua tahun untuk program S-2. Komponen pembiayaan bagi para penerima beasiswa tersebut, antara lain biaya transportasi, asuransi kesehatan, biaya buku, biaya kedatangan, persiapan keberangkatan, dan biaya penelitian.
SMS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar